This Author published in this journals
All Journal NALARs
Lily Mauliani
Jurusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TIPOLOGI KONVERSI BANGUNAN TUA DI PUSAT KOTA STUDI KASUS PECINAN DI SINGAPURA DAN PETAK SEMBILAN DI JAKARTA Ari Widyati Purwantiasning; Lily Mauliani; Wafirul Aqli
NALARs Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.11.2.%p

Abstract

ABSTRAK. Sebuah bangunan tua biasanya akan terbengkalai. Hal ini menjadi masalah utama sebuah pusat kota, karena selain mengganggu wajah kota juga akan merusak penampilan sebuah kota ataupun membuat sebuah bangunan tidak layak huni sebagaimana mesinya. Keberadaan sebuah bangunan tua sebaiknya menjadikannya aikon sebuah kota bersejarah.  Salah satu usaha dalam mengaplikasikan konsep konservasi adalah dengan mengkonversikan sebuah bangunan tua menjadi fungsi baru yang lebih bermanfaat baik bagi pengguna bangunan maupun bagi lingkungan sekitarnya.  Perubahan fungsi sebuah bangunan tua dikenal juga sebagai konsep konversi bangunan tua. Tujuan dari konsep ini adalah untuk mencari fungsi yang lebih layak huni bagi bangunan tua tersebut baik secara ekonomi maupun efisiensi dalam pemeliharaannya, sehingga bangunan-bangunan tua tersebut tidak lagi terbengkalai dan tidak terawat lagi. Pada kenyataannya, konsep konversi bangunan tua dipilih sebagai salah satu upaya dalam konservasi bangunan karena terlihat bahwa fungsi bangunan-bangunan tua tersebut tidak lagi layak dan sesuai bila dipertahankan.   Kata kunci: konversi, konservasi, bangunan tua, pecinan ABSTRACT. An unoccupied old building, usually will be neglected. This will become a major issue in city center, either will interfere the face as well as the image of the city or will make the building is not worth anymore. The existence of an old building should become an icon of the historic city. One of an application in applying the concept of conservation is by converting the old building into a new function which more useful either for the people or the environment.  The changing and make over the function of an old building has been known as a conversion of an old building. The goal of this concept is to find a feasible use of the building economically and efficiently in maintenance, thus the building will be not neglected and remain untreated anymore. In fact, the concept of building conversion has been selected as a conservation effort because it has been seen that the function of old building is no longer approriated if retained.  Keywords: conversion, conservation, old buildings, china town
KAJIAN JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI RUANG TERBUKA PADA AREA KAMPUS Ari Widyati Purwantiasning; Lily Mauliani; Wafirul Aqli
NALARs Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.12.2.%p

Abstract

ABSTRAK. Jalur pedestrian sudah seharusnya dapat menjadi fasilitas yang baik yang disediakan baik oleh pemerintah maupun lembaga swasta sebagai fasilitas untuk pejalan kaki. Kebutuhan fasilitas pejalan kaki sebagai ruang terbuka publik juga meningkat karena adanya penyesuaian gaya hidup dan standar hidup bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jakarta khususnya. Daerah jalur pejalan kaki memiliki banyak fungsi, salah satu fungsi mereka baik sebagai fasilitas untuk pejalan kaki, juga sebagai ruang terbuka untuk berbagai aktifitas diantaranya aktifitas social dan juga aktifitas lainnya. Sebuah jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja harus direncanakan dan dirancang sebagai akses yang mudah dan dapat dicapai dengan berjalan kaki. Hal ini menjadi latar belakang mengapa konsep pedestrian penting untuk diterapkan dalam wilayah publik seperti area kampus. Namun pada kenyataannya jalur pedestrian yang ada masih jauh dari optimal dalam hal perencanaan, desain atau penggunaannya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep pedestrianisasi dalam area kampus sebagai ruang terbuka bagi komunitas kampus baik untuk memfasilitasi kebutuhan sosial juga untuk beraktifitas di dalamnya. Sebagai fakta terlihat bahwa jumlah arus pejalan kaki dalam waktu area kampus cukup tinggi. Perlunya kegiatan bersosialisasi antara mahasiswa dan lain-lain sangat penting. Metode deskriptif serta metode studi banding telah dipilih sebagai metodologi penelitian. Kata kunci: jalur pedestrian, ruang terbuka, area kampus ABSTRACT. A pedestrian line should be a good facility provided either by government or private institutions as a tool for pedestrians. The need for pedestrian facilities as public open spaces have also increased due to an adjustment of lifestyle and standard of living for Indonesian community generally and Jakarta’s community particularly. Pedestrian areas have many functions, one of their functions either as a tool for pedestrians, also as a space for social need for many people. A distance from residence to work place should be planned and designed as an easy access and can be reached by walking distance. This is become a background why the concept of pedestrian is important to be applied within public area such as campus area. But in fact the existing pedestrian path is far from optimal in terms of planning, design or use. This paper is aimed to analyse the application of pedestrianization concept within campus area as a public space for social need. As the fact showed that number of pedestrian’s flow within campus area is quite high. The need for socialization’s activity between students and others is significant as well. Descriptive method as well as comparative studies method have been chosen as a methodology of the research. Keywords: pedestrian line, open space, campus area 
KAJIAN KONSERVASI KAWASAN BANTARAN SUNGAI STUDI KASUS: BOAT QUAY SINGAPURA DAN SUNGAI CILIWUNG JAKARTA Lily Mauliani; Nurhidayah Nurhidayah; Fika Masruroh
NALARs Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.11.1.%p

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepedulian akan kondisi kawasan bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta yang sebenarnya memiliki potensi yang tinggi yang dapat dilestarikan seperti layaknya kawasan Boat Quay di Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang konsep konservasi dan juga aplikasinya pada kawasan bantaran sungai khususnya pada kawasan Boat Quay yang dinilai sangat berhasil dan mengkaitkannya dengan kondisi kawasan bantaran sungai Ciliwung Jakarta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif komparatif antara dua lokasi yang berbeda namun memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu area bantaran sungai. Kata kunci: konservasi, kawasan, bantaran sungai ABSTRACT. This research has been encouraged by an awareness of the condition of banks of Ciliwung river in Jakarta. This area has been examined as a highly potential area which could be conserved as succeeded as conservation area in Boat Quay Singapore. This study is aimed to review the concept of conservation as well as the application within banks of the river particularly in Boat Quat which has been regarded as a success conservation area in Singapore. Moreover, the result will be associated with the condition of banks of Ciliwung river in Jakarta. The method of the research will conduct descriptive comparative method between two different location of case studies which have similar characterisctic. Both case studies are area of banks of the river.           Keywords: conservation, area, banks of the river
FUNGSI DAN PERAN JALUR PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI Sebuah Studi Banding Terhadap Fungsi Pedestrian Lily Mauliani
NALARs Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.9.2.%p

Abstract

ABSTRAK. Jalur pedestrian pada sebuah kota adalah bagian yang sangat penting, baik sebagai kelengkapan (amenity) kota maupun sebagai tempat orang berjalan kaki dengan aman dan nyaman. Namun untuk kota Jakarta, dan mungkin juga kota-kota lainnya di Indonesia, pedestrian seringkali mengalami perubahan fungsi tidak hanya sekedar sebagai jalur pejalan kaki namun juga bisa menjadi jalur kendaraan bermotor, area berjualan para pedagang kaki lima yang bersifat mobile, tetapi bisa juga menjadi “ruko” alias rumah toko. Permasalahannya adalah bagaimana nasib para pejalan kaki, dimana mereka dapat berjalan kaki dengan aman, tanpa takut tertabrak pengendara sepeda motor, tersenggol bajay, mikrolet atau mobil pribadi? Pembahasan tentang pedestrian ini dilakukan dengan cara mengamati dan membandingkan antara pedestrian yang ada di Jakarta dan di Singapura, dilihat dari segi fungsi dan penataannya. Kata kunci : pedestrian, fungsi, pejalan kaki ABSTRACT. Pedestrian path within the city has been regarded as an important element, either as a city amenity which contribute an aesthetic of city space or as a space for people or pedestrian to walk safely and comfort. Jakarta as one of a big city in Indonesia, has many pedestrian paths within it, but there are many pedestrian paths which have been changed in function. The pedestrian paths are not as a space for people to walk but have been accommodated as motorcycle lines as well as mobile shop or shop-house which has been known as RUKO or rumah toko. The main problem is how people could walk safely and comfort. This discussion of pedestrian paths will be explored in this paper by comparing the function and the design as well as the plan of pedestrian paths in Jakarta and Singapore. Keywords : pedestrian path, function, pedestrian.