Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Fathering untuk Meningkatkan Keterlibatan Ayah dalam Pengaushan Anak Usia 3-5 Tahun An Nisaa Nur Citra Dien; Lucia R.M. Royanto; Efriyani Djuwita
Wacana Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.944 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v11i1.142

Abstract

ABSTRAK Kerjasama ayah dan ibu sebagai orangtua memiliki peran penting dalam memberikan stimulus yang optimal terhadap perkembangan anak.  Namun, dalam kultur patriaki di Indonesia, seringkali terdapat pandangan yang memisahkan peran ayah dan ibu dalam pengasuhan. Ayah cenderung hanya berperan sebagai pencari nafkah, sementara tugas-tugas domestik termasuk pengasuhan anak lebih sering ditempatkan pada perempuan. Padahal, dalam berbagai penelitian keterlibatan ayah memiliki dampak positif tehadap perkembangan anak. Sebaliknya, ketidakhadiran ayah dalam fisik maupun psikologis anak berdampak negatif pada perkembangan anak. Kondisi  ini memicu peneliti untuk membuat intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan ayah pada pengasuhan anak khususnya usia 3-5 tahun.Program intervensi yang dilakukan adalah pelatihan fathering dengan metode participatory training. Pelatihan ini juga mengacu pada teori three-steps change model yang dikemukakan oleh Lewin. yaitu perubahan perilaku melalui tahap unfreezing, moving, dan refreezing.Penelitian ini merupakan penelitian quasi-exeperimental dengan disain penelitian pretest-posttest nonequivalent group design. Pretest akan dilakukan sebelum pelatihan dimulai, sedangkan posttest dilakukan langsung setelah selesai pelatihan dan seminggu setelah pelatihan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan fathering terhadap peningkatan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia 3-5 tahun ditunjukkan dengan nilai uji signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil intervensi ini dapat digunakan untuk mengembangakan modul pelatihan sejenis selanjutnya.  Kata kunci:  (Keterlibatan Ayah, Fathering, Pelatihan)
STORYTELLING MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN OLEH GURU: DAPATKAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN REGULASI EMOSI ANAK TK A? Siti Maulina Nuryani Karnaen; Lucia R.M. Royanto
Journal of Psychological Science and Profession Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.869 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v3i2.21648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas storytelling menggunakan boneka tangan dalam meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A di sekolah. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan pemberian pelatihan praintervensi kepada guru, intervensi guru kepada anak, serta monitoring. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok TK A pada dua sekolah yang berbeda di Tanah Sareal (Bogor) dengan membaginya dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (n=20). Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan teacher nomination, yakni anak TK A yang bersekolah di Tanah Sareal, tidak termasuk ABK, serta memiliki keterampilan regulasi emosi lebih rendah dibanding teman kelasnya. Data diperoleh melalui total skor dari alat ukur regulasi emosi anak pada pretest, posttest 1, dan posttest 2, diperkaya dengan wawancara dan rekaman video. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen sejak posttest 1 dilakukan (0,005<0,05) dibanding kelompok kontrol (0,546>0,05). Perilaku stabil hingga posttest 2 dilakukan pada kelompok eksperimen (0,000<0,05) dan tidak ada perubahan signifikan pada kelompok kontrol (0,572>0,05) diukur menggunakan uji Friedman. Dapat disimpulkan bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk meningkatkan keterampilan regulasi emosi anak TK A.