Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN SPIRIT OF PLACE PADA PASAR LEGI KOTAGEDE YOGYAKARTA SEBAGAI KARAKTER PASAR TRADISIONAL Sugesti Retno Yanti; Anna Pudianti
NALARs Vol 20, No 1 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.20.1.11-20

Abstract

ABSTRAK. Pasar tradisional menjadi ruang transaksi ekonomi dengan tradisi tawar menawar antara penjual dan pembeli. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kearifan lokal masyarakat Kotagede berupa pendidikan atau cara belajar “srawung” salah satunya adalah Pasar, oleh karena itu penelitian ini berfokus pada Pasar Legi Kotagede untuk membuktikan pernyataan tersebut. Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi srawung sebagai Spirit of Place pada Pasar Legi Kotagede. Untuk membuktikan bahwa hal tersebut merupakan keunikan khas Pasar Legi Kotagede maka perlukan pembanding. Hasil penelitian ternyata penataan layout, zonasi pedagang, toleransi, keakraban dan kerjasama antara pedagang maupun pembeli merupakan faktor-faktor yang membentuk Spirit of Place pada pasar tradisional. Kata Kunci: karakter Pasar Tradisional, Kearifan lokal, Pasar Legi Kotagede, Spirit of Place ABSTRACT. Traditional markets are an economic transaction space with a tradition of bargaining between sellers and buyers. A study states that the local wisdom of the Kotagede community in the form of education or how to learn "srawung" one of which is the Market. Therefore this research focuses on the Pasar Legi Kotagede to prove the statement. The purpose of this research is to identify srawung as a Spirit of Place in Kotagede Legi Market. To confirm that this is the uniqueness of the Pasar Legi Kotagede, we need a comparison. The study results turned out to be layout arrangement, trader zoning, tolerance, familiarity, and cooperation between traders and buyers are the factors that make up the Spirit of Place in traditional markets. Keywords: Character of Traditional Market, Local Wisdom, Pasar Legi Kotagede, Spirit of Place
FAKTOR PLACE DEPENDENCE BERDASARKAN TAHAPAN KEBUTUHAN DI KAWASAN PKL DUTA INDAH Sintia Kori Febriana; Anna Pudianti
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 1 (2023): Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i1.49266

Abstract

Kebutuhan individu memiliki tahapan yang ingin dicapai berdasarkan tingkat kepentingannya. Apabila suatu tempat dapat memenuhi tujuan dari aktivitas individu, maka akan timbul kriteria untuk memenuhi kebutuhan baru sehingga terbentuk perubahan atau peningkatan tatanan ruang. Kawasan PKL Duta Indah awalnya merupakan jalan masuk utama perumahan, namun karena adanya tingkatan kebutuhan PKL, pada malam hari area tersebut menjadi kawasan PKL yang menetap. Fenomena PKL menetap memerlukan perhatian khusus agar ruang kota tetap teratur. Penataan dan penertiban lokasi merupakan salah satu bentuk perhatian khusus kepada PKL, namun tidak jarang PKL yang enggan untuk pindah ketempat lain. Berdasarkan rasa keengganan tersebut, para PKL yang telah ditata dan ditertibkan kembali menempati lokasi awal berdagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor fenomena tersebut yang mengindikasikan place dependence, baik dari sisi PKL dan pembeli yang berada di Kawasan PKL Duta Indah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tahapan kebutuhan mempempengaruhi faktor place dependence. Selain itu, terdapat beberapa kesamaan faktor antara PKL dan pembeli yang merupakan faktor place dependence yang mengikat.Kata Kunci: pembeli, pedagang kaki lima, tahapan kebutuhan, place dependence