This Author published in this journals
All Journal Ruang
Rahmat Nanda Trinufi
Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perubahan Kerapatan Vegetasi dan Bangunan di Kota Banda Aceh Pasca Bencana Tsunami Rahmat Nanda Trinufi; Sri Rahayu
Ruang Vol 6, No 1 (2020): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.6.1.29-39

Abstract

Pesatnya pembangunan di suatu kota akan berdampak pada kerapatan bangunan yang semakin tinggi dan menyebabkan kerapatan vegetasi terus berkurang. Kota Banda Aceh pasca bencana tsunami mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama pada perubahan lahan. Perubahan lahan tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap perubahan kerapatan vegetasi dan bangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengkajiperubahan kerapatan vegetasi dan bangunan di Kota Banda Aceh pasca bencana tsunami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data citra landsat (2005 dan 2011) dan citra sentinel (2019) dan menggunakan software QGIS dengan metode NDVI untuk mengetahui perubahan kerapatan vegetasi dan NDBI untuk mengetahui perubahan kerapatan bangunan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui telah terjadi perubahan kerapatan di Kota Banda Aceh. Perubahan paling signifikan terjadi pada periode 2005- 2011, perubahan kerapatan vegetasi paling besar terjadi pada kelas cukup rapat sebesar 10,81% (647.55 Ha). Sedangkan perubahan kerapatan bangunan paling besar terjadi pada kelas kerapatan rendah sebesar 9,53% (571,06 Ha). Sementara itu, pada periode 2011-2019 perubahan kerapatan vegetasi paling besar terjadi pada kelas vegetasi jarang yaitu sebesar 10,08% (603.80 Ha). Sedangkan pada kerapatan bangunan, kelas yang mengalami perubahan paling besar terjadi pada kelas kerapatan sangat tinggi sebesar 2,53% (168,19 Ha). Perubahan kerapatan vegetasi dan bangunan cenderung terjadi di daerah pinggiran Kota Banda Aceh