Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGELOLAAN WISATA PANTAI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN DAMPAK: STUDI KASUS PANTAI ANCOL DAN PANTAI KUTA Frisda Sfarliana; Naufalika Anggy Zidany; Bangga Prameswara; Wiwik Dwi Pratiwi
Jurnal Sosioteknologi Vol. 20 No. 3 (2021): December 2021
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2021.20.3.10

Abstract

Coastal tourism is a tourist activity based on natural attractions, which is vulnerable to the risk of environmental impacts.The study was conducted at two locations, namely, Kuta Beach and Ancol Beach, which are compared by using theintegrated management of coastal zones (ICM). The research was conducted by collecting secondary data in terms ofinformation taken from online news analized using qualitative approach. The results of the analysis show that there areseveral similarities and differences in how the integrated coastal management (ICM) is carried out according to thecharacteristics of the coastal typology and the environmental impacts
Daya Dukung Pariwisata Selama Pandemi Covid-19 di Wana Wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Rumba; Wiwik Dwi Pratiwi
Journal of Mandalika Review Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Mandalika Review
Publisher : Politeknik Pariwisata Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.426 KB) | DOI: 10.55701/mandalika.v1i2.30

Abstract

Rencana pembangunan fasilitas dan aktivitas wisata di Wana Wisata Ranca Upas (WWRU), Kabupaten Bandung serta pandemi Covid-19 secara tidak langsung berdampak pada lingkungan fisik kawasan hutan khususnya perhitungan daya dukung pariwisata seperti pengaturan jarak fisik. Penelitian bertujuan untuk mengkaji karakteristik pengunjung selama pandemi Covid-19, menganalisis daya dukung fisik, serta mencari faktor koreksi ekologi dan psikologi untuk kemudian menganalisis daya dukung riil dan efektif. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif didukung oleh data kualitatif berupa observasi langsung, wawancara, kuesioner serta studi literatur dan dokumen. Analisis daya dukung fisik, riil, dan efektif mengacu pada Cifuentes (1992), faktor koreksi ekologi melalui studi literatur, sedangkan faktor koreksi psikologi dianalisis menggunakan skala likert dan garis kontinum. Hasil studi menunjukkan bahwa WWRU selama pandemi Covid-19 mampu menampung 46.784 pengunjung/hari. Faktor koreksi ekologi yang didapatkan berdasarkan hasil studi adalah 40% untuk matahari, 6,25% dan 18,75% untuk curah hujan, serta 51,77% untuk faktor koreksi psikologi. Sedangkan berdasarkan studi literatur adalah 20,93% untuk tanah, 20,24% untuk air, dan 28,46% untuk rumput. Hasil perhitungan menunjukkan daya dukung riil kawasan WWRU selama pandemi Covid-19 adalah 5.896 pengunjung/hari atau menurun sekitar 71,44% dibandingkan penelitian sebelum pandemi Covid-19 sedangkan daya dukung efektif selama Covid-19 menggunakan kapasitas manajemen adalah 1.814 pengunjung/hari dan masih bisa dioptimalkan apabila dibandingkan dengan rerata kunjungan tahunan aktual WWRU.
Analisis Konsep Tourism Business District di Kawasan Cikini Jakarta Prisca Bicawasti Budi Sutanty; Wiwik Dwi Pratiwi
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 11 No. 4 (2022): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v11i4.17

Abstract

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merencanakan kawasan Cikini menjadi sebuah kawasan urban art center dan creative hub. Beberapa potensi daya tarik wisata mendukung rencana tersebut, antara lain bangunan bersejarah, fungsi bangunan edukasi dan budaya, serta berbagai macam program kesenian. Untuk itu dibutuhkan perencanaan kawasan yang matang serta penelusuran signifikansi atas kesiapan kawasan sehingga Cikini dapat menjadi kawasan pariwisata perkotaan unggulan. Prinsip dasar wisata perkotaan harus terdiri dari tiga pilar utama yaitu core attraction, central business district function, dan essential service yang disatukan oleh pedestrian access, sesuai dengan konsep Tourism Business District (TBD). Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kondisi kesiapan wisata perkotaan kawasan Cikini dengan metode analisis data deskriptif kualitatif dengan penggunaan indikator konsep Tourism Business District. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kawasan Cikini sudah memenuhi tiga pilar penyusun Tourism Business District termasuk pedestrian access, namun masih diperlukan adanya pembaharuan dan penataan kembali pada aspek pedestrian access.
Transformasi Fungsi dan Bentuk Bangunan - Reaktivasi Stasiun Kereta Api Garut dan Pasirjengkol Tasya Fatihah; Ilma Nurfadlilawati; Fakhrisa Nur Paramarta; Wiwik Dwi Pratiwi
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 11 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JRS.2024.v11.i01.p04

Abstract

The reactivation of several train stations is part of PT. Kereta Api Indonesia's attempts to enhance railway services. In doing so, it initiated the reactivation of the Garut-Cibatu railway, which ceased operations in 1983. The 2018 National Railway Master Plan (RIPNAS) and Garut City Regional Spatial Plan (RTRWK) support the reactivation of this railway line to stimulate economic growth and improve tourism accessibility. This reactivation involves planning for the whole railway zone, including enhancing the overall physical quality of the Garut-Cibatu line and reopening several railway stations. This research focuses on the transformation of Garut Station, located in the Garut Kota District, and Pasirjengkol Station, located in the Sukawening District. As a result, both stations have experienced changes, notably the addition of new buildings. This implies transformations in building functions, station layouts, and architectural styles. This study aims to comprehend the changes and their impact on functions that support the operation of the railway and passenger experiences. It employs a qualitative method with descriptive analysis by combining secondary data from historical literature studies and primary data from documentation and interviews with relevant respondents.Keywords: railway station; transformation; function and form; operational function; passenger experience AbstrakReaktivasi beberapa stasiun kereta api merupakan bagian dari upaya PT. Kereta Api Indonesia untuk meningkatkan pelayanan perkeretaapian. Di dalam pelaksanaannya, diinisiasi untuk mereaktivasi jalur kereta api Garut-Cibatu yang berhenti beroperasi pada tahun 1983. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) tahun 2018 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) Garut mendukung reaktivasi jalur kereta api ini sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memudahkan akses pariwisata. Reaktivasi ini melibatkan penataan kawasan yang mencakup peningkatan kualitas fisik serta beroperasinya kembali beberapa stasiun kereta api. Stasiun Garut yang berlokasi di Kecamatan Garut Kota dan Stasiun Pasirjengkol di Kecamatan Sukawening menjadi fokus penelitian ini karena adanya transformasi stasiun kereta api yang terjadi pada kedua stasiun berupa penambahan massa bangunan. Transformasi ini mencakup perubahan bentuk fungsi bangunan, tata letak stasiun, dan gaya arsitektur. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perubahan yang terjadi dan dampaknya terhadap fungsi-fungsi pendukung operasional, dan pengalaman pengguna stasiun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif dengan menggabungkan data sekunder dari studi literatur Sejarah, dengan data primer dari dokumentasi serta wawancara dengan pihak yang relevan.Kata kunci: stasiun kereta api; transformasi; fungsi dan bentuk; fungsi operasional; pengalaman pengguna
Dokumentasi Potensi Wisata di Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali Wiwik Dwi Pratiwi; Nyoman Ratih Prabandari
Jurnal Sutramas Vol. 4 No. 01 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dan target dilakukannya kegiatan Inventarisasi dan Dokumentasi ini yaitu mengetahui potensi-potensi desa wisata terpendam yang dimiliki oleh desa, serta melakukan pencatatan dan dokumentasi potensi desa termasuk juga aset kebudayaan yang dimiliki oleh Desa Siangan, Gianyar Bali. Disamping itu, kegiatan pengabdian ini akan membantu memudahkan Desa Siangan untuk memperkenalkan potensi-potensi terpendam yang dimiliki dalam upaya reaktivasi ekonomi lokal. Dalam mewujudkannya, penggalian data dilakukan dengan melakukan observasi lapangan, dokumentasi, pengumpulan dokumen arsip desa, serta wawancara secara individu maupun kolektif dalam bentuk focus group discussion bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat di Desa Siangan. Hasil dari kegiatan inventarisasi dan dokumentasi potensi wisata di Desa Siangan ini adalah Desa Siangan memiliki Sumber Daya yang dapat berpotensi menjadi daya tarik kunjungan bagi wisatawan. Sumber daya tersebut berupa alam dan buatan yang dibentuk sendiri oleh aktivitas kebudayaan masyarakatnya. Potensi wisata yang bersumber dari kondisi lanskap serta alam lingkungan yang menjadi kekhasan Desa Siangan. Desa Siangan memiliki bentang persawahan, ngarai, air terjun, sungai, serta beberapa titik mata air. Potensi Wisata yang bersifat buatan manusia dikelompokkan menjadi wisata kebudayaan dan lingkungan permukiman di Desa Siangan, diantaranya keberadaan Puri Siangan dan arsitektur tradisional setempat, keterampilan memahat dan pembuatan ukiran yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Siangan, dan potensi atraksi wisata budaya lainnya.