Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Sosial Ekonomi Petani Tebu (Saccharum Officinarum L) di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah Joko Setiawan
Jurnal Sosiologi Pertanian dan Agribisnis Vol 4 No 1 (2022): Januari 2022 : Jurnal Sosiologi Pertanian dan Agribisnis
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.085 KB) | DOI: 10.55542/juspa.v4i1.156

Abstract

Fenomena fluktuasi produksi gula dialami juga oleh petani tebu di kecamatan Ketol. kondisi tersebut secara langsung mempengaruhi sosial ekonomi petani tebu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sosial ekonomi petani tebu di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. Hipotesis penelitian ini adalah diduga bahwa sosial ekonomi petani tebu di Kecamatan Ketol, jumlah tanggungan, dan luas lahan, dan tingkat pendapatan berada pada kategori tinggi atau sangat tinggi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis sosial ekonomi petani tebu dengan indikator umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan luas lahan, selanjutnya dianalisa menggunakan regresi linier berganda. Penelitian memperoleh hasil bahwa uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan uji F menunjukan bahwa Fhitung (21,423) > Ftabel(2,660), sehingga variabel Umur (X1), Tinglat Pendidikan (X2), Jumlah Tanggungan (X3), dan Luas Lahan (X4), secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel Sosial Ekonomi Petani Tebu (Y). Secara parsial, thitung Umur (X1) = 1,621; thitung Luas Lahan (X4) = 2,632. sementara nilai ttabel diperoleh 2,037. Karena hanya thitung Luas Lahan (X4) > ttabel, dan nilai signifikan Luas Lahan (X4) < @=5% atau 0,05, maka dari empat indikator Sosial Ekonomi, Yaitu Umur (X1), tingkat pendidikan (X2), jumlah Tanggungan (X3), dan Luas Lahan (X4), secara parsial hanya luas lahan yang berpengaruh nyata terhadap variabel Sosial Ekonomi Petani Tebu (Y). Berdasarkan kategori tingkat pendapatan, dimana rata-rata pendapatan per musim tanam per hektar adalah Rp 59.891.771,92 termasuk kategori sangat tinggi atau rata-rata pendapatan per bulan per hektar adalah RP 4.910.147,66 termasuk kategori sangat tinggi