Letifa Shintawaty
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFISIENSI BIAYA PENGGUNAAN ENERGI BAHAN BAKAR BATUBARA DAN GAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK Letifa Shintawaty; Titi Sulaimi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2022): VOL 10 No. 1 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i1.858

Abstract

Abstrak: Kemampuan melayani beban menentukan keandalan sistem tenaga listrik, sehingga besar daya yang dibangkitkan harus sama dengan besar kebutuhan di sisi beban. Pada unit pembangkit PLTU Bukit Asam dan PLTG Talang Duku, pertambahan beban akan mendorong pertambahan bahan bakar per satuan waktu dan pada akhirnya akan meningkatkan pertambahan biaya persatuan waktu, yang biasa disebut input output pembangkit tenaga listrik. Input pembangkit PLTU Bukit Asam dan PLTG Talang Duku merupakan kebutuhan energi panas dalam bentuk kkal/h dan mmbtu/h sedangkan output merupakan daya keluaran yang memiliki batas-batas daya operasi yaitu daya minimum dan maksimum. PLTU Bukit Asam unit 3 dengan total energi yang dibangkkitkan 819.300 kW (819,3 MW) menggunakan bahan bakar batubara sebesar 609,630 ton sedangkan PLTG Talang Duku unit 1 dan 2 (LM2500+ dan TM2500) dengan energi total yang dibangkitkan 809.940 kW (809,94 MW) menggunakan bahan bakar gas sebesar 79.229,5 m3 (2.809,5 MMBTu) Biaya oprasinonal per hari konsumsi batubara di PLTU Bukit Asam unit 3 adalah Rp.665.474.637,96 lebih mahal dibandingkan dengan biaya oprasinonal per hari konsumsi bahan bakar gas di PLTG Talang Duku unit 1 dan 2 (LM2500+ dan TM2500) Rp. 370.719.565,4. Kata kunci: pembangkit, efisiensi, biaya, batubara, gas alam
PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN ENERGI BAHAN BAKAR BATUBARA DAN GAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK Letifa Shintawaty
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.49 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.506

Abstract

Abstrak: Kemampuan melayani beban menentukan keandalan sistem tenaga listrik, sehingga besar daya yangdibangkitkan harus sama dengan besar kebutuhan di sisi beban. Pada unit pembangkit PLTU Bukit Asam dan PLTGTalang Duku, pertambahan beban akan mendorong pertambahan bahan bakar per satuan waktu dan pada akhirnya akanmeningkatkan pertambahan biaya persatuan waktu, yang biasa disebut nput output pembangkit tenaga listrik. Inputpembangkit PLTU Bukit Asam dan PLTG Talang Duku merupakan kebutuhan energi panas dalam bentuk kkal/h danmmbtu/h sedangkan output merupakan daya keluaran yang memiliki batas-batas daya operasi yaitu daya minimum danmaksimum. PLTU Bukit Asam unit 3 dengan total energi yang dibangkitkan 819.300 Kw (819,3 MW) menggunakanbahan bakar batubara sebesar 609,630 ton sedangkan PLTG Talang Duku unit 1 dan 2 (LM2500+ dan TM2500) denganenergi total yang dibangkitkan 817.240 Kw (817,24 MW) menggunakan bahan bakar gas sebesar 95.910,9 m3 (3.401mmbtu) Biaya operasional per hari konsumsi batubara di PLTU Bukit Asam unit 3 adalah Rp 665.474.637.96 lebihmahal dibandingan dengan biaya operasional per hari konsumsi bahan bakar gas di PLTG Talang Duku unit 1 dan 2(LM2500+ dan TM2500) Rp 448.769.420,91.Kata kunci: biaya bahan bakar pembangkit, analisa biaya, batubara, gas alam, energi
Evaluasi Luas Penampang Saluran Jaringan 20KV Pada Penyulang Kencur GH Ulak Buntar Revi Rinaldi; Letifa Shintawaty
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v3i1.215

Abstract

Pemilihan luas penampang penghantar yang dipakai untuk menyalurkan energi listrik adalah suatu rancangan yang sangat penting dalam perencanaan instalasi saluran listrik. Agar saluran yang dilalui listrik dapat bekerja dengan efektif maka effisiensinya harus baik dengan jalan menekan rugi tegangan dan rugi daya dengan cara sistem jaringan 20KV harus dijaga kestabilannya dengan jalan penentuan konduktor yang pasti dan berdasarkan standard dan peraturan dari PUIL PLN. Disini penulis akan mengevaluasi, menghitung kembali luas penampang saluran kabel tegangan 20 KV pada penyulang kencur gardu hubung Ulak Buntar. Hasil perhitungan jumlah semua rugi-rugi saluran penyulang kencur adalah tegangan 6,47% dan kerugian daya 41858,84 watt. Kemudian setelah perubahan luas penampang 3 kali 150 mm2 lebih efisiensi dari segi  rugi-rugi saluran. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik dapat menyalurkan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit energi besar dengan tegangan 12 KV sampai 20 KV tegangannnya dimasukkan oleh gardu induk dengan trafo tegangan menjadi 70 KV, 150 KV, 375 KV dan 500 KV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi diturunkan menjadi 20 KV penurunan tegangan akan dilakukan oleh saluran distribusi primer.  Penyaluran listrik dengan menggunakan kabel bawah tanah dan jaringan hantaran udara (terbuka) salah satunya mengguanakan kabel AAAC (Aluminium Aloy Conduktor). Penyulang kencur adalah penyulang outgoing dari transformator  I  30 MVA dari P3B Sumatera tegangan tinggi 150 KV/20 KVKata Kunci : Evaluasi luas penampang saluran jaringan 20 KV
MANAJEMEN AUDIT ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG SERBAGUNA Letifa Shintawaty; Harry Gunawan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 9 NOMOR 1 JANUARI 2021
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v9i1.695

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan energi listrik melalui audit energi dan mencari dan melakukan langkah – langkah konservasi penghematan energi yang sesuai dengan sistem kelistrikan Pada sistem penerangan sebelum dilakukan konservasi daya terpakai sebesar 4836 kWh dapat dihemat sebesar 2418 kWh sebesar 16% dan AC sebelum dilakukan konservasi 25.171 kWh dihemat sebesar 22.810 kWh dengan persentasi 9%. Nilai intensitas energi yang terhitung memenuhi tabel standard nilai IKE yaitu sangat efisien dan penggunaan suhu thermostat pada beban Air Conditioner (AC) adalah 16-280C, dimana ambang batas nyaman suatu suhu ruangan berkisar 54-670C. Langkah penghematan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi daya lampu dan mematikan lampu dan AC ketika ruangan sedang tidak digunakan. Kata kunci: audit, energi listrik
SISTEM MANAJEMEN KOORDINASI RELE ARUS LEBIH PADA FEEDER ‘A’ DARI SS#14 SAMPAI KE SS#15 PLAJU Letifa Shintawaty
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 1 Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.549 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i1.406

Abstract

Untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan serta meminimalisir adanya gangguan di PT.Pertamina (Persero), diperlukan peralatan proteksi.Salah satu proteksi yang terdapat pada feeder ‘A’ SS#14 sampai ke incoming SS#15 merupakan rele arus lebih.Pada bulan Maret 2018 kemarin, rele arus lebih tersebut tidak terkoordinasi dengan baik. Dikarenakan hal tersebut, sehingga distribusi listrik ke bagian perumahan komperta Plaju menjadi terganggu. Setelah dilakukan analisa, didapatlah bahwa untuk koordinasi antar rele arus lebih yang terdapat pada feeder ‘A’ tidak berdasarkan urutan kerja rele tersebut. Pada rele arus lebih pengaman fasa RST, untuk rele yang paling jauh letaknya dari titik gangguan (Incoming SS#14 sisi 12 kV) bekerja lebih cepat yaitu 0,88 detik dibandingkan dua lokasi rele yang paling dekat dengan titik gangguan yaitu 1,36 detik (Incoming SS#14 sisi 6,9 kV) dan 14,6 detik (Outgoing SS#14 to SS#15).Dari hasil perhitungan didapatlah koordinasi rele arus lebih pada feeder ‘A’ tersebut.Sehingga rele arus lebih yang paling dekat dengan titik gangguan bekerja lebih dahulu dibandingkan rele arus lebih setelahnya. Untuk rele arus lebih yang paling dekat dengan titik gangguan mempunyai waktu kerja sebesar 0,3 detik dan untuk rele arus lebih yang paling jauh dari titik gangguan mempunyai waktu kerja 1,5 detik. Hal tersebut dilakukan agar koordinasi rele arus lebih dapat berjalan dengan baik.Kata kunci: proteksi, rele arus lebih, koordinasi
AUDIT ENERGI LISTRIK PADA SISTEM KELISTRIKAN Letifa Shintawaty; Herman Ahmad; Harry Gunawan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 10 No. 2 Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i2.946

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan energi listrik melalui audit energi dan mencari dan melakukan langkah – langkah konservasi penghematan energi yang sesuai dengan sistem kelistrikan Pada sistem penerangan sebelum dilakukan konservasi daya terpakai sebesar 4836 kWh dapat dihemat sebesar 2418 kWh sebesar 16% dan AC sebelum dilakukan konservasi 25.171 kWh dihemat sebesar 22.810 kWh dengan persentasi 9%. Nilai intensitas energi yang terhitung memenuhi tabel standard nilai IKE yaitu sangat efisien dan penggunaan suhu thermostat pada beban Air Conditioner (AC) adalah 16-280C, dimana ambang batas nyaman suatu suhu ruangan berkisar 54-670C. Langkah penghematan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi daya lampu dan mematikan lampu dan AC ketika ruangan sedang tidak digunakan.Kata kunci: audit, energi listrik
PERHITUNGAN RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI PADA PENGHANTAR SUTET 500 KV – MUARAENIM KE GITET 500KV NEW AUR DURI PT. PLN (Persero) UIP SUMBAGSEL Herman Ahmad; Letifa Shintawaty; Salma Amatullah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 11 No. 1 Januari 2023
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v11i1.1025

Abstract

Abstrak: Saluran Udara Tegangan Tinggi yang direncanakan akan dibangun di Sumatera Selatan adalah SUTET 500 kV Muara Enim ke GITET 500 kV New Aur Duri yang beroperasi menggunakan 2 Set Inter Bus Transformator (IBT) 2 x 500 MVA. Sebagai salah satu proteksi dalam pengoperasian maka akan dipasang Rele Distance pada GITET 500 kV Muara Enim tersebut. Dalam pengoperasian Rele Distance tersebut diperlukan perhitungan nilai setting Rele Distance agar tidak terjadi kegagalan proteksi pada Penghantar. Untuk melakukan settingan Rele distance dibutuhkan data-data untuk perhitungan seperti data penghantar, rasio CT dan PT. Transformator yang terpasang memiliki daya sebesar 500 MV A. Dengan data yang diperoleh kita dapat melakukan perhitungan guna mendapatkan nilai setting Rele Distance. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya arus hubung singkat pada saluran transmisi SUTET 500 kV Muara Enim - New Aur Duri dengan panjang saluran 271,376 km didapatkan hubung singkat satu fasa ke tanah sebesar 7.374,96, arus hubung singkat dua fasa sebesar 4.382,767 A dan arus hubung singkat 3 fasa sebesar 4.456,71 A. Setting Rele distance/ jarak yang didapatkan dengan nilai arus hubung singkat satu fasa ke tanah setelah diturunkan dengan arus trafo didapatkan nilai 1,84 A. Dari hasil perhitungan nilai arus hubung singkat yang didapat dan spesifikasi Rele, maka Rele yang akan dipasang sebesar 5 A.Kata kunci: setting rele, rele distance, proteksi