Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Community Service Seminar and Community Engagement (COSECANT)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN DESA TANGGUH BENCANA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA SUMBUL KECAMATAN STM HILIR DELI SERDANG Ismayadi Ismayadi; Dudut Tanjung; Yesi Ariani; Ikhsanuddin Ahmad Harahap
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.059 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v1i2.17527

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng bumi (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik) dan dilalui deretan gunung berapi dan lautan. Keadaan tersebut membuat Indonesia memiliki beragam sumber daya alam dan budaya namun juga beresiko rentan terhadap bencana alam. Begitu juga di Propinsi Sumatera Utara, sebanyak 33 wilayah kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara masuk sebagai wilayah rawan bencana. Dalam kontek pengurangan risiko bencana, pengabdian masyarakat perguruan tinggi dilaksanakan untuk mendorong terciptanya desa dan masyarakat yang aman dan tangguh terhadap bencana. Desa Sumbul merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatra Utara. Masyarakat desa Sumbul masih belum memahami seutuhnya tentang bencana alam, daerah ini merupakan salah satu wilayah yang rawan akan terajadinya bencana alam. Oleh Karena itu tim dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara memberikan jalan keluar untuk permasalahan ini dengan cara memberikan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan desa tangguh bencana berbasis masyarakat sebagai objek pengabdian pada masyarakat agar desa tersebut menjadi desa tangguh bencana. Tujuan desa tangguh bencana adalah untuk penguatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pengurangan resiko terhadap bencana alam maupun bencana yang bersifat human error. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan yaitu bulan Agustus 2019, dengan kegiatan berupa pemberian materi tentang kebencanaan, diskusi kelompok, latihan dan simulasi pemasangan tenda pengungsi dan teknik evakuasi. Pelatihan kesiapsiagaan bencana ini merupakan awal dari usaha membentuk desa tangguh bencana.