This Author published in this journals
All Journal Sinergi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA PROSES PACKAGING DI LINE 2 (STUDI KASUS PT. MULTI BINTANG INDONESIA. TBK) Erry Rimawan; Agus Raif
SINERGI Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.937 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2016.2.008

Abstract

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak dalam bidang industri pembuatan minuman, dimana perusahaan tersebut berproduksi berdasarkan besarnya permintaan dari costumer yang merupakan kantor-kantor pemasaran yang telah tersebar berbagai daerah di Indonesia. Dalam tahap proses packaging di PT.MBI melalui dengan 3 line diantaranya racking line, canning line, bottling line. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai overall equipment effectiveness (OEE) dan Losses yang paling berpengaruh dari six big Losses OEE yang terfokus pada peralatan atau mesin secara keseluruhan menjadi satu kesatuan yaitu pada lini Line 2, yang kemudian akan diketahui akar penyebab losses yang terjadi dari penelitian selama dilapangan. Dari hasil perhitungan overall equipment effectiveness (OEE) terdapat dua rasio yang masih kurang baik dan berada dibawah standar kelas dunia, adapun rasio tersebut yaitu avaibility sebesar 88,85% dari standar kelas dunia sebesar 90% dan performance ratio sebesar 78,51% dari standar kelas dunia sebesar 95%, sedangkan untuk quality ratio telah masuk standar kelas dunia yaitu sebesar 99,90%. Sehingga dengan demikian nilai OEE pada lini Line 2 masih berada dibawah standar kelas dunia. Pada penelitian ini hanya terdapat lima losses yang dapat diidentifikasi, dan adapun losses yang sangat berpengaruh yaitu pada Reduced Speed Losses, losses ini menyumbang nilai tingkat presentase losses terbesar yakni 19,12%, dari hasil penelitian losses ini terjadi karena adanya sistem pengawasan yang jelek (kurang baik) yang menyebabkan karyawan atau operator tidak melakukan pekerjaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.