Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POTENSI EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) DALAM MENCEGAH ULCERATIVE COLITIS PADA MENCIT YANG DIINDUKSI DSS (DEXTRAN SULFATE SODIUM) Sudarma Dita Wijayanti; Noor Hasyati
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2288

Abstract

Pemakaian obat tradisional (herbal) semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Salah satu jenis tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan namun masih minim penggunaannya untuk pengobatan di masyarakat adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.). Senyawa bioaktif pada umbi bawang dayak berupa fenol, flavonoid, dan turunannya memiliki efek preventif terhadap berbagai macam penyakit, salah satunya yakni Ulcerative Colitis. Untuk mengetahui kemampuan umbi bawang dayak dalam mencegah Ulcerative Colitis maka perlu dilakukan ekstraksi selanjutnya diujikan pada hewan coba. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis dan perbandingan pelarut yang tepat serta mengetahui pengaruh ekstrak umbi bawang dayak dalam upaya pencegahan ulcerative colitis.            Metode penelitian tahapan ekstraksi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah jenis pelarut yang terdiri atas 3 level, yaitu aquades, etanol 96%, dan heksana. Faktor kedua yaitu perbandingan bahan:pelarut yang terdiri dari 3 level, yaitu 1:3; 1:5; dan 1:7 (b/v). Pada uji in vivo terdiri dari tiga kelompok yakni kontrol positif, kontrol negatif, pemberian ekstrak dosis 750mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik ekstraksi yakni menggunakan pelarut heksana dengan rasio bahan dan pelarut 1:5. Berdasarkan hasil uji, ekstrak Bawang Dayak mampu menurunkan SOD dan MDA secara signifikan (P <0,05) namun belum mampu memberikan efek yang signifikan pada makroskopis dan skor mikroskopis kolon mencit.
Extraction of Glycosaminoglycans Containing Glucosamine and Chondroitin Sulfate from Chicken Claw Cartilage Tri Dewanti Widyaningsih; Widya Dwi Rukmi; Erni Sofia; Sudarma Dita Wijayanti; Novita Wijayanti; Rika Ersalia; Nia Rochmawati; Debora Nangin
Research Journal of Life Science Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.475 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2016.003.03.7

Abstract

Chicken cartilage (claw) is a waste of chicken cuts which are widely available in Indonesia. Cartilage part of chicken claw becomes a potential source of chondroitin sulfate (CS) and glucosamine (GS). This study aims to determine the most optimal extraction methods of CS and GS from cartilage of chicken claw. Various types of extraction methods used in this study are taken from the extraction by using boiling water (2 and 2.5 hours), acetic acid (7 and 17 hours), as well as proteolysis by papain (24 and 48 hours). Parameters observed include chemical characteristics of powdered cartilage of chicken claw as well as CS and GS levels in powdered cartilage of chicken claw extract. The results of this research show that the levels of CS and GS of chicken claw cartilage powder were 2.17% and 13%. Meanwhile, the highest GS level was obtained from the extraction with water treatment for 2.5 hours which was 8.1%. The treatment and duration of extraction will significantly affect the number of GS which was produced. The highest content of CS was obtained from the extraction with the enzyme treatment for 48 hours which was 2.47%. The best treatment is the extraction with water treatment for 2.5 hours which were the extracts with GS levels of 8.1% and 2.03% CS was selected through the analysis of multiple attribute. 
Pembinaan Masyarakat Desa Pandesari Malang Melalui Usaha 0lah Limbah Organik Secara Mikrobial Sudarma Dita Wijayanti; Endrika Widyastuti; Dego Yusa Ali; Ali Wafa
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.542 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i2.288

Abstract

ABSTRACTPandesari Village is a village located in the Pujon District, Malang Regency, East Java Province. The agricultural sector with vegetable commodities and dairy farming are business field that dominates the livelihoods of the people in Pandesari Village, so that the potential for organic waste in the form of vegetable waste and cow dung is very high. However, waste management has not been optimal. Based on these problems, a community empowerment system is needed through microbial organic waste processing. The program involved two partners there are Mekarsari VI Farmers Group Gesingan village as the main supplier of agricultural and livestock waste and Pandesari Village Youth Organization as the second partner. The mechanism for the implementation of this service is implemented by adopting a pattern of action research implementation that includes four stages, there are: program planning, program implementation, observation, and reflection. Based on the results, there was an increase in the level of understanding of trainees regarding the principles of making and application of Local Microorganism (LM) in the growing media and organic animal feed. Assistance related to waste management in Pandesari Village has been carried out so that the village can be more independent to manage and process the waste. Labeling and packaging for LM and products from the use of LM, for example in the form of liquid fertilizer, compost, livestock probiotics which are the results of the production of the Village have been carried out but temporarily used for themselves. Keywords : Microbial, Organic, Waste ABSTRAKDesa Pandesari merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Sektor pertanian dengan komoditas sayuran dan peternakan sapi perah merupakan bidang usaha yang mendominasi mata pencaharian penduduk di Desa Pandesari, sehingga potensi limbah organik berupa sampah sayuran dan kotoran sapi sangat tinggi. Kendati demikian pengolahan limbah belum optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan sebuah sistem pemberdayaan masyarakat melalui usaha olah limbah organik secara mikrobial. Program ini melibatkan dua mitra yaitu Mitra I adalah Kelompok Tani Mekarsari VI Dusun Gesingan sebagai pemasok utama limbah pertanian dan peternakan dan Mitra II adalah Kelompok Karang Taruna Desa Pandesari. Mekanisme pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diimplementasikan dengan mengadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi, dan refleksi. Berdasarkan capaian yang telah dihasilkan, terjadi peningkatan tingkat pemahaman peserta pelatihan  terkait prinsip pembuatan dan aplikasi MOL (Mikroorganisme Lokal) pada media tanam dan pakan ternak organik. Pendampingan terkait manajemen kelola sampah di Desa Pandesari telah dilakukan sehingga desa dapat lebih mandiri untu mengelola dan mengolah sampah. Pembuatan label dan kemasan untuk MOL dan produk hasil penggunaan MOL misalnya berupa pupuk cair, kompos, probiotik ternak yang merupakan hasil produksi Desa telah dilakukan namun sementara digunakan untuk kalangan sendiri. Kata Kunci: Limbah, Mikrobial, Organik