Nismah Nukmal
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bioakumulasi dan Aktivitas Resistensi Logam Timbal (Pb) terhadap Streptomyces sp. strain I18 Mutia Dinda Lestari; Mesy Miranda AR; Ulin Ni'mah Setiawati; Nismah Nukmal; Endah Setyaningrum; Achmad Arifiyanto; Titik Nur Aeny
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2022.009.01.1

Abstract

ABSTRAKKegiatan antropogenik secara intensif mengakibatkan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh logam berat. Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat toksik. Tingkat toksisitas dapat diturunkan melalui proses bioakumulasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri Streptomyves sp. strain I18 dalam mengakumulasi logam Pb. Bakteri diidentifikasi morfologi secara makroskopik dan mikroskopik. Daya resistensi bakteri terhadap logam Pb ditentukan dengan menumbuhkan bakteri pada media Muller-Hilton Agar yang disuplementasi Pb pada konsentrasi 5, 50, dan 150 ppm menggunakan metode dilusi pada cawan petri petri. Bioakumulasi bakteri terhadap logam Pb diukur menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) pada konsentrasi 5, 50, dan 150 ppm. Bakteri Streptomyves sp. strain I18 mampu tumbuh pada media padat agar mengandung logam Pb pada bagai konsentrasi dengan diameter koloni terbesar, yakni 50.33 mm pada konsentrasi Pb 5 ppm. Pertumbuhan koloni terkecil sebesar 33.00 mm terjadi pada konsentrasi 150 ppm. Bakteri ini terbukti mampu mengakumulasi logam Pb dengan akumulasi terbesar pada konsentrasi 5 ppm, sebesar 49%. Peningkatan konsentrasi logam menurunkan kemampuan akumulasi logam Pb. Pada konsentrasi 150 ppm dan 50 ppm, bakteri hanya mampu mengakumulasi Pb sebesar 5% dan 9%. Kemampuan optimal bakteri Streptomyves sp. strain I18 sebagai bioakumulator diperkirakan pada konsentrasi kurang dari 50 ppm.Kata kunci: bioakumulasi, Pb, resistensi, Streptomyces ABSTRACTAntropogenic activity intensively can cause environmental pollution by heavy metals. Lead is one of toxic heavy metal. Level of toxicity can be decreased with bioaccumulation by microorganisms. This research conducted to know the ability of bacteria Streptomyces sp. strain I18 to accumulate lead. The morphological of bacteria was identified by microscopic and macroscopic. Bacterial resistance of lead has been known by growing bacterial in Muller-Hilton Agar supplemented lead in concentration 5, 50, and 150 ppm uses dilution plate method. Biaccumulation of bacteria against lead measured by Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Streptomyces sp. strain I18 can grow in solid agar media contains lead in various concentration. The highest diameter of colony 50.33 mm measured in media combined lead concentration 5 ppm. The lowest growth of colony is 33.00 mm in lead concentration of 1000 ppm. These bacteria are proven that can accumulate lead with the highest accumulation reached 49% in concentration of 5 ppm. The concentration of 150 and 50 ppm can accumulate lead reached 5% and 9%. Optimal ability of bacteria Streptomyces sp. strain I18 as bioaccumulator supposed in concentration of less than 50 ppm.Keywords: bioaccumulation, lead, resistance, Streptomyces
Effectiveness of Ovitrap Against Aedes aegypti Mosquito In Kemiling Raya Sub-District Bandar Lampung City And The Vulnerability Of Its Larvals To Temephos Iin Indriyani; Emantis Rosa; Gina Dania Pratami; Nismah Nukmal
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 9 No. 1 (2022): June Edition
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v9i1.205

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat, yang disebabkan oleh Virus Dengue. Di Indonesia kasus DBD masih tinggi, khususnya di Lampung, salah satu Kota dengan angka kasus DBD yang masih tinggi adalah Bandar Lampung. Dari berbagai hasil penelitian diketahui ovitrap memiliki fungsi monitoring serta pengendalian Aedes sp.  Upaya pengendalian vektor nyamuk Ae. aegypti banyak dilakukan baik secara alami ataupun dengan cara kimia, cara kimia yang paling umum digunakan adalah penggunaan temephos. Penggunaan insektisida kimia seperti temephos secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas ovitrap di dalam dan luar rumah, mengetahui ovitrap index, serta status kerentanan larva nyamuk Ae. aegypti terhadap temephos di Kelurahan Kemiling Raya Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan bulan Februari-April 2021. Ovitrap diletakkan di 142 rumah di dalam dan luar rumah, hasil telur dihitung, dipelihara dan diuji kerentananya. Bahan yang digunakan larva instar III hasil pemeliharaan hingga F1. Penelitian dilakukan dengan 4 kali ulangan, menggunakan 25 larva pada tiap gelas dengan larutan temephos 0,02 mg/L dalam 250 mL air dibiarkan kontak uji selama 1 jam dan masa pemulihan selama 24 jam. Hasil yang di dapat 83,10% rumah terdapat telur pada ovitrap dan 16,90% tidak ada telur, jumlah telur pada ovitrap di luar rumah (57%) lebih banyak dari dalam rumah (43%) serta ovitrap index yang didapatkan adalah 72,5%, persentase kematian 99% dan dikategorikan rentan.     Dengue Hemorrhagic Fever is one of the public health problems, which is caused by the Dengue Virus. In Indonesia, dengue cases are still high, especially in Lampung, one of the cities with a high number of dengue cases is Bandar Lampung. From various research results, it is known thatovitrap has the function of monitoring and controlling Aedes sp. Efforts to control the mosquito vector of Ae. aegypti is mostly done either naturally or chemically, the most commonly used chemical method is the use of temephos. The continuous use of chemical insecticides such as temephos can cause resistance. The purpose of the study was to determine the effectiveness of ovitrapinside and outside the home, to determine the ovitrap index, and the susceptibility status of Ae. aegypti against temephos in Kemiling Raya Village, Bandar Lampung City. The study was conducted in February-April 2021. Ovitrapswere placed in 142 houses inside and outside the house, egg yields were counted, maintained, and tested for susceptibility. Materials used for larvae instar III reared up to F1. The study was carried out with 4 replications, using 25 larvae in each glass with a solution of temephos 0.02 mg/L in 250 mL of water and allowed to contact the test for 1 hour and the recovery period for 24 hours. The results obtained were 83.10% of the house contained eggs in the ovitrap and 16.90% had no eggs, the number of eggs in the ovitrap outside the home (57%) was more than inside the house (43%) and the ovitrap index obtained was 72, 5%, the percentage of deaths is 99% and is categorized as vulnerable.