Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REVIEW JURNAL : SISTEM PENGHANTARAN OBAT FITOSOM UNTUK SENYAWA INHIBITOR TYROSINASE Hesti Purwaningsih; Yasmiwar Susilawati; Anis Yohana Chaerunisa
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.088 KB) | DOI: 10.55912/jks.v8i1.5

Abstract

Inhibitor tyrosinase adalah senyawa-senyawa yang dapat mengganggu aktivitas enzim tyrosinase dan menghambat sintesis melanin. Berdasarkan hal tersebut senyawa ini memiliki potensi besar dalam industri farmasi kosmetik sebagai agen pencerah kulit. Namun pada umumnya senyawa bahan alam memiliki keterbatasan fisikokimia , kelarutan dan penetrasinya juga cenderung kurang baik. Sistem penghantaran obat fitosom dapat menjadi pilihan utama yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat fisikokimia dan efektivitas suatu senyawa obat. Review ini bertujuan untuk membahas tentang formulasi fitosom sebagai sistem penghantaran senyawa-senyawa inhibitor tyrosinase dari jurnal-jurnal yang diperoleh dari data base Scopus, Pubmed dan Google Scholar. Kami menilai tujuan utama dari formulasi fitosom dilakukan untuk meningkatkan kelarutan senyawa aktif, penetrasi, dan meningkatkan stabilitas. Hasil yang diperoleh dari bahasan review jurnal penelitian ini membuktikan bahwa formulasi fitosom dapat meningkatkan karakteristik fisikokimia dan efektivitas dari senyawa -senyawa obat, khususnya yang berasal dari bahan alam. Sehingga sistem penghantaran obat fitosom menjadi suatu teknik modifikasi yang menjanjikan untuk senyawa-senyawa bahan alam karena mampu memperbaiki sifat fisikokimia serta meningkatkan efektivitas senyawa sebagai kandidat sediaan obat yang baru.
Sosialisasi Peracikan Sediaan Obat Cair dengan Tablet Pada Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Hesti Purwaningsih; Yovita Mercya; Whisnu Tri Seno Ajie
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4349

Abstract

Peracikan obat merupakan praktik umum dilakukan oleh tenaga kefarmasian di Indonesia, terutama di rumah sakit, untuk menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan individu pasien. Salah satu contoh racikan yang sering dilakukan adalah pembuatan sediaan sediaan obat cairdengan penambahantablet. Menurut teori, pembuatan sediaan obat cair dengan zat aktif yang tidak larut dalam air memerlukan penambahan suspending agent agar menghasilkan suatu suspense yang stabil. Namun, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanpa penambahan suspending agent Na-CMC, sediaan obat cair yang diracik dengan tablet masih memenuhi persyaratan viskositas, sedimentasi, dan redispersibilitas pada hari ke-14. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenaga kefarmasian melalui sosialisasi hasil penelitian mengenai peracikan sediaan obat cairdengan penambahan tablet sehingga akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses peracikan dengan tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. Program ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diikuti 30 tenaga kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan pada 6 Februari 2024. Pada pelaksanaannya, dilakukan pre-test, pemberian materi dan post test. Hasil rata-rata nilai pengetahuan tenaga kefarmasian sebelum dilakukan intervensi sebesar 47,77 dan setelah intervensi menjadi 89,03. Meskipun telah dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, namun tidak secara langsung mempengaruhi kualitas peracikan obat yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam program pemberdayaan berikutnya
Sosialisasi Peracikan Sediaan Obat Cair dengan Tablet Pada Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Hesti Purwaningsih; Yovita Mercya; Whisnu Tri Seno Ajie
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4349

Abstract

Peracikan obat merupakan praktik umum dilakukan oleh tenaga kefarmasian di Indonesia, terutama di rumah sakit, untuk menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan individu pasien. Salah satu contoh racikan yang sering dilakukan adalah pembuatan sediaan sediaan obat cairdengan penambahantablet. Menurut teori, pembuatan sediaan obat cair dengan zat aktif yang tidak larut dalam air memerlukan penambahan suspending agent agar menghasilkan suatu suspense yang stabil. Namun, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanpa penambahan suspending agent Na-CMC, sediaan obat cair yang diracik dengan tablet masih memenuhi persyaratan viskositas, sedimentasi, dan redispersibilitas pada hari ke-14. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenaga kefarmasian melalui sosialisasi hasil penelitian mengenai peracikan sediaan obat cairdengan penambahan tablet sehingga akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses peracikan dengan tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. Program ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diikuti 30 tenaga kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan pada 6 Februari 2024. Pada pelaksanaannya, dilakukan pre-test, pemberian materi dan post test. Hasil rata-rata nilai pengetahuan tenaga kefarmasian sebelum dilakukan intervensi sebesar 47,77 dan setelah intervensi menjadi 89,03. Meskipun telah dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, namun tidak secara langsung mempengaruhi kualitas peracikan obat yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam program pemberdayaan berikutnya