Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUHU PROSES CETAK TERHADAP KEKUATAN PANEL BACKSPLASH DARI PEMANFAATAN BOTOL PET BEKAS Gema Fitriyano; Susanty Susanty; Muhammad Reza Huseini; Naazilatul Luthfiyah Al’aizzah
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 7 NOMOR 2 DESEMBER 2018
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v7i2.3421

Abstract

Saat ini penggunaan botol plastik berbahan polietilena tereftalat atau lebih dikenal dengan PET sangat populer karena memudahkan perusahaan minuman siap saji untuk mengemas produknya, sebagian besar botol PET diimpor untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia. Keberadaan limbah botol PET bekas pakai dalam jumlah besar adalah dampak dari hasil konsumsi masyarakat yang sebenarnya merupakan potensi untuk dimanfaatkan di Indonesia, akan tetapi potensi ini baru dapat dimanfaatkan pada kegiatan membersihkan dan mencacahnya menjadi pellet plastik PET yang kemudian dijual kembali ke luar negeri untuk diproses menjadi botol daur ulang atau produk lainnya. Hal tersebut dikarenakan tidak tersedianya teknologi yang dapat membantu pengusaha dalam negeri untuk memproses lebih lanjut pellet plastik PET yang sudah dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode dalam rekayasa teknologi pemanfaatan limbah botol PET bekas yang akan diubah menjadi panel back splash. Percobaan dilakukan meggunakan oven dengan varisi suhu proses pelelehan pada 280, 290, 300, 310, 320 oC masing-masing selama 50 menit dengan analisis yang dilakukan yaitu bending strength test untuk mengetahui kekuatan dari panel backsplash yang dihasilkan. Kondisi optimum adalah pada suhu 280 oC karena produk panel memiliki nilai bending strength sebesar 8,53 N/mm2.
PENGARUH STRUKTUR MODAL PROFITABILITAS LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Siti Aisyah Nasution; Steffie Steffie; Susanty Susanty
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 3 (2021): Edisi September - Desember 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.739 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i3.1475

Abstract

Nilai suatu organisasi dapat ditentukan oleh tinggi dan rendahnya harga saham. Harga saham diambil dari nilai pada penutupan. Harga saham yang tinggi tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh organisasi yang hebat, para eksekutif. Struktur modal yang layak tidak benar-benar menunjukkan organisasi yang hebat pada para eksekutifnya. Salah satu variabel penting yang dapat membentuk tingkat harga saham organisasi adalah rasio profitabilitas. Proporsi lain yang menjadi fokus pendukung keuangan adalah likuiditas organisasi yang akan mereka beli. Dengan administrasi perputaran saham yang baik, dan kesepakatan yang diperluas, organisasi dapat membangun keuntungan dan harga saham juga akan meningkat. Eksplorasi ini merupakan pemeriksaan dengan metodologi ilustrasi kuantitatif. Pengujian dilakukan terhadap 10 perusahaan industri sektor makanan dan minuman dengan 40 informasi laporan keuangan. Strategi pengumpulan informasi menggunakan dokumentasi dan model pemeriksaan yang digunakan regresi linear berganda. Konsekuensi pengujian sekaligus pengujian teori menunjukkan bahwa struktur modal, profitabilitas, likuiditas dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen harga saham pada organisasi makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengujian teori secara satu persatu menunjukkan bahwa struktur modal dan perputaran persediaan tidak memiliki dampak dan tidak besar terhadap harga saham, sedangkan profitabilitas memiliki dampak positif dan besar pada harga saham dan likuiditas memiliki dampak negatif dan besar terhadap harga saham pada organisasi makanan dan minuman yang tercatat di BEI. Nilai koefisien determinasi adalah 0,557, yang berarti bahwa 55,7% dari harga saham diklarifikasi oleh struktur modal, profitabilitas, likuiditas, dan perputaran persediaan secara bersama-sama. 44,3% sisanya diklarifikasi oleh faktor-faktor berbeda yang tidak dianalisis dalam pemeriksaan ini.