Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi Anak Akibat Penyakit Pada Pasal 2 dijelaskan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penanggulangan masalah gizi bagi anak akibat penyakit dan diprioritaskan terhadap penyakit yang memerlukan upaya khusus untuk penyelamatan hidup dan mempunyai dampak terbesar pada angka kejadian stunting. Pada tahun 2017, pemerintah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kepresidenan yang bertujuan untuk mengatasi tingkat stunting yang tinggi di kalangan anak-anak di bawah usia 5 tahun. Rencana Aksi Nasional mengarahkan kementerian secara nasional untuk memfokuskan program dan kegiatan mereka pada tahun 2018 di 100 kabupaten dengan prevalensi stunting yang tinggi, insiden stunting dan tingkat kemiskinan yang tinggi Tujuan penelitian ini adalah Membangun suatu sistem yang menghasilkan pengelompokkan data fasilitas kesehatan berupa jumlah dokter, jumlah perawat, jumlah ahli gizi, jumlah posyandu, jumlah balita yang mendapatkan ASI ekslusif, jumlah balita yang mempunyai KIA/KMS, dan jumlah balita yang mendapatkan sarana air bersih skala prioritas masing-masing fasilitas kesehatan agar untuk mengetahui prioritas dari balita stunting menggunakan metode DBSCAN. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual studio code dan R studio dengan bahasa pemrograman PHP dan Bahasa pemrograman R. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi pengelompokkan data dari fasilitas Kesehatan untuk menentukan skala prioritas untuk penanganan balita stunting . Pengujian software menggunakan metode Evaluasi model silhouette coefficient dan Black box. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, secara dari epsilon 114 dan min pts 2 maka hasil dari silhouette coefficient adalah 0.51569473 dengan interpretasi bahwa klaster telah layak atau sesuai.