Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendeteksian Perangkat Menggunakan Uav Dengan Komunikasi Device-to-device Evander Christy; Rina Pudji Astuti; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada area terdampak bencana, konsumsi energi dari masing-masing perangkat dan jaringan menjadi isu yang sangat krusial. Maka dari itu, terdapat kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi nirkabel yang hemat energi di daerah bencana yang luas secara cepat pada saat terjadi kerusakan infrastruktur jaringan komunikasi. Pada tugas akhir ini, diusulkan penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) sebagai Flying Mobile-Base Tower Station (FM-BTS) untuk mendeteksi perangkatperangkat yang berpotensi untuk membentuk komunikasi Device-to-Device (D2D) di area bencana. Komunikasi D2D yang akan digunakan dapat mengurangi konsumsi energi antar perangkat. Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tidak memperhitungkan konsumsi energi dari UAV serta tidak memberikan saran penggunaan pola pada suatu keaadaan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dll. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memberikan pola terbang UAV yang dapat beradaptasi sesuai kondisi bencana dan tetap memperhatikan faktor konsumsi energi dari UAV. Beberapa pengembangan dari empat skema untuk pola terbang UAV, yaitu: O-Path, Rectangular-Path, ZigZag-Path, dan S-Path telah dilakukan. Peningkatan ini dapat mengurangi gap area pada pola terbang UAV sehingga terjadi peningkatan coverage untuk area tersebut. Untuk memperoleh pola terbang UAV yang terbaik untuk beberapa kasus bencana alam, beberapa simulasi telah dilakukan dan dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa pada kondisi bencana dengan pola kerusakan yang merata, pola terbang UAV yang optimal adalah S-Path dikarenakan coverage yang luas (mencakup sekitar 80 persen dari total perangkat di ketinggian terbang UAV 100 m). Sebaliknya, untuk kondisi bencana dengan pola kerusakan yang memusat,pola terbang UAV yang terbaik adalah O-path, diikuti dengan Rectangular-path dan ZigZag-path dikarenakan durasi terbang yang singkat dan konsumsi energi yang kecil (delapan kali lebih kecil dibanding S-path pada ketinggian terbang UAV 100 m). Kata Kunci : Device-to-Device, UAV, Device Discovery, 5G, Emergency
Indonesia 5G Channel Model Under Foliage Effect Khoirul Anwar; Evander Christy; Rina Pudji Astuti
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 17 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2019.170201

Abstract

Abstract The performance of communications is determined by the channel, therefore knowledge of channel model of a country is important. This paper proposes (i) the fifth telecommunication generation (5G) Indonesia channel model and (ii) a framework to derive the channel model of any locations in Indonesia. We consider operating frequency of 3.3 GHz with bandwidth of 40 MHz with real-field parameters of several cities in Indonesia. We also present a theoretical outage performance evaluated for the proposed Indonesia 5G channel model validated by block error rate (BLER) performances of cyclic-prefix orthogonal frequency division multiplexing (CP-OFDM) numerology zero with 5G complex binary phase shift keying (C-BPSK) and Polar coding scheme. Sub-optimal Polar codes are used in this research, where better performances are expected in the future. We found that the Indonesia 5G channel model has 17 paths for the case of without foliage effect and has less than 15 paths for the case of with foliage effect. The results show that foliage attenuation causes performance degradations indicated by smaller number of paths and worse theoretical outage performances. The obtained outage performances from the proposed Indonesia 5G channel model in this paper are expected to be a reference for 5G implementations in Indonesia. Abstrak Kinerja sistem komunikasi ditentukan oleh kanal, sehingga pengetahuan model kanal suatu negara menjadi penting. Makalah ini mengusulkan (i) model kanal telekomunikasi generasi ke-lima (5G) Indonesia dan (ii) kerangka kerja untuk menghitung model kanal di lokasi lain di Indonesia. Model kanal dalam makalah ini diciptakan untuk bandwidth 40 MHz pada frekuensi 3,3 GHz dengan parameter riil lapangan. Makalah ini juga menampilkan teori outage performance yang diperoleh dari model kanal 5G Indonesia, kemudian memvalidasi teori outage performance tersebut menggunakan block error rate (BLER) pada cyclic-prefix orthogonal frequency division multiplexing (CP-OFDM) numerology zero dengan complex binary phase shift keying (C-BPSK) standard 5G dan Polar coding. Semua hasil numerik diperoleh dari simulasi komputer menggunakan parameter riil lapangan untuk alam Indonesia. Makalah ini menemukan bahwa kanal 5G Indonesia dapat dimodelkan power delay profile (PDP) dengan 17 path untuk kanal tanpa efek dedaunan dan kurang dari 15 path untuk kanal dengan dedaunan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa redaman daun menyebabkan penurunan kinerja, yang ditandai dengan penurunan jumlah path dan memburuknya outage performance. Kurva outage performance yang diperoleh dari model kanal 5G Indonesia diharapkan menjadi referensi untuk implementasi sistem 5G di Indonesia dalam pengembangan 5G di Indonesia secara optimal, terutama untuk lokasi yang memiliki dedaunan lebat.