Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADAPASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Marta Lina Limbong; Ridha Darma Jaya; Yesi Ariani
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 01 (2015): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i01.25

Abstract

Abstract Patients with type 2 diabetes relative insulin deficiency so that blood glucose regulation becomes screwed, eventually causing hyperglycemia. When it is left untreated can lead to complications. Complications in diabetic patients undergoing indicate hospitalization for management of blood glucose levels. Such conditions often make the patient stress and anxiety experiencing great that ultimately may increase blood glucose levels. Autogenic relaxation is the relaxation that comes from yourself form of words or short sentences or thoughts that can make the mind peaceful. Autogenic relaxation response can divert our bodies consciously by the command of yourself, it can help fight the harmful effects of stress. Autogenic relaxation could be expected to control blood glucose levels. The purpose of this study was to determine the effect of autogenic relaxation on blood glucose levels in patients with Type 2 Diabetes. Research design was quasi-experimental with pre and post with control group, for each sample group consisted of 31 people with consecutive sampling technique. Data were analyzed using univariate and bivariate. The statistical test used the Wilcoxon Sign-Range Test and Mann Whitney U . Analysis showed there is effect of autogenic relaxation to decrease blood glucose levels (p = 0.001). The conclusion of study, there are significant autogenic relaxation to decrease blood glucose levels in patients with diabetes mellitus type 2. Results of this study can be input for nursing services to make the autogenic relaxation womanly one independent nursing interventions in providing nursing care to patients with DM Type 2 Keywords: Autogenic relaxation, blood glucose levels, type 2 diabetes   Abstrak Pasien diabetes melitus tipe 2 relatif mengalami kekurangan insulin sehingga pengaturan kadar glukosa darah menjadi tidak terkontrol, pada akhirnya menyebabkan hiperglikemia. Bilamana hal ini tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi pada diabetes mengindikasikan pasien menjalani perawatan di rumah sakit untuk pengelolaan kadar glukosa darah. Kondisi seperti ini sering membuat pasien stres dan mengalami kecemasan yang hebat sehingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek atau pikiran yang dapat membuat pikiran tentram. Relaksasi autogenik dapat mengalihkan respon tubuh kita secara sadar berdasarkan perintah dari diri sendiri, maka dapat membantu melawan efek stres yang berbahaya. Relaksasi autogenik diduga dapat mengontrol kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien DM Tipe 2. Desain penelitian ini kuasi eksperimen dengan pre and post with control group, untuk masing-masing kelompok terdiri 31 orang sampel dengan tehnik  consecutive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan Wilcoxon Sign Range Test dan Mann Whitney U. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar glukosa darah (p=0,001). Kesimpulan penelitian ini, ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan keperawatan untuk menjadikan relaksasi autogenik menjasi salah satu intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien DM Tipe 2. Kata kunci : Relaksasi autogenik, Kadar glukosa darah, diabetes melitus tipe 2 Full printable version: PDF
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN DESA TANGGUH BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA SUMBUL KECAMATAN STM HILIR DELI SERDANG Ismayadi Ismayadi; Dudut Tanjung; Yesi Ariani; Ikhsanuddin Ahmad Harahap
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.059 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v1i2.17527

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik) dan dilalui deretan gunung berapi dan lautan. Keadaan tersebut membuat Indonesia memiliki beragam sumber daya alam dan budaya namun juga beresiko rentan terhadap bencana alam. Begitu juga di Propinsi Sumatera Utara, sebanyak 33 wilayah kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara masuk sebagai wilayah rawan bencana. Dalam kontek pengurangan risiko bencana, pengabdian masyarakat perguruan tinggi dilaksanakan untuk mendorong terciptanya desa dan masyarakat yang aman dan tangguh terhadap bencana. Desa Sumbul merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatra Utara. Masyarakat desa Sumbul masih belum memahami seutuhnya tentang bencana alam, daerah ini merupakan salah satu wilayah yang rawan akan terajadinya bencana alam. Oleh Karena itu tim dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara memberikan jalan keluar untuk permasalahan ini dengan cara memberikan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan desa tangguh bencana berbasis masyarakat sebagai objek pengabdian pada masyarakat agar desa tersebut menjadi desa tangguh bencana. Tujuan desa tangguh bencana adalah untuk penguatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pengurangan resiko terhadap bencana alam maupun bencana yang bersifat human error. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan yaitu bulan Agustus 2019, dengan kegiatan berupa pemberian materi tentang kebencanaan, diskusi kelompok, latihan dan simulasi pemasangan tenda pengungsi dan teknik evakuasi. Pelatihan kesiapsiagaan bencana ini merupakan awal dari usaha membentuk desa tangguh bencana.