Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FUNGSI PRODUKSI SERTA PENYUSUNAN NERACA EKONOMI DAN LINGKUNGAN PADA SUMBERDAYA TIMAH DI INDONESIA SURYADI SURYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.528 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.756

Abstract

Timah merupakan salah satu bahan tambang yang mendominasi dunia. Peningkatan output sumberdaya timah akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh input terhadap output serta skala hasil usaha timah, mengetahui nilai deplesi dan biaya lingkungan dari eksploitasi sumberdaya timah serta untuk mengetahui nilai tambah bersih (Green GDP) sumberdaya timah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan analisis inferensia dan analisis deskriptif. Analisis inferensia dilakukan dengan menggunakan model regresi linear ber- ganda. Model tersebut akan menjelaskan hubungan antara variabel bebas (X) terhadap satu variabel tak bebas (Y). Model yang digunakan dalam menganalisis hubungan antara input dan output produksi timah adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan memengaruhi output timah adalah varia- bel upah pekerja (X1), bahan bakar (X4) dan biaya transportasi (X6). Variabel upah pekerja dan variabel bahan bakar, berpengaruh positif terhadap output timah. Variabel biaya transportasi berpengaruh negatif terhadap output timah. Nilai elastisitas upah pekerja sebesar 0,490, elastisitas bahan bakar sebesar 0,736 dan elastisitas transportasi sebesar negatif 0,508. Skala hasil usaha pertambangan timah menunjukkan decreasing return to scale dengan nilai 0,947. Nilai tersebut menunjukkan kurang dari 1 yang mengandung pengertian bahwa laju pertambahan produksi akan lebih kecil dari laju pertambahan input. Nilai deplesi pada tambang timah sebesar 3,52 triliun dan imputasi biaya lingkungan sebesar 56,86 miliar rupiah. Nilai green GDP (PDB Hijau) komoditi timah pada tahun 2010 sebesar 4,82 triliun rupiah atau sebesar 45,31 % terhadap PDB konvensional.
FUNGSI PRODUKSI SERTA PENYUSUNAN NERACA EKONOMI DAN LINGKUNGAN PADA SUMBERDAYA TIMAH DI INDONESIA SURYADI SURYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.756

Abstract

Timah merupakan salah satu bahan tambang yang mendominasi dunia. Peningkatan output sumberdaya timah akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh input terhadap output serta skala hasil usaha timah, mengetahui nilai deplesi dan biaya lingkungan dari eksploitasi sumberdaya timah serta untuk mengetahui nilai tambah bersih (Green GDP) sumberdaya timah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan analisis inferensia dan analisis deskriptif. Analisis inferensia dilakukan dengan menggunakan model regresi linear ber- ganda. Model tersebut akan menjelaskan hubungan antara variabel bebas (X) terhadap satu variabel tak bebas (Y). Model yang digunakan dalam menganalisis hubungan antara input dan output produksi timah adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan memengaruhi output timah adalah varia- bel upah pekerja (X1), bahan bakar (X4) dan biaya transportasi (X6). Variabel upah pekerja dan variabel bahan bakar, berpengaruh positif terhadap output timah. Variabel biaya transportasi berpengaruh negatif terhadap output timah. Nilai elastisitas upah pekerja sebesar 0,490, elastisitas bahan bakar sebesar 0,736 dan elastisitas transportasi sebesar negatif 0,508. Skala hasil usaha pertambangan timah menunjukkan decreasing return to scale dengan nilai 0,947. Nilai tersebut menunjukkan kurang dari 1 yang mengandung pengertian bahwa laju pertambahan produksi akan lebih kecil dari laju pertambahan input. Nilai deplesi pada tambang timah sebesar 3,52 triliun dan imputasi biaya lingkungan sebesar 56,86 miliar rupiah. Nilai green GDP (PDB Hijau) komoditi timah pada tahun 2010 sebesar 4,82 triliun rupiah atau sebesar 45,31 % terhadap PDB konvensional.