Mira Dian Naufalina
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penambahan Pemanis Alami Stevia Terhadap Kadar Serat Pangan dan Total Energi Vegetable Leather Selada Air (Nasturtium officinale) Pinasti, Ladyamayu; Darni, Joyeti; Setyorini, Inma Yunita; Naufalina, Mira Dian
Journal of Islamic Nutrition Vol 1, No 1 (2018): Journal of Islamic Nutrition Volume 1, Number 1, 2018
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.249 KB) | DOI: 10.21111/join.v1i1.2172

Abstract

Selada air memiliki potensi sumber bahan pangan yang sangat baik bagi tubuh, namun pemanfaatan selada air masih sangat rendah, maka dilakukan inovasi penganekaragaman olahan sayuran dengan mengolah menjadi vegetable leather. Cita rasa selada air yang khas, pahit sedikit manis, membutuhkan penambahan gula. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar energi produk. Pemanis rendah energi stevia digunakan sebagai solusi alternatif pengganti gula. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan pemanis alami stevia terhadap serat pangan dan total energi vegetable leather selada air. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap dengan kelompok sampel penambahan atevia, yaitu S1 (0%), S2 (0,1%), S3 (0,5%) dan S4 (1%) dengan 2 kali ulangan sampel dan 3 kali ulangan analisis. Sampel kemudian dianalisis kadar serat pangan dan total energi. Analisis statistik yang digunakan untuk data kadar serat pangan dan total energi adalah ANOVA dengan derajat kemaknaan 95%, dilanjutkan dengan tukey untuk mengetahui perbandingan antar rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) pada penambahan pemanis alami stevia terhadap kadar serat pangan vegetable leather selada air. Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) pada penambahan pemanis alami stevia terhadap kadar total energi vegetable leather selada air.AbstractWatercress has a potential source of food that is good for the body, but the utilization of watercress is still very low, then processed vegetables innovation done by processing into vegetable leather. Flavor of watercress, bitter sweet, requires the addition of a little sugar. This causes increased levels of energy products. Low energy sweetener stevia are used as a sugar substitute alternative solutions. The purpose of this research is to know the influence of addition of natural sweetener stevia against total energy food fiber vegetable leather watercress. This research is experimental research with Random Draft design complete with a sample group addition of atevia, namely S1 (0%), S2 (0.1%), S3 (0.5%) and S4 (1%) with sample repeats 2 times 3 times and repeat the analysis. The samples are then analyzed the levels of food fibre and total energy. Statistical analysis of data that are used for food and fiber levels total energy is ANOVA with the degree of significance of 95%, followed by the tukey to know comparison between the average. The results showed that there was a significant difference (p = 0.000) in addition to the natural sweetener stevia against levels of food fiber vegetable leather watercress. There is a significant difference (p = 0.000) in addition to the natural sweetener stevia against total energy levels of vegetable leather watercress. 
Canavalia ensiformis Protein Extract Effect Toward Serum Lipid Profile of Hypercholesterolemic Sprague Dawley Rat Naufalina, Mira Dian; Sofro, Muchlis AU; Anjani, Gemala
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i1.10678

Abstract

Riskesdas 2013 showed the prevalence of abnormal total cholesterol levels in Indonesia is 35.9%, low HDL cholesterol is 22.9%, high LDL cholesterol is 15.9%, and high triglyceride is 11.9%. This study aimed to prove the effect of jack bean protein extract toward serum lipid profile of a hypercholesterolemic rat. This was a true experimental study conducted in September 2016 with post-only control group design. Twenty four male Sprague Dawley rats were randomly classified into 4 different groups; control negative group (C-), control positive group (C+), first experimental group (X1) which was given jack bean extract 4g/200g of body weight of the rat per day, and second experimental group (X2) which was given jack bean extracts 6g/200g of body weight of the rat per day. Treatment for 2 weeks showed a significant effect. Total cholesterol, LDL cholesterol, and triglycerides levels of groups with protein jack bean extract administration were lower than the positive control group (p <0.05). Increasing doses of jack bean extracts was linear with serum lipid profile improvement of Sprague Dawley Rat. These result indicated the positive effect of jack bean protein extract toward serum lipid profile of hypercholesterolemic Sprague Dawley Rat.
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL PADA TIKUS DISLIPIDEMIA Naufalina, Mira Dian; Nuryanto, Nuryanto
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.314 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6827

Abstract

Latar Belakang: Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) telah diketahui kemampuannya menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dengan menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL karena kandungan zat hipokolesterolemiknya. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian kacang koro pedang yang diolah menjadi susu terhadap kadar kolesterol LDL dan HDL pada tikus dislipidemia. Metode: Penelitian true experimental dengan randomized control group ini dilakukan pada tikus jantan galur Sprague Dawley. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok dengan 7 ekor tiap kelompok. Tikus diinduksi dislipidemia selama 14 hari, kemudian diberi perlakuan susu kacang koro pedang. Pemberian selama 14 hari melalui sonde dengan kadar konversi kacang koro pedang 0 g (Kontrol), 2,25 g (P1), 4,5 g (P2) dan 9 g (P3). Pemeriksaan kadar LDL dan HDL diperiksa dengan metode kolorimetri enzimatik. Hasil pengukuran diuji dengan paired t-test, wilcoxon, One Way ANOVA dan uji lanjutan dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Apabila dibandingkan kelompok K, Kelompok P1 menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL 11,28±5,39 mg/dl (p=0,028) dan peningkatan kadar kolesterol HDL 8,30±1.94 mg/dl (p=0.342). Kelompok P2 mengalami penurunan kadar kolesterol LDL 22.65 ± 1.20 mg/dl (p=0,006) dan peningkatan kadar koelsterol HDL 18.07 ± 1.27 mg/dl (p=0,028) . Kelompok P3 juga mengalami penurunan kadar kolesterol LDL 27,97 ± 2.65 mg/dl (p=0,028)  dan peningkatan kolesterol HDL 24.17 ± 1.01 mg/dl (p=0,002). Simpulan: Pemberian susu kacang koro pedang selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL secara bermakna, tetapi tidak dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL secara bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan bermakna secara statistik kadar kolesterol LDL antar kelompok perlakuan namun semakin besar kadar konversi susu kacang koro pedang semakin besar pula penurunan kadar kolesterol LDL.
Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Kaitannya dengan Kadar Kolesterol Total pada Wanita Dewasa Nurohmi, Susi; Marfu'ah, Nurul; Naufalina, Mira Dian; Farhana, Siti Awalisanah Hani; Riza, Muhammad El
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2020.4.1.4706

Abstract

This study aimed to analyze the association between anthropometric assessments and total cholesterol levels among adult women. The research design was cross sectional study with purposive sampling methode involving 92 adult women in Sambirejo village, Mantingan, Ngawi, East Java. Anthropometric assessments consisted of BMI, waist circumference, and waist-hip ratio. Data analysis consisted of univariate and bivariate using Pearson Product Moment. Bivariate analysis was performed by the correlation of anthropometric assessment with total cholesterol levels. The results showed that 15.2% subjects were overweight and 54.1% subjects had obesity. There were 80,4 % subjects had waist circumference 80 cm and 71,7% subjects had waist-hip ratio ≥0,85. Subjects with cholesterol levels 200 mg / dL were 31,5 %. The BMI and waist circumference had no correlation to total cholesterol level. The waist-hip ratio had a significant correlation to cholesterol level. The conclusion of this study was waist-hip ratio in women related to high total cholesterol level.Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total pada wanita dewasa. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan melibatkan sebanyak 92 orang wanita dewasa. Sampel dipilih secara purposive sampling di desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Penilaian antropometri yang dilakukan meliputi IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul. Analisis data terdiri atas univariat dan bivariat  melalui uji Pearson Product Moment untuk melihat korelasi hasil penilaian antropometri dengan kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15,2% dan 54,1% subjek memiliki status gizi lebih dan obesitas. Sebanyak 80,4 % memiliki lingkar pinggang 80 cm dan sebanyak 71,7% memiliki rasio lingkar pinggang dan pinggul ≥0,85. Subjek dengan kadar kolesterol  200 mg/dL sebanyak 31,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT dan lingkar pinggang tidak berkaitan dengan kadar kolesterol total. Rasio lingkar pinggang-pinggul berhubungan signifikan (p-value=0,29; r=0,227) dengan kadar kolesterol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang-pinggul pada wanita berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol total.
Pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) pada aktivitas antioksidan nuget tempe viqi sajidah; Amilia Yuni Damayanti; Nurul Azizah Choiriyah; Mira Dian Naufalina
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2661

Abstract

Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki struktur inti dan termasuk sebagai senyawa polifenol karena mengandung dua atau lebih gugus hidroksil. Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah, menunda, dan menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target, seperti lemak, protein dan DNA. Penambahan ekstrak bawang dayak diharapkan dapat meningkatkan senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap senyawa flavonoid, dan aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian dilakukan menggunakan RAL (Rancangan Acak Rangkap) dengan dua kali ulangan. Aktivitas antioksidan diuji dengan 1,2,2 – Diphenyl Picryl Hydrazyl (DPPH). Pada uji aktivitas antioksidan memiliki nilai p value 0,000.
Hubungan pola makan, aktivitas fisik, kualitas tidur dengan status gizi santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 Hafidhotun Nabawiyah; Zid Amalia Khusniyati; Amilia Yuni Damayanti; Mira Dian Naufalina
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i1.5876

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa tumbuh kembang anak hingga dewasa, pada masa ini akan mengalami beberapa perubahan yang terdiri dari fisik dan psikis. Masa remaja sangat membutuhkan lebih banyak zat gizi karena membantu meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan yang lebih baik. Penyebab status gizi pada remaja dapat dipengaruhi oleh faktor ketidakseimbangan antara pola makan, aktivitas fisik, dan kualitas tidur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan status gizi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 (PMDGP1). Metode: Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah total 103 responden berusia 11-14 tahun menggunakan teknik Claster Random Sampling Hasil: Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis untuk menganalisis hubungan pola makan dan status gizi dengan nilai p 0,052. Uji statistik yang digunakan adalah uji Man-Withney untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dan status gizi dengan p-value 0,411 dan P-value antara kualitas tidur dan status gizi p-value 0,92. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola makan, aktivitas fisik, kualitas tidur dengan status gizi.
Analisis Daya Terima Yogurt Sari Kedelai (Soygurt) dengan Penambahan Jus Kurma (Phoenix Dactylifera) Trianisa Purwanto; Susi Nurohmi; Ayu Rahadiyanti; Mira Dian Naufalina
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i1.1982

Abstract

Kombinasi probiotik dan prebiotik akan membentuk sinbiotik, kedua komponen ini akan bekerja secara sinergis. Kedelai memiliki karakteristik fungsional yang baik, namun terdapat enzim lipoksigenase yang menimbulkan bau langu pada kedelai maupun produk olahannya. Pengembangan beberapa metode dilakukan untuk meningkatkan daya terima, salah satunya dengan membuat sari kedelai, menambahkan flavouring dll. Kurma merupakan makanan yang memiliki kadar gizi yang lengkap, efek teuraputic dan  manfaat potensial bagi kesehatan. Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus merupakan spesies mikrobia yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi minuman fermentasi sari kedelai dan jus kurma, menganalisa perbedaan sifat organoleptik pada masing-masing formulasi serta menganalisa nilai zat gizi pada produk formulasi terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan tiga kali pengulangan. Faktor I adalah waktu inokulasi bakteri yaitu sebelum dan setelah formulasi bahan. Faktor II adalah persentase sari kedelai dan jus kurma, sehingga didapatkan 6 perlakuan dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa : 1) Terdapat perbedaan signifikan antara warna dan rasa formulasi soygurt kurma, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara aroma dan tekstur soygurt kurma. 2) Formulasi T1P3 merupakan formulasi yang paling disukai, memiliki energi 18,69 kkal, protein 1,62 g, lemak 1,39 g, karbohidrat 0,48 g, serat pangan 3,9 gram, zat besi 35,61 mg setiap 100 g soygurt kurma.
Perbedaan Tingkat Kepuasan Makan Pasien Di Rumah Sakit Bersertifikat Halal Dengan yang Belum Bersertifikat Halal Arina Zulfa Azizah; Joyetti Darni; Mira Dian Naufalina
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v3i1.17

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk keragaman produk, kualitas produk, kualitas layanan, fasilitas yang memuaskan, lokasi, harga dan label halal. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kepuasan makan pasien di rumah sakit bersertifikat halal dengan yang belum bersertifikat halal. Metode: Metode penelitian termasuk studi komparatif dengan sampel independen menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada 134 responden (67 responden di Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan 67 responden di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah). Penelitian dilakukan pada target sempel yaitu semua pasien yang menjalani perawatan di ruang perawatan Kelas II dan III. Analisis menggunakan uji Mann Whitney. Penilaian kepuasan pasien dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil: Tingkat kepuasan pasien dalam penyelenggaraan makanan di Hospital Certified Halal (HCH), menunjukkan 50,7% responden puas dan 49,3% responden merasa sangat puas sedangkan pada penyelenggaraan makanan di Non Certified Hospital (NCH) 100 % responden puas dengan penyelenggaraan makananan di NCH. Kesimpulan: Ada perbedaan tingkat kepuasan makan pasien di rumah sakit bersertifikat halal dengan yang belum bersertifikat halal halal be p-value <0,005.
Status gizi pada siswi remaja di pondok pesantren modern Mira Dian Naufalina; Hafidhotun Nabawiyah; Dianti Desita Sari
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 19, No 3 (2023): Januari
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.60258

Abstract

Nutritional status of female students in Modern Islamic boarding schoolBackground: Female students in Islamic Boarding schools whose adolescents, in the majority, need attention because of their physiological condition in the future. Similar studies in Indonesia with significant subjects of adolescent girl students still need to be expanded. Objective: We aim to find out the prevalence of the nutritional status of adolescent girl students in Islamic Boarding Schools. Methods: The study used a cross-sectional design and had 435 respondents from grades 1-6 (11-19 years old) in Darussalam Gontor Modern Islamic Boarding School for Girls 1. The study measured anthropometrics such as weight, height, and middle-upper arm circumference (MUAC). The following variable was nutritional status which is classified based on Body Mass Index-for-age (BAZ) and height-for-age (HAZ) Z-score, as well as chronic energy deficiency (CED) status. Results: Most subjects (77%) were classified as having normal nutritional status based on BMI-for-age. However, there were 47.6% of students experienced CED, and 15.2% of students were stunted based on height-for-age. Nutritional status according to BMI-for-age showed that 72.73% of students with normal nutritional status and 22.75% of students with overweight were found to be stunted. Notably, among the students with normal nutritional status based on BMI-for-age, the majority were also found to have CED (95.65%). Conclusion: The prevalence of adolescent female students with underweight and severe underweight nutritional status based on BMI-for-age was 1.84%, whereas the prevalence of overweight and obesity was 20.92%. Additionally, 47.6% of female students experience CED, and 15.2% are classified as stunting based on height-for-age.