Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Strategi Promosi dan Peningkatan Omset Penjualan Pada Umkm Kain Tenun Khas Wabula Kabupaten Buton Nining Asniar Ridzal; I Wayan Sujana; Ernawati Malik; Mudasir Ali Mahmud; Wa Ode Elfianti
Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas ADPI Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/jsoshum.v3i1.80

Abstract

Economic actors in Wabula Village, Buton Regency are actively developing the Wabula woven fabric business, but their activities are constrained by several things, namely related to advertising, production is still limited, conventional sales, no bookkeeping of businesses, lack of participation of the younger generation. These business actors lack the skills to promote their business which should be converted into sales. These problems became the basis for Community Service (PKM) activities. The method of implementing this activity is by analyzing the situation, coordinating, identifying the solution to partner problems, followed by seminars and training. So far, the promotion system carried out is still traditional promotion and seems passive, meaning that it waits for buyers to come. Awareness of using the internet for product promotion is still very low. This is because the craftsmen are parents who are technologically stuttering. For this reason, it is necessary to involve the younger generation who are technology literate. Until now, the focus of woven fabric craftsmen is still on the production and distribution process, so promotion is not a priority for business activities. As a result, the turnover obtained is not optimal. Regarding income, the craftsmen cannot mention because there is no detailed bookkeeping, nor is there a target. The lack of market share owned. This is due to the low promotion carried out and the marketing strategy is still conventional. For example, craftsmen only rely on production according to the number of orders, do not yet have ideas to add partners outside Wabula Village or use internet technology to sell.  
STRENGTHENING COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH VILLAGE OWNED BUSINESS ENTITIES IN LANGKOMU VILLAGE Waode Adriani Hasan; Nining Asniar Ridzal; Muhammad Safrin; Waode Erna; La Ishak
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i4.6646

Abstract

Abstrak: Sebagaimana desa-desa pada umumnya, desa Langkomu juga memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang didirikan pada tahun 2018 dan diberi nama “Teluk Sejahtera”. BUMDes berperan penting dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan antara perkotaan dan pedesaan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat desa Langkomu tentang pentingnya pengelolaan BUMDes yang baik agar tercipta desa mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, diskusi, dan observasi di desa Langkomu. Kondisi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terletak di pesisir pantai dan adanya teluk beserta barisan pulau-pulau kecil memberikan potensi yang sangat besar bagi desa Langkomu untuk diberdayakan sebagai unit usaha dari BUMDes Teluk Sejahtera. Jenis usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDes adalah kawasan pariwisata, usaha perantara untuk hasil produksi warga desa, usaha produksi ataupun usaha bersama.Abstract:  Like other villages, Langkomu village also has a Village-Owned Enterprise (BUMDes) which was established in 2018 and named “Teluk Sejahtera”. BUMDes plays an important role in equitable distribution of development and welfare between urban and rural areas through village community empowerment activities. The purpose of this activity is to provide an understanding to the Langkomu village community about the importance of good BUMDes management in order to create an independent village. This activity was carried out in the form of seminars, discussions, and observations in Langkomu village. The condition of human resources and natural resources located on the coast and the existence of bays and rows of small islands provide enormous potential for Langkomu village to be empowered as a business unit of the BUMDes Teluk Sejahtera. The types of businesses that can be developed by BUMDes are tourism areas, intermediary businesses for the production of villagers, production businesses or joint ventures.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI NELAYAN DI TAMPUNA BUNGI KOTA BAUBAU Nining Asniar Ridzal
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.88 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i2.1620

Abstract

Abstrak: Kelurahan Tampuna terletak di Kecamatan Bungi dengan jarak ±22 km dari kota Baubau. Kelurahan Tampuna terbagi atas tiga desa yaitu Desa KB, Desa Wanajati, Desa Watabea yang sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Kelurahan tampuna secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 05o18’ - 05o22’ Lintang Selatan dan Diantara 122o36’- 122o44’ Bujur Timur dan mempunyai luas wilayah 6,74 km2. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan ini adalah  dicapai dari dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan khususnya bagi Nelayan Masyarakat Kelurahan Tampuna agar apa yang dihasilkan tidak hanya terbatas untuk dikonsumsi sendiri dan dijual sebelum diolah. Masyarakat diharapkan meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya serta inovasi  dan variasi di dalam pengelolaam hasil yang diperoleh Nelayan sehingga dapat menghasilkan produk iklan yang bertahan lama, agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat . Dalam usaha menumbuhkan mental wirausaha itu sendiri diperlukan pribadi yang mau belajar, berlatih,bertindak untuk sukses yang berkelanjutan. Jika hal ini dapat dilakukan akan meningkatkan pengetahuan dan kretaivitas masyarakat dan diharapkan dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya.Abstract: Tampuna Village is located in the Bungi district, ± 22 km from the city of Baubau. The Tampuna Urban Village is divided into three villages: KB Village, Wanajati Village and Watabea Village, where the majority of the population works as fishermen and farmers. Tampung Village is geographically located in the southern part of the equator between 05018 ’- 05022’ South Latitude and between 122036 ’- 122044’ East Longitude and has an area of 6.74 km2. The aim of this training measure is to promote entrepreneurship through this training measure, especially for the fishermen of the Tampuna Village Community, so that what is produced is not limited to self-consumption and is sold before processing. The community is expected to improve its skills and knowledge, as well as innovations and differences in the management of the results achieved by fishermen, in order to produce long-lasting advertising products and thus increase people's income. To develop an entrepreneurial mentality, you need a person who is willing to learn, practice and act for sustainable success. If this can be done, the knowledge and creativity of the community will be increased and it is expected that this will be passed on to all surrounding communities.
MENINGKATKAN JIWA ENTREPRENEUR ISLAMI GENERASI MUDA MELALUI SEMINAR WIRAUSAHA ISLAMI I Wayan Sujana; Nining Asniar Ridzal
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.8136

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat melalui seminar ini adalah memberikan ilmu dan wawasan baru kepada generasi muda terutama untuk membuka semangat  jiwa entrepreneur Islami sehingga menumbuhkan semangat jiwa generasi muda untuk menjadi wirausaha islami. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah. Desa Boneatiro Barat merupakan Desa yang memiliki banyak potensi. Membuka  peluang bagi generasi muda untuk menjadi seorang wirausahawan. Kehadiran pemuda wirausaha menjadi faktor pendorong dalam meningkatkan aktivitas ekonomi di Desa ini. Wirausaha muda akan berdampak pada kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan sekaligus mengurangi kemiskinan di kalangan penduduk. Namun yang dipahami generasi muda tentang kekhususan kewirausahaan, mulai dari konsep dan karakteristiknya, termasuk kewirausahaan Islami, masih relatif rendah.  Operasi bisnis masih dilakukan atas dasar pengalaman tanpa didukung oleh pemahaman dan ilmu yang memadai. Adanya tempat-tempat terbuka untuk melaksanakan bisnis  adalah salah satu faktor yang mendorong pemuda untuk berbisnis di samping faktor lainnya. Hanya saja banyak pemuda di desa ini justru mencari pekerjaan di luar dari Desa Boneatiro Barat. Abstract:  The purpose of community service activities through this seminar is to provide new knowledge and insights to the younger generation, especially to open the spirit of the Islamic entrepreneurial spirit so as to foster the spirit of the young generation to become Islamic entrepreneurs. The method used in this activity is the lecture method. Boneatiro Barat Village is a village that has a lot of potential. Opening opportunities for the younger generation to become entrepreneurs. The presence of entrepreneurial youth is a driving factor in increasing economic activity in this village. Young entrepreneurs will have an impact on job opportunities and increase income while reducing poverty among the population. However, what the younger generation understands about the specifics of entrepreneurship, starting from its concepts and characteristics, including Islamic entrepreneurship, is still relatively low. Business operations are still carried out on the basis of experience without being supported by adequate understanding and knowledge. The existence of open places to do business is one of the factors that encourage youth to do business in addition to other factors. It's just that many youths in this village are looking for work outside of Boneatiro Barat Village.
EMPOWERMENT OF HOUSEHOLD MOTHERS IN MAJAPAHIT VILLAGE THROUGH CREATIVITY IMPROVEMENT FOR INCREASING INCOME FOR FAMILY Nining Asniar Ridzal; Waode Adriani Hasan; Waode Erna; Anita Anita; Siti Rahayu
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5667

Abstract

Abstrak: Dalam kehidupan nyata perempuan seringkali kurang mampu berperan aktif dalam perekonomian keluarga, akibatnya perempuan hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bergantung pada penghasilan suami. Kaum perempuan yang memiliki kemampuan mandiri di bidang ekonomi adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan. Ketika perempuan mengenyam pendidikan, memiliki hak milik, dan kebebasan untuk bekerja baik diluar maupun di dalam rumah serta mandiri. Tujuan pengabdian masyarakat mengajak para ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu tidak produktif di Kelurahan Majapahit untuk berkreasi guna menciptakan produk yang bernilai ekonomis. Sehingga diharapkan suatu saat nanti masyarakat bisa menjadi pengusaha sukses. Metode Pelaksanaan dengan memberikan pengetahuan dan materi. Hasil dari Pengabdian ini adalah kegiatan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga, dengan modal kecil dan menggunakan peralatan yang sudah ada, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga sudah memiliki keinginan untuk berwirausaha.Abstract: In real life women are often less able to play an active role in the family economy, as a result women only work as housewives and depend on their husbands' income. Women who have the ability to be independent in the economic field is one indicator of increasing welfare. When women receive education, have property rights, and the freedom to work both outside and inside the home and be independent. The purpose of community service is to invite housewives who have a lot of unproductive time in Majapahit Village to be creative in order to create products that have economic value. So hopefully one day people can become successful entrepreneurs. Implementation method by providing knowledge and materials. The result of this service is that this activity can provide additional knowledge and insight about business opportunities for housewives, with small capital and using existing equipment, so that they can increase family income. In addition, housewives already have the desire to become entrepreneurs.
ANALISIS BIAYA PEMASARAN DAN PROFITABILITAS BERDASARKAN JENIS PRODUK PADA PT. KENDARI BINTANG LESTARI CABANG BAUBAU Muhammad Idham Kamal; Nining Asniar Ridzal
Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jiam.v1i1.241

Abstract

Biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi sejak barang selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang dan barang tersebut dirubah kembali dalam bentuk yang tunai. Profitabilitas adalah Penghasilanyangdiinginkanoleh perusahaandalammenjual produknyapadaperiodeakuntansitertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar biaya pemasaran dan alokasi biaya pemasaran setiap jenis produk serta seberapa besar profitabilitas yang didapat dari tiap jenis produk. Berdasarkan hasil analisis data maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :Alokasi biaya pemasaran setiap jenis produk berdasarkan fungsi pemasaran untuk periode tahun 2013 sampai 2015 cenderung selalu mengalami peningkatan.Berdasarkan uraian analisa biaya pemasaran dan profitabilitas berdasarkan jenis produk dapat diketahui bahwa biaya pemasaran yang telah dikeluarkan oleh PT. Kendari Bintang Lestari belum dikelola dengan baik.Hal ini terlihat bahwa biaya yang keluar untuk kegiatan pemasaran banyak digunakan untuk kebutuhan karyawan, sedangkan untuk produk hanya sedikit.Dari analisa profitabilitas berdasarkan jenis produk dapat diketahui bahwa produk springbed lebih menguntungkan perusahaan.
PENERAPAN TAX PLANNING SEBAGAI ALTERNATIF MEMINIMALKAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALKAN LABA PERUSAHAAN PADA CV. LINBO Nining Asniar Ridzal
Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jiam.v1i2.245

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan tax planning sebagai alternatif meminimalkan pajak untuk mengoptimalkan laba perusahaan pada CV. Linbo. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti berdasarkan faktafakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis berbagai macam data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu., maka CV. Linbo dikenakan tarif pajak final sebasar 1% dari peredaran bruto. Sehubungan dengan pengenaan tarif final 1% makaCV. Linbo tidak bisa menerapkan tax planningkarena tax planning hanya bisa diterapkan oleh perusahaan yang peredaran brutonya di atas Rp. 4,8 milyar atau perusahaan yang tidak dikenakan pajak final 1%.
BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA USAHA PAVING BLOCK CV. BATAKO ANUGERAH BAUBAU Nining Asniar Ridzal
Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jiam.v2i1.251

Abstract

Setiap perusahaan dalam operasinya mengharapkan keuntungan yang optimal. Untuk itu diperlukan pengorbanan biaya. Agar pengeluaran biaya ini efektif maka harus ada pengendalian biaya. Salah satu alat pengendalian biaya yang dapat digunakan adalah sistem biaya standar. Dengan sistem biaya standar, maka penyimpangan biaya yang terjadi akan mudah dianalisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah selisih antara biaya standar yang ditetapkan oleh perusahaan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Analisis data menggunakan analisis varians. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada analisis varians biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik menunjukkan adanya selisih lebih, karena biaya standar lebih tinggi dari biaya sesungguhnya. Untuk menghindari terjadinya pemborosan dan persediaan yang menumpuk, maka disarankan agar pihak manajemen dalam melakukan pembelian dan pemakaian bahan baku, pemakaian tenaga kerja, dan overhead pabrik perlu pengawasan yang lebih efektif dan dalam penetapan biaya standar tetap memperhitungkan biaya-biaya historis.
ANALISIS PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DI TOKO LIWANDA BAUBAU Nining Asniar Ridzal
Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jiam.v2i2.337

Abstract

Persediaan pada umumnya meliputi jenis barang yang jumlahnya cukup banyak dan merupakan salah satu bagian yang terpenting dari seluruh aktiva perusahaan. Jumlah persediaan barang dagangan harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan agar dapat memenuhi permintaan konsumen namun tetap memperhatikan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan barang tersebut. Perusahaan akan mengalami kerugian jika tidak memperhitungkan tingkat persediaan yang dimiliki. Transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan merupakan aktivitas yang paling sering terjadi, sehingga diperlukan pencatatan dan penilaian secara terus menerus dan berkesinambungan. Selain untuk mengetahui kuantitas dan nilai persediaan barang setelah menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pembelian. Pencatatan dan penilaian inilah yang juga akan menjadi dasar untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang telah diperoleh atau kerugian yang harus ditanggung perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan dan apakah telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK No. 14). Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran mengenai fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan secara komprehensif. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa toko Liwanda menerapkan metode pencatatan perpectual terhadap persediaan barang dagangan. Dan metode penilaian persediaan barang dagangan yang diterapkan yaitu metode eceran. Yang mana metode penilaian persediaan barang dagangan pada toko Liwanda telah sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK No. 14) yang secara eksplisit dikatakan bahwa metode harga eceran sangat cocok diaplikasikan pada usaha ritel seperti yang dijalankan Toko Liwanda.
Optimalisasi Pengelolaan Zakat Profesi di Kota Baubau I Wayan Sujana; Nining Asniar Ridzal
Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/jiam.v4i2.1454

Abstract

Suatu hal baru dalam hukum islam yakni zakat profesi. Undang-Undang atau aturan yang ketat mengenai zakat profesi tidak termuat dalam al-Qur’an maupun hadist Di Indonesia Potensi zakat belum dikelola secara professional dan belum berkembang optimal. Penyebabnya adalah belum efektifnya lembaga pengelola zakat dalam hal pola pengelolaan berdasarkan aspek penghimpunan, pengelolaan, penyaluran, pemantauan dan evaluasi. Kajian ini akan mengkaji peraturan perundang-undangan yaitu UU administrasi zakat No. 23 Tahun 2011 sebagai landasan hukum Badan Amil Zakat Kota Baubau. Dengan pendekatan sosiologis adalah tentang bagaimana pengelolaan zakat profesi yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Kota Baubau. Kemudian bagaimana Badan Amil Zakat Kota Baubau mengoptimalkan penyelenggaraan zakat Profesi sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Badan Amil Zakat Kota Baubau dalam hal pengumpulan zakat profesi belum dilakukan secara maksimal, dari jumlah yang seharusnya dapat dikumpulkan. Zakat yang dikumpulkan baru sebatas zakat profesi di kalangan ASN dengan jumlah yang relatif sangat minim. Profesi lainnya seperti pengacara, dosen, dokter di Kota Baubau belum dilibatkan. Pengumpulan zakat ini dalam pelaksanaannya oleh BAZNAS Kota Baubau masih memiliki kekurangan yakni masih kurangnya perluasan sosialisasi terkait zakat dan pembaruan pengumpulan zakat Profesi sehingga potensi zakat Profesi belum optimal sesuai harapan.