Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DEMOKRASI, KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA DAN GLOBALISASI (Identifikasi dan Harapan Perencanaan Ulang) Aa Bambang A.S
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.779 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2015.190211

Abstract

This article aims to explore and describe the democratic political communication and democracy of Indonesia type. We hope that the country's political communicators make good planning. Therefore, this article gives an overview of the basic political communication planning. This article identifies the characteristics of Indonesian peoples from the theory of sociology and anthropology. This then scrutinized it on the basis of historical reality, which the author experienced in childhood, especially in author residence. The results show that in fact Indonesia has a distinctive political communication, based on the Indonesia democratic system: Demokrasi Gotong Royong or well known as Demokrasi Pancasila. In the world it can be regarded as a form of monistic emancipatory model. Unfortunately, democracy got eroded by two trajectories of globalization which resulted in two figures causing a history accident. Efforts of Sukarno’s and Gusdur-Mega’s temporarily got stuck. But it’s not in uselessness. There is the light of hope that in the future time, peoples of Indonesia keep building characters. Hence, it’s suggested to develop conceptually, policy, and socialization on the model of democratic Indonesia.Keywords: democracy, political communication, globalization, communication plan. AbstrakArtikel ini bertujuan menelusuri dan menggambarkan komunikasi politik demokratis sekaligus demokrasi khas Indonesia. Dengan harapan ada perencanaan lebih lanjut dan matang bagi para komunikator politik negeri ini. Untuk itu, disiapkan pula gambaran dasar perencanaan komunikasi politik yang mengarah ke sana. Identifikasi dimulai dari karakteristik manusia Indonesia secara teoretis sosiologis dan antropologis, kemudian dikritisi berdasarkan realitas kesejarahan (masa lalu) di lapangan, yang penulis alami pada masa kecil, terutama di kampung halaman penulis. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki komunikasi politik yang khas, yang didasarkan pula pada sistem demokrasi Indonesia: Demokrasi Gotong Royong atau yang lebih dikenal –sebutannya (tidak substansinya)– Demokrasi Pancasila; yang didunia bisa dikatakan sebagai bentuk Model Monistik Emansipatory. Sayang demokrasi ini terkikis oleh dua lintasan globalisasi yang memunculkan pula dua tokoh penyebab kecelakaan sejarah. Upaya Sukarno dan GusDur-Mega untuk sementara terhambat. Memang tidaklah dia-sia. Setidaknya diharapkan masih ada anak bangsa yang mau melanjutkan caracter building yang mereka upayakan.Untuk itu disarankan pengembangan secara konsepsional, kebijakan, dan sosialisasi tentang model demokrasi Indonesia tersebut.Kata-kata : demokrasi, komuniaksi politik, globalisasi, perencanaan komunikasi
Cyberterrorism: Suatu Tantangan Komunikasi Asimetris bagi Ketahanan Nasional Aa Bambang A.S; Idealisa Fitriana
Inter Komunika Vol 2, No 1 (2017): Inter Komunika: Jurnal Komunikasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.113 KB) | DOI: 10.33376/ik.v2i1.12

Abstract

Cyberterrorism merupakan aktivitas dan/atau metode yang digunakan oleh sejumlah jaringan atau kelompok teroris. Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia maya dan kemajuan teknologi mudah menjadi wadah bagi mereka dalam melakukan aksinya. Dalam mewujudkan ketahanan nasional, diperlukan penanggulangan yang menyeluruh atas ancaman penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (cyber threat/asymmetric threat untuk kepentingan aksi teror.Cyberterrorism constitutes an activity and/or a method used by any linkages or terrorism groups. It is almost undeniable for cyber realm and technology development could become such media to do their acts. To make a kind of national resilience into the real one, it is necessary to form counter-measures as a whole over the misused of communication and information technology, yet its threat (cyber threat/asymmetric threat for terrorism purposes.