Kesadaran masyarakat di Indonesia masih rendah terhadap kesenjangan terhadap perempuan, salah satu diantaranya yaitu kekerasan pada perempuan yang memiliki pengaruh terhadap faktor fisik dan kejiwaan korban, sementara kasus seperti ini jumlahnya semakin meningkat setiap tahun. Kekerasan terhadap perempuan adalah perbuatan berdasarkan perbedaan kelamin yang mengakibatkan penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis. Hal ini termasuk ancaman, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan yang terjadi secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi. Pemerintah telah berupaya dan mengambil tindakan untuk kekerasan terhadap perempuan yang meliputi konseling edukasi dan informasi tentang kekerasan terhadap perempuan berdasarkan kelompok sasaran, serta para korban dirujuk kepada organisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), agar mendapat penanganan lebih lanjut. Dengan demikian akan dibuat perancangan Women’s Empowerment Center di Jakarta, sebagai wadah pemberdayaan perempuan. Dipilih lokasi di Jakarta karena DKI Jakarta menjadi kota percontohan nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan baik, serta dapat menurunkan tingkat kesenjangan sosial untuk mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Penelitian menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Penerapan metode penelitian Kualitatif yaitu dengan melakukan penyelidikan terhadap fasilitas yang terkait pemberdayaan perempuan di Indonesia. Sedangkan penerapan pendekatan Deskriptif berupa uraian tentang konsep arsitektur Women’s Empowerment Center di Jakarta agar dapat berkelanjutan. Dengan dirancangnya bangunan Women’s Empowerment Center di Jakarta, maka perempuan di Indonesia khususnya di DKI Jakarta dapat memiliki wadah pengembangan pemberdayaan bagi kaumnya.