Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS PUTER Anne Loisza
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.395 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan Risiko Tinggi yang termasuk didalamnya 4 terlalu merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2010, masih banyak ibu hamil dengan faktor risiko 4T, khususnya kehamilan dengan usia terlalu tua (27%), kehamilan dengan usia terlalu muda (2.6%) dan terlalu banyak jumlah kehamilan (11.8%). Tujuan Penelitian : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kehamilan risiko tinggi berdasarkan usia dan paritas. Metode penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil dengan risiko tinggi berdasarkan usia sebanyak 37 orang (60.66%) berusia lebih dari 35 tahun, 32 orang (52.46%) berpendidikan rendah, 33 orang (54.10%) tidak bekerja, 28 orang (45.90%) memiliki status ekonomi rendah, dan 38 orang (62.30%) berpengetahuan kurang. Sedangkan ibu hamil risiko tinggi berdasarkan paritas sebanyak 11 orang (55%) memiliki 5 anak, 12 orang (60%) berpendidikan rendah, 14 orang (70%) tidak bekerja, 11 orang (55%) memiliki status ekonomi rendah, dan 12 orang (60%) berpengetahuan kurang. Simpulan : Simpulan penelitian ini bahwa pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kehamilan risiko tinggi berdasarkan usia dan paritas.
ALASAN IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI TT LENGKAP DI PUSKESMAS CIPEUNDEUY KABUPATEN BANDUNG BARAT Anne Loisza
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.982 KB)

Abstract

Latar Belakang: Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) penting diberikan kepada ibu hamil minimal 2 kali pemberian, cakupan ibu hamil yang belum mendapatkan imunisasi TT lengkap di Puskesmas Cipeundeuy yaitu 44,05% Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan ibu hamil tidak melakukan imunisasi TT lengkap di Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat tahun 2019. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan wawancara. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang tidak melengkapi imunisasi TT di Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat pada bulan Juli-Agustus 2019 sebanyak 15 ibu hamil. Hasil penelitian: Hasil penelitian menggambarkan kondisi yang terjadi di Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat tahun 2019. Alasan ibu hamil tidak melakukan imunisasi TT secara lengkap disebabkan dari dukungan keluarga yang kurang dimana sebanyak 7 ibu hamil (46,7%), 5 ibu hamil (33,3%) disebabkan karena pengetahuan ibu mengenai imunisasi TT yang kurang, 2 ibu hamil (13,3%) disebabkan oleh petugas kesehatan, dan 1 ibu hamil (6,7%) disebabkan oleh petugas KUA. Simpulan: Simpulan penelitian adalah alasan dari ibu hamil tidak melakukan imunisasi TT lengkap paling banyak karena dukungan keluarga yang memberikan informasi salah mengenai imunisasi TT berdasarkan pengalaman hamil yang terdahulu si TT berdasarkan pengalaman hamil yang terdahulu
Perbedaan Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik Masase Effleurage di PMB Kota Bandung Anne Loisza
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 1 (2023): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i1.982

Abstract

Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami oleh wanita, dimana terjadi proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah dapat hidup di luar kandungan melalui beberapa proses seperti penipisan dan pembukaan serviks, kontraksi yang berlangsung selama waktu tertentu tanpa adanya komplikasi. Nyeri persalinan disebabkan oleh peregangan rahim dan pelebaran serviks. Bidan dapat mencoba mengatasi nyeri persalinan dengan menggunakan beberapa cara, baik cara farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah teknik pijat effleurage. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasy eksperimen dengan desain penelitian Pretest-Posttest control group menggunakan lembar observasi skala nyeri Verbal Descriptor Scale. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu melahirkan. Hasil penelitian sebelum diberikan pijat effleurage nilai nyeri rata-rata 6,20 (nyeri ringan) dan setelah diberikan pijat effleurage nilai nyeri rata-rata 3,60 yang mengalami penurunan rata-rata tingkat nyeri 2,6 dengan nilai p 0,000 , yang berarti ada perbedaan intensitas nyeri pada ibu melahirkan sebelum dan sesudah diberikan pijat effleurage. Disimpulkan bahwa pemberian pijat atau massase Effleurage pada ibu bersalin mampu menurunkan intensitas nyeri persalinan. Pijat atau massase Effleurage ini dapat diaplikasikan oleh bidan dalam penanganan nyeri persalinan pada ibu bersalin sehingga dapat membantu proses persalinan.