Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKURASI REVISED TRAUMA SCORE SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITY PASIEN CEDERA KEPALA Riki Ristanto; M Rasjad Indra; Sri Poeranto; Ika Setyo Rini
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan akibat trauma yang membutuhkan tindakan cepat dan efisien untuk mencegah perburukan kondisi pasien. Pengukuran keparahan trauma adalah langkah yang sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan klinis yang tepat, efektif dan efisien untuk mencegah kecacatan dan kematian pasien cedera kepala. Revised Trauma Score (RTS) adalah merupakan physiologycal scoring systems yang dapat digunakan sebagai prediktor mortality pasien cedera kepala. Penilaian RTS dapat mengidentifikasi lebih dari 97% orang yang akan meninggal jika tidak mendapat perawatan dan kemampuan RTS dalam menentukan kondisi yang membahayakan jiwa adalah 76,9%. Namun, pada penelitian di Belanda, RTS memiliki nilai prediktif yang lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian RTS terdahulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui akurasi penggunaan Revised Trauma Score sebagai prediktor mortality pasien cedera kepala. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan design cohort retrospektif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Hasil analisis Uji Mann-Whitney penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara mortality pasien dalam 7 hari perawatan dengan score GCS, SBP, RR dan SpO2 dengan p value dari semua variabel independen < 0.05. Hasil Uji regresi logistik menunjukkan bahwa persamaan RTS (GCS, SBP, RR) memiliki nilai p value Uji Hosmer and Lamesho = 0.849, nilai sensitivity sebesar 0.93, specificity 0.863, Positive Predictive Value (PPV) 0.95, Negative Predictive Value (NPV) 0.79, dan dengan AUC 0.942 (CI95% 0.88-0.99). Maka persamaan RTS (GCS, SBP, RR) memiliki kualitas diskriminasi, kalibrasi dan akurasi yang baik, sehingga persamaan RTS (GCS, SBP, RR) dapat digunakan sebagai prediktor mortality pasien cedera kepala. Penggunaan persamaan RTS (GCS, SBP, RR) masih layak sebagai alat bantu dalam triage pasien cedera kepala. Kata kunci : Mortality, Pasien Cedera Kepala, RTS. Abstract Head injury is one of the major causes of death and disability due to trauma requiring fast and efficient action to prevent worsening of the patient's condition. Trauma severity measurement is a very important step to support clinical decision making proper, effective and efficient to prevent disability and death of head injury patients. Revised Trauma Score (RTS) is a physiologycal scoring systems that can be used as a predictor of mortality head injury patients. Rate RTS can identify more than 97% of people who will die if not treated and RTS in determining the ability of life-threatening conditions is 76.9%. However, in a study in the Netherlands, RTS has a lower predictive value when compared with the results of previous RTS. The purpose of this study to determine the accuracy of the use of Revised Trauma Score as predictors of mortality head injury patients. This study was an observational study with retrospective cohort design. The sample in this study amounted to 96 people. The results of the Mann-Whitney test analysis showed that there was significant relationship between patient mortality within 7 days of Ristanto, Akurasi Revised Trauma Score Sebagai Prediktor Mortality 77 treatment with a score of GCS, SBP, RR and SpO2 with the p value of all the independent variables of
KORELASI PENERIMAAN ORANGTUA TERHADAP STRES PENGASUHAN DALAM MERAWAT ANAK RETARDASI MENTAL: EFEK MEDIASI HARGA DIRI ORANGTUA (Studi Di SDLB Bhakti Luhur Kota Malang) Yeni Fitria; Sri Poeranto; Lilik Supriati
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2958

Abstract

Hambatan kognitif dan fungsi adaptif pada anak retardasi mental menjadi stressor bagi orangtua, karena dalam perawatannya perlu penanganan khusus. Kondisi tersebut berdampak pada penerimaan orangtua terhadap anak dan pada harga diri orangtua, yang akhirnya dapat menyebabkan stress pengasuhan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis efek harga diri orangtua sebagai faktor mediasi antara penerimaan orangtua terhadap stres pengasuhan dalam merawat anak retardasi mental. Rancangan penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, menggunakan purposive sampling dengan jumlah 43 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu Parental Acceptance Rejection Questionnaire/ (PARQ), Brief Self Esteem Inventory/ (BSEI) dan Parenting Stres Index Short Form/ (PSI-SF). Analisis jalur (path analysis) digunakan sebagai uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tidak langsung antara penerimaan orangtua dengan stres pengasuhan melalui efek mediasi harga diri orangtua. Besar hubungan tidak langsung antara penerimaan terhadap stress pengasuhan melalui harga diri orangtua adalah sebesar 2,92%. Kurangnya penerimaan terhadap anak retardasi mental menyebabkan orangtua memiliki harga diri rendah, yang berdampak timbulnya stress pengasuhan.