Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Mikoriza Indigenous Terhadap Serapan Unsur P (Fosfor) di Tanah Litosol Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril ) Varietas Anjasmoro Yudhy Wardhani; Anggi Indah Yuliana; Mohammad Mishbahul Munir
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 1 No 2 (2019): Vol. 01 No. 02, Mei 2019
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.441 KB)

Abstract

Pemanfaatan Agens Hayati Mikoriza merupakan terobosan untuk meningkatkan serapan unsur P pada tanah Litosol pada tanaman kedelai di wilayah Kabupaten Jombang bagian utara. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian agens hayati Mikoriza pada tanah Litosol terhadap serapan P dan pertumuhan tanaman kedelai varietas Anjasmoro, serta untuk mengetahui dosis agens hayati Mikoriza yang paling baik dalam meningkatkan serapan P dan pertumuhan tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Penelitian ini dilaksanakan di green house Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah pada bulan Mei sampai dengan Juli 2018. Merupakan percobaan tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang 4 kali. Dosis mikoriza (M) terdiri dari 4 taraf, yaitu: M0: Tanpa Mikoriza, M 2,5 : Mikoriza 2,5g, M 5,0 : Mikoriza 5,0g, M 7,5 : Mikoriza 7,5g. Hasil data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan dengan analisis ragam pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila analisis ragam berbeda nyata dan sangat berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) antar perlakuan dengan taraf kepercayaan 5%. Uji Serapan P dilakukan ketika usia tanaman mencapai 30 HST. Dari hasil uji analisis ragam, menunjukkan bahwa dosis pemberian Mikoriza adalah berbeda tidak nyata pada semua sifat tanaman dan serapan P. Hal ini menunjukkan bahwa tanah setelah inokulasi mikoriza memberikan pengaruh yang sama untuk semua dosis. Unsur P yang diserap tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO42- pengaruhnya sama pada pertumbuhan tanaman. Dari Uji tanah sebelum di berikan Mikoriza kandungan P tersesia tidak ada tetapi setelah diberikan Mikoriza kandungan P tersedia menjadi ada.
Respon Dua Varietas Bawang Merah (Allium Ascolonicum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Kascing dan Pupuk Anorganik Idi Afrili Adam; Mohamad Nasirudin; Yudhy Wardhani
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 3, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang respon dua varietas bawang merah terhadap pemberian pupuk organik kascing dan pupuk anorganik, telah dilaksanakan mulai bulan Juni 2019 sampai Agustus 2019 pada musim kemarau di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang dengan ketinggian ± 38 m di atas permukaan laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui varietas yang paling respon terhadap pemberian pupuk organik kascing dan anorganik, untuk mengetahui efisiensi pemberian pupuk organik kascing dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dan untuk mengetahui interaksi antara varietas tanaman bawang merah dengan pemberian pupuk organik kascing dan anorganik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas bawang merah yang terdiri dari dua varietas yaitu VF (varietas Filipina) dan VB (varietas Bauji), faktor kedua adalah pemberian pupuk organik kascing dan anorganik yang terdiri dari enam level yaitu P1 (100% Kascing dan 0% Anorganik), P2 (100% Kascing dan 25% Anorganik), P3 (100% Kascing dan 50% Anorganik), P4 (100% Kascing dan 75% Anorganik), P5 (100% Kascing dan 100% Anorganik), P6 (0% Kascing dan 100% Anorganik).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Filipina memberikan respon yang lebih baik dari pada varietas Bauji terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering. Perlakuan pemberian pupuk organik kascing dan anorganik berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot berangkasan basah dan bobot berangkasan kering. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara perlakuan varietas dengan pemberian pupuk organik kascing dan anorganik.