Joy V. I. Sambuaga
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAGING BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt) SEBAGAI ZAT PENOLAK (Repellent) TERHADAP Aedes aegypti. Debby Feybe Mekutika; Joy V. I. Sambuaga; Steven Jacub Soenjono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.482 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v4i2.582

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang hingga kini masih menjadi masalah di Indonesia.Vektor utama penyebab DBD adalah nyamuk Aedes aegypti, oleh karenanya menjadi penting untuk mencegah gigitan nyamuk Aedesa egypti. Salah satu cara pencegahan gigitan Aedes aegypti yaitu menggunakan ekstrak daging buah pala sebagai repellent, sebab daging buah pala mengandung bau yang berfungsi sebagai penolak gigitan. Mekanisme repellant adalah bau yang terkandung dalam minyak atsiri. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor kimia yang terdapat pada antena nyamuk dan diteruskan keimpuls saraf, direspon kedalam otak sehingga nyamuk akan mengekspresikan diri untuk menghindar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daging buah pala sebagai repellent terhadap Aedes aegypti.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Konsentrasi yang dipakai dalam uji ini adalah 10%, 15%, 20%. Uji repellent menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus). Pengamatan daya repellent dilakukan setiap jam sampai jam ke enam. Untuk mengetahui potensi daya repellent digunakan perhitungan dengan standar WHO. Daging buah pala dikatakan memiliki daya repellent bila daya proteksinya > 90%.Hasil menunjukkan pada konsentrasi 20% ekstrak daging buah pala pala memiliki daya proteksi sebesar 92% dan efektif sampai jam ke empat. Ekstrak daging buah pala ini bisa digunakan sebagai alternatif lain repellent, mengingat daging buah pala banyak dibuang sebagai sampah.
EFEKTIVITAS PERANGKAP LALAT DARI BOTOL PLASTIK BEKAS KEMASAN AIR MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI UMPAN Engel Panditan; Joy V. I. Sambuaga
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.369 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.645

Abstract

Lalat pengganggu kesehatan tergolong kedalam ordo Diptera, subordo Cyclorhapha. Spesies yang penting dalam kesehatan manusia adalah Musca domestika (lalat rumah), Stomoxys calcitrans (lalat kandang), Calliphoridae (lalat hijau), Sarcopaga sp (lalat daging), Fannia sp (lalat kecil). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan variasi umpan dilokasi penelitian Keluarga N-K pada Pemukiman Kelurahan Singkil 2 Lingkungan 3. Metode penelitian ini bersifat eksperimen dimana peneliti ingin mengetahui perangkap lalat dengan umpan mana dari ketiga umpan yang paling disukai lalat. Dari hasil penelitian perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan umpan limbah ikan, udang, dan ampas tebu, umpan limbah ikan paling disukai lalat yaitu 706 ekor lalat dengan rata-rata 141 ekor lalat. Hasil penelitian ini diuji statistik dengan menggunakan uji anova, untuk jenis perangkap lalat dengan umpan limbah ikan paling efektif memperoleh nilai p = 0,037. Maka dapat disimpulkan dengan menggunakan perangkap lalat dari botol plastik bekas kemasan air mineral dengan menggunakan umpan limbah ikan adalah salah satu metode pengendalian lalat yang efektif. Saran dari peneliti masyarakat diharapkan dapat membuat perangkap lalat dari botol plastik dengan umpan limbah ikan dalam pengendalian lalat dirumah.