Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan MK No. 69/PUU-XIII/2015 Mambaul Ngadimah; Lia Noviana; Ika Rusdiana
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v11i1.1139

Abstract

Perjanjian Perkawinan merupakansuatu persetujuan yang dibuat oleh calon suami istri sebelum atau pada saat perkawinan dilangsungkan untuk mengatur akibat-akibat perkawinan terhadap harta kekayaan. Namun, makna perjanjian perkawinan semakin longgar dengan adanya putusan MK No. 69/PUU-XIII/2015 pada tanggal 27 Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Formulasi Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan MK No. 69/PUU-XIII/2015 ditinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka dengan sifat penelitian deskriptif analitik dan pendekatan yuridis normatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik analisis data dari induktif ke deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Konsep perjanjian perkawinan dalam Hukum Islam merupakan perjanjian yang kuat (mitsaqan ghalidzan), sedangkan dalam UU di Indonesia, perjanjian perkawinan dapat berupa taklik talak dan perjanjian yang lainnya., (2)Eksistensi perjanjian perkawinan pasca putusan MK No. 69/PUU-XIII/2015 merupakan langkah progresif, yaitu dalam rangka menjaga hak-hak asasi manusia dan hak-hak konstitusional warga negara.(3) Adanya formulasi hukum dalam perjanjian perkawinan pasca putusan MK sejalan dengan teori mashlahah mursalah karena merupakan upaya hukum untuk mengikuti perkembangan zaman, dengan syarat dasar pembentukannya memenuhi tiga hal yaitu kemashlahatan bersifat umum, hakiki dan tidak bertentangan dengan nash syar’i ataupun perundang-undangan yang berlaku.
Peran Orang Tua sebagai Pendidik Karismatik pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid- 19 Dwi Lestari Ayuningrum; Ika Rusdiana
AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 1 No. 2 (2021): Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Era Pandemi 2019
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.832 KB) | DOI: 10.21154/thifl.v1i2.436

Abstract

Penerapan pembelajaran daring mengakibatkan anak menggunakan media gadget secara leluasa dalam berbagai kegiatan. Penerapan pembelajaran daring juga berpengaruh pada minat belajar anak di rumah, sehingga peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mendampingi perkembangan pendidikan anak serta mendampingi penggunaan media yang digunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan karakter positif orang tua sebagai salah satu karakteristik pendidik karismatik dalam membangun hubungan yang positif dengan anak dalam pembelajaran daring, 2) menjelaskan peran orang tua dalam menerapkan metode pengajaran pada pembelajaran daring, dan 3) menggambarkan upaya orang tua untuk memaksimalkan pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan dalam bentuk studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis datanya menggunakan 3 tahapan yaitu, tahap reduksi data, tahap display data dan tahap pengambilan kesimpulan. Berdasarkan analisis data, ditemukan sebagai berikut, (1) Karakter positif yang diterapkan para orang tua adalah rasa perhatian yang tinggi, kasih sayang yang besar, kesabaran, dan kedisiplinan, (2) Orang tua menerapkan metode ceramah dengan menggunakan bahasa ibu dan disertai pemberian contoh-contoh riil di sekitar anak, (3) Upaya yang dilakukan orang tua untuk memaksimalkan pembelajaran daring antara lain: (a) memenuhi kebutuhan belajar anak; (b) mengikut sertakan anak pada lembaga TPQ atau kegiatan masjid setempat; (c) terlibat secara langsung dalam memantau, membimbing, dan mengajari anak belajar; (d) menjalin komunikasi dengan wali kelas; (e) mengikut sertakan anak pada lembaga les privat; (f) membiasakan anak dengan hal-hal positif; (g) menanamkan sikap kedisiplinan; (h) berusaha menjadi motivator; (i) menciptakan suasana belajar yang nyaman untuk anak belajar.
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBINAAN KARAKTER DISIPLIN BELAJAR PASCA MASA PANDEMI PADA ANAK KELAS 2 MI AL-FAJAR KEDUNGGALAR NGAWI Siti Nurhidayah; Ika Rusdiana
AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 3 No. 1 (2023): Pengembangan Literasi Bahasa dan Matematika di Jenjang Pendidikan Dasar
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/thifl.v3i1.1588

Abstract

Orang tua memiliki peran yang besar dalam diri seorang anak terutama dalam pendidikan anak dan juga tidak terkecuali pada pembinaan karakter disiplin belajar pada anak, dikarenakan karakter disiplin tidak terbentuk secara instan maka tetap ada proses pembentukan disiplin belajar salah satunya yakni dengan adanya peran orang tua, karena peran orang tua sangat penting untuk tumbuh kembang anak terutama peran orangtua dirumah. Peran orangtua dirumah antara lain yakni sebagai motivator dan fasilitator bagi anak. Disiplin sendiri tidak dapat di bangun secara instan dibutuhkan proses yang panjang agar melekat kuat dalam diri seorang anak, oleh karena itu disiplin harus dilakukan sejak dini agar mereka belajar hal-hal baik utuk mempersiapkan di masa dewasa. penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran orang tua sebagai motivator dan fasilitator dalam pembinaan karakter disiplin belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga tahap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua sebaga motivator diwujudkan dengan memberikan contoh yang baik kepada anak serta membimbing dan menasehati anak, sedangkan peran orang tua sebagai fasilitator diwujudkan dengan memberikan suasana nyaman untuk anak belajar dan mendampingi anak belajar dirumah