Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Daya Dukung Lingkungan Wisata Alam Coban Talun, Kota Batu Ahmad Faruq Hamdani; Nila Restu Wardani
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 6 No.2 (Juni, 2018) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v6i2.3782

Abstract

Abstrak. Coban Talun merupakan objek wisata alam di Kota Batu dan terletak pada kawasan hutan yang dikelola Perhutani. Rata-rata jumlah kunjungan wisatawan setahun terakhir (2016-2017) ini mencapai 6.300 wisatawan tiap bulan. Adanya kenaikan jumlah wisatawan, maka diperlukan analisis mengenai daya dukung lingkungan objek wisata Coban Talun. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan perhitungan menggunakan rumus Cifuentes (1992) yang dimodifikasi untuk mengetahui daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC), kapasitas manajemen (MC), dan daya dukung efektif (ECC). Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, kuesioner, dan wawancara. Analisis daya dukung lingkungan berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan nilai PCC atau jumlah maksimum wisatawan yang dapat diterima di areal wisata dengan luas 40 Ha sebesar 10.770 wisatawan/hari dengan nilai kapasitas manajemen (MC) sebesar 0,75, daya dukung riil sebesar 630 wisatawan/hari, dan nilai daya dukung efektif (ECC) sebesar 460 wisatawan/hari. Analisis daya dukung lingkungan ini dapat menjadi pertimbangan pengelola objek wisata Coban Talun dalam memaksimalkan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 119 % atau 250 wisatawan dari rata-rata jumlah kunjungan saat ini sebesar 210 wisatawan, sehingga nilai ECC sebesar 460 wisatawan/hari terpenuhi.Kata Kunci: Daya Dukung Lingkungan, Wisata Alam,  Coban Talun.
PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO TERHADAP KESIAPAN PROGRAM MAGANG III MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI Yuli Ifana Sari; Nila Restu wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.821 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i1.2931

Abstract

Kematangan calon guru menjadi tolak ukur yang digunakan untuk mewujudkan guru yang berkompetensi di bidangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui: pengaruh yang signifikan antara pembelajaran mikro terhadap kesiapan program magang III. Populasi adalah mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Geografi semester VIII yang telah menempuh matakuliah pembelajaran mikro dan magang III sejumlah 156 mahasiswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yakni penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran dan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pandantoyo Kabupaten Kediri Naufal Romzy; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.842 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3103

Abstract

Abstrak:Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk memproduksi hasil hutan yangkegiatannya terdiri dari pemanenan, penanaman, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil kayu di hutan produksi. Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai suatu tujuan bersama di dalam suatu kelompok. Modal sosial memiliki peran yang signifikan terhadap pembangunan, khususnya terhadap pembangunan berkelanjutan karena modal sosial merupakan salah satu cara mencapai kemajuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga unsur modal sosial yaitu kepercayaan (trust), jaringan sosial (network) dan norma (norms) yang terjalin antara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan Masyarakat Desa Hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan yang dijadikan sebagai narasumber adalah Kepala Perum Perhutani, Ketua LMDH PHS dan Pesanggem (petani yang menggarap lahan hutan milik Perhutani). Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga ditemukan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di dalam pengelolaan hutan produksi terjalin baik karena tingginya rasa kepedulian diantara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan masyarakat yang mengelola hutan. Perum Perhutani dan LMDH meyakini bahwa dengan bekerjasama dengan masyarakat akan memberikan manfaat yang baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Tanpa adanya modal sosial yang dianut oleh masyarakat maka kerjasama mereka dengan pihak yang Perhutani dan LMDH dalam mengelola hutan produksi tidak akan bertahan hingga sekarang. Diharapkan masyarakat maupun stakeholder yang terkait dalam pengelolaan hutan yang terjalin saat ini mampu dipertahankan dalam pengelolaan hutan produksi kedepan lebih baik lagi. Kata kunci:Hutan produksi, modal sosial, LMDH
PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO TERHADAP KESIAPAN PROGRAM MAGANG III MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI Yuli Ifana Sari; Nila Restu wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.821 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i1.2931

Abstract

Kematangan calon guru menjadi tolak ukur yang digunakan untuk mewujudkan guru yang berkompetensi di bidangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui: pengaruh yang signifikan antara pembelajaran mikro terhadap kesiapan program magang III. Populasi adalah mahasiswa Pogram Studi Pendidikan Geografi semester VIII yang telah menempuh matakuliah pembelajaran mikro dan magang III sejumlah 156 mahasiswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yakni penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran dan kemampuan melaksanakan pembelajaran. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pandantoyo Kabupaten Kediri Naufal Romzy; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.842 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3103

Abstract

Abstrak:Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk memproduksi hasil hutan yangkegiatannya terdiri dari pemanenan, penanaman, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil kayu di hutan produksi. Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai suatu tujuan bersama di dalam suatu kelompok. Modal sosial memiliki peran yang signifikan terhadap pembangunan, khususnya terhadap pembangunan berkelanjutan karena modal sosial merupakan salah satu cara mencapai kemajuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga unsur modal sosial yaitu kepercayaan (trust), jaringan sosial (network) dan norma (norms) yang terjalin antara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan Masyarakat Desa Hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan yang dijadikan sebagai narasumber adalah Kepala Perum Perhutani, Ketua LMDH PHS dan Pesanggem (petani yang menggarap lahan hutan milik Perhutani). Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga ditemukan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di dalam pengelolaan hutan produksi terjalin baik karena tingginya rasa kepedulian diantara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan masyarakat yang mengelola hutan. Perum Perhutani dan LMDH meyakini bahwa dengan bekerjasama dengan masyarakat akan memberikan manfaat yang baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Tanpa adanya modal sosial yang dianut oleh masyarakat maka kerjasama mereka dengan pihak yang Perhutani dan LMDH dalam mengelola hutan produksi tidak akan bertahan hingga sekarang. Diharapkan masyarakat maupun stakeholder yang terkait dalam pengelolaan hutan yang terjalin saat ini mampu dipertahankan dalam pengelolaan hutan produksi kedepan lebih baik lagi. Kata kunci:Hutan produksi, modal sosial, LMDH