Dampak utama preeklampsia yang bisa diterima bayi adalah bayi kekurangan nutrisi karena tidak memadainya aliran darah rahim-plasenta.WHO melaporkan, bayi dengan berat lahir rendah berkonstribusi sebanyak 60 hingga 80% dari seluruh kematian neonatus dan memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dari bayi dengan berat normal. Tujuan penelitian ini melihat hubungan antara preeklampsia dengan kejadian BBLR di RSUP dr. M Djamil Padang tahun 2018.Penelitian dilakukan diruang bersalin RSUP Dr. M Djamil Padang pada bulan Januari- Marettahun 2018. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan Cross sectional, uji statistic adalah uji Korelasi Person.Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 110 orang.Hasil penelitian dilihat rerata umur ibu berada pada rentang usia tidak berisiko (33,37± 6.143 tahun) , rerata paritas tidak berisiko (9,68 ± 1.407orang), rerata jarak persalinan responden berada pada rentang jarak persalinan tidak berisiko (3.122 ± 2.4103 minggu). Hasil uji korelasi person didapatkan nilai p/p value 0,000, dengan nilai OR sebesar 0.153.Upaya preventif diantaranya deteksi dini, memperbaiki asupan nutrisi pada ibu hamil, kontrol antenatal secara teratur, mencegah efek yang diakibatkanoleh BBLR.