Suharjana Suharjana
Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH SIRKUIT TRAINING AWAL AKHIR LATIHAN TEKNIK TERHADAP KARDIORESPIRASI, POWER, SMASH, PASSING BAWAH ATLET BOLA VOLI Hendri Permana; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 1, No 1: April 2013
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.161 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i1.2345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan sirkuit training di awal latihan dan di akhir latihan teknik terhadap kemampuan kardiorespirasi, power, keterampilan smash dan passing bawah pada atlet bola voli klub Yuso Sleman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian Prettest-Posttest Group Design. Populasi penelitian adalah atlet bola voli putra klub Yuso Sleman. Sampel penelitian ini terdiri dari 20 atlet ditentukan secara ordinal pairing, sehingga diperoleh 2 kelompok, masing-masing untuk mengukur kemampuan kardiorespirasi (VO2maks) menggunakan multistage. Tes power menggunakan vertical jump test, keterampilan smash menggunakan tes dari Stanley, sedangkan passing bawah menggunakan Brumbach forearms pass Wall Volley Test. Teknik analisa data menggunakan uji-t untuk memahami struktur data dalam dimensi tinggi karena melibatkan lebih dari satu variable. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variable VO2maks bahwa kelompok I meningkatkan kemampuan kardorespirasi sebesar 5,21% atau 2.24 ml/kg bb/menit, kelompok II meningkat  2.64 atau 1.15 ml/kg bb/menit. Variable power atau vertical jump pada kelompok I terukur 66.20 meningkat  0.8 cm atau 1.2% menjadi 67.00; kelompok II terukur 69.50 cm meningkat sebesar 3.60 cm atau 5.18% menjadi 73.10 cm. Variabel smash di kelompok I terukur 27.50 kali meningkat sebesar 0.20  atau 0.73% menjadi 27.70 kali kelompok II terukur 27.20 kali meningkat sebesar 5.8 atau 31.32% menjadi 33 kali. Variable passing bawah di kelompok I terukur 49.70 kali meningkat sebesar 0.30 atau 0.60% menjadi 50.00 kali kelompok II terukur 50.40 kali meningkat sebesar 2.0 atau 3.97% menjadi 52.40 kali. Berdasarkan hasil di atas dapat dikatakan bahwa latihan pada kelompok II yang melakukan sirkuit training di akhir latihan  lebih baik dari pada kelompok I yang melakukan latihan sirkuit training di awal latihan teknik.  THE EFFECT OF TRAINING CIRCUIT THE BEGINNING THE END OF TECHNICAL EXERCISES ON THE CARDIORESPIRATION, POWER, SMASH, UNDERHAND PASSING SKILLS OF VOLLEYBALLAbstract This study aims to find out the effects of training circuit exercise at the beginning and the end of technical exercises on the cardiorespiration ability, power, and smash and underhand passing skills of the male volleyball athletes of Yuso club, Sleman. This was an experimental study using the pretest-posttest group design. The research population consisted of male volleyball athletes of Yuso Club, Sleman. The sample consisted of 20 athletes selected by ordinal pairing, and 2 groups were selected each of which was involved to measure the cardiorespiration ability (VO2 max) using the multistage. The power test used the vertical jump test, the smash skill used the Stanley test, and the underhand passing skill used the Brumbach forearms pass Wall Volley Test. The data were analized using the t-test to find out the data structure in the high dimesion because of the involvement of more than one variable. The results show that the VO2 max variable of group 1 can increase the cardiorespiration ability of 5.21 % or 2.24 litres of the oxygen volume. Group 2 increase 2.64 or 1.15 litres. The variable power or vertical jump variable in group 1 is about 66.20, increasing about 0.8 cm or 1.21 % becoming 67.00; in group 2 it is about 69.50 cm increasing about 3.60 cm or 5.18 % becoming 73.10 cm. The variable smash in group 1 is about  27.50 times, increasing about 0.20 or 0.73 % becoming 27.70 times. In group 2 it is  27.20 times increasing about 5.8 or 31.32 % becoming 33 times. The underhand passing variable in group 1 is  49.70  times increasing about 0.30 or 0.60 % becoming 50.00 times. In group 2 it is 50.40 times increasing about 2.0 or 3.97 % becoming 52.40 times. Based on the results, it can be concluded that group II whose do circuit training exercises at the end of exercises are better than group I that do circuit training exercises at the beginning of technical exercises. Keywords: circuit training exercise, technical exercise, cardiorespiration
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS ATAS Mikkey Anggara Suganda; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 1, No 2: September 2013
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.084 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.2571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran bolavoli pada siswa SD kelas atas yang layak digunakan. Model pembelajaran yang dikembangkan diharapkan untuk digunakan guru SD sebagai salah satu bentuk pembelajaran bolavoli yang baik dan efektif. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengadaptasi langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi di lapangan, (2) melakukan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (3) mengembangkan produk awal (draf model), (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (6) uji coba lapangan skala besar dan revisi, dan (7) pembuatan produk final. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap siswa kelas 4 dari SD Ngringin Depok Sleman yang berjumlah 36 siswa. Uji coba skala besar dilakukan terhadap siswa kelas 4 dan 5 dari SD Sarikarya Yogyakarta yang berjumlah 56 anak. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu; (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi model pembelajaran, (4) pedoman observasi keefektifan model pembelajaran. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu berupa buku panduan model pembelajaran bolavoli pada siswa sekolah dasar kelas atas, yang berisikan empat model pembelajaran, yaitu: (1) pembelajaran teknik dasar passing bawah, (2) pembelajaran teknik dasar passing atas, (3) pembelajaran teknik dasar servis bawah dan (4) pembelajaran teknik dasar servis atas. Dari hasil penilaian para ahli materi, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran bolavoli yang disusun sangat baik dan efektif, sehingga model pembelajaran layak digunakan untuk pembelajaran bolavoli pada siswa di kelas atas.  DEVELOPING VOLLEYBALL LEARNING MODELS FOR STUDENTS OF UPPER CLASS OF ELEMENTARY SCHOOLSAbstract This research is aimed at producing an adequate and feasible volleyball learning model for stu-dents of upper class of elementary school. This volleyball learning model is developed to help elementary teachers conducting excellent and effective volleyball learning. The research and development (R D) was carried out by adapting the steps of research development procedure consisting of: (1) collecting information, (2) information analysis, (3) developing initial products (draft model), (4) expert validation and revision, (5) preliminary field test and revision, (6) main field test and revision, and (7) making the final product. The preliminary field test was conducted to 36 students of the fourth grade of Ngringin Elementary School Depok Sleman. The main field test was conducted to 56 students of the fourth and the fifth grade of Sarikarya Elementary School Yogyakarta. Data collection instru-ments used were (1) questionnaire guidelines, (2) rating scale, (3) observation learning model guidelines and (4) guidelines for observation effectiveness of learning model. The data were analyzed using quantitative and qualitative descriptive analyses. The result of this research is a guide book of volleyball learning model for students of upper class of elementary schools. The book contains four learning models namely: (1) basic techniques of forearm passing learning, (2) basic techniques of overhand passing learning, (3) basic forearm serve learning and (4) basic overhand serve learning. Based on some experts’ judgments, it can be concluded that the model of volleyball learning is very well orga-nized and effective. Therefore, the learning model is appropriate to be applied in volleyball learning towards students of upper class of elementary schools. Keywords: develoving, volleyball learning models
MODEL PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI PERMAINAN UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA SAMA, TANGGUNG JAWAB DAN KEJUJURAN SISWA SD Rubiyatno Rubiyatno; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 1, No 2: September 2013
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.595 KB) | DOI: 10.21831/jk.v1i2.2572

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran penjas melalui aktivitas permainan bagi siswa sekolah dasar khususnya kelas atas yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter kerja sama, tanggung jawab dan kejujuran. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengadaptasi langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi di lapangan dan melakukan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (2) mengembangkan produk awal (draf model), (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan revisi, dan (6) pembuatan produk final. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi permainan, (4) pedoman observasi keefektifan permainan, dan (5) pedoman observasi terhadap guru pelaku uji coba. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini berupa buku panduan aktivitas permainan untuk pembentukan karakter kerja sama, tanggung jawab dan kejujuran siswa sekolah dasar kelas atas, yang berisikan enam jenis permainan, yaitu: (1) permainan berburu kancil, (2) permainan perang bola, (3) permainan memasukkan bola ke simpai, (4) permainan golku keranjangku, (5) permainan lempar tangkap, dan (6) permainan sentuh bola yang telah divalidasi oleh ahli dan guru.  GAME MODELS OF PHYSICAL ACTIVITY FOR CHARACTER BUILDING COOPERATION, RESPONSIBILITY AND HONESTY FOR ELEMENTARYS SCHOOL STUDENTAbstract This study aims at delivering game models for especially top grade elementary school students to build character, cooperation, responsibility and honesty that are ready to use. The teachers are expected to use this game model as one of integrated character value instructional forms that is appropriate and effective through enjoyable playing activities.This educational research and development (R D) was conducted by adapting R D steps consisting of: (1) collecting information and information analysis, (2) developing initial product, (3) expert validation and revision, (4) preliminary field test and revision, (5) main field test and revision, and (6) making the final product. The preliminary field test was conducted to 14 students year 5 of SD.N.Pantaran Kulon Progo and the main field test was conducted to 40 students Class 4 and 5 of SD.N.2 Kalipetir Pengasih Kulon Progo. Data collecting instrument used were: (1) interview guide, (2) rating scale, (3) observation guide for games observation, (4) observation guide for games effectiveness, and (5) observation guide for perpetrator teachers. The data were analyzed using quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis.The result of this study is in the form of a game guidance book of integrated character building for corporation, responsibility, and honesty in the form of physical activities for upper grade elementary school students, consisting of six games: (1) blast fishing game, (2) ball war game, (3) shoot the ball to the hula hoop game, (4) my goal and basket game, (5) volley throw and catch, and (6) touching ball to the body game. As a conclusion, the game models are very good and effective to transfer character value, corporation, responsibility, and honesty Keywords: model of learning, character and elemantary students.
Pengaruh metode latihan dan VO2 Max terhadap dasar sepak bola Denni Apri Ilissaputra; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 4, No 2: September 2016
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.132 KB) | DOI: 10.21831/jk.v4i2.10892

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara metode latihan sirkuit dengan bola dan metode latihan ball feeling terhadap keterampilan dasar sepakbola siswa Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Usia (KU) 11-12 tahun; (2) perbedaan pengaruh tinggi rendah VO2 Max terhadap keterampilan  dasar sepakbola siswa SSB KU 11-12 tahun; dan (3) interaksi antara metode latihan dan kemampuan VO2 Max terhadap keterampilan dasar sepakbola siswa SSB KU 11-12 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode sirkuit dengan bola dan metode ball feeling terhadap peningkatan keterampilan dasar sepakbola siswa SSB Bengkulu dan SSB Bina Muda Bahari Kota Bengkulu kelompok usia 11-12 tahun, dengan signifikansi (P = 0,031 0,05). Keterampilan dasar sepakbola yang dilatih dengan metode sirkuit dengan bola lebih baik daripada metode ball feeling; (2) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan VO2 Max tinggi dan VO2 Max rendah terhadap peningkatan keterampilan dasar sepakbola siswa SSB Bengkulu dan SSB Bina Muda Bahari Kota Bengkulu kelompok usia 11-12 tahun, dengan signifikansi (P = 0,001 0,005).Keterampilan dasar sepakbolaSiswa yang memiliki VO2 Max tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki VO2 Max rendah; dan (3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kedua kelompok latihan dan VO2 Max terhadap peningkatan keterampilan dasar sepakbola siswa SSB Bengkulu dan SSB Bina Muda Bahari Kota Bengkulu kelompok usia 11-12 tahun, dengan signifikansi (P = 0,216 0,05).Kata Kunci: sirkuit dengan bola, ball feeling, VO2 Max, dan keterampilan dasar sepakbola. THE EFFECT OF TRAINING METHOD AND VO2 MAX TOWARD BASIC SKILLS OF FOOTBALL AbstractThe objectives of this research were to find out; (1) the differences between circuit with ball and ball feeling method towards basic skills of football of students of Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Usia (KU) 11-12 years; (2) effect of VO2 Max towards basic skills of football of students of SSB KU 11-12 years; and (3) interaction between training method and VO2 Max ability towards basic skills of football of students of SBB KU 11-12 years.This research was experiment study with factorial 2 x 2 designs.    The result of this research reveals that: (1) circuit with ball and ball feeling method have different significant effect on improving basic skills of football of 11-12 year students of SSB Bengkulu and Bina Muda Bahari in Bengkulu city and the score is p = 0.031 0.05. Basic skills of football are trained in methods of circuit with ball better than feeling ball method; (2)  Maximum VO2 Max dan minimum VO2 Max have different effect on improving basic skills of football of 11-12 year students of SSB Bengkulu and Bina Muda Bahari in Bengkulu city and the p value = 0.001 0.005. Basic skills of football of students who have a high VO2 Max is better than students who have low VO2 Max; and (3) both of the group training and VO2 Max have no significant interaction on improving basic skills of football of 11-12 year students of SSB Bengkulu and Bina Muda Bahari in Bengkulu city and the p value = 0.216 0.05.Keywords: circuit with ball, ball feeling, VO2 Max, and basic skills of football.