Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengelolaan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Menuju Aspek ECO-MODERN Airport Endang Dwi Agustini
Warta Penelitian Perhubungan Vol 23, No 5 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1632.575 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i5.1106

Abstract

Airport could potentially contribute to environmental contamination, such as air pollution resulting from C02 emissions as a result of the operation of aircraft and vehicles at airports, waste water generated can pollute the environment and waste both from the passengers as well as from restaurants and offices. Of the impact can be drawn formulation of the problem is haw pollution, sewage and waste are managed in an effort to minimize and slow down environmental damage. The method in this study is to use quantitative methods dikualitatijkan by calculating the rating scale of primary data collection by giving questionnaires to the respondents in this case is the passenger's departure at the terminal 3 as well as structured interviews with the management of PT Angkasa Pura II (Persero). Analysis of the discussion is done by check-list with the results of environmental monitoring component elements of the fulfillment of the required parameters and the results of respondents' answers are calculated by weighting the numbers with the resulting value is 92.04% interval value is in the category of shows "very good" means efforts tawards the Eco-Airport (airport environmentally friendly) can be realized. Keywords: ECO-Airport
Kinerja Keamanan dan Keselamatan Penerbangan di Bandara Juwata Tarakan Endang Dwi Agustini; Harry Yanto Lumban Batu
Warta Penelitian Perhubungan Vol 28, No 6 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.933 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v28i6.304

Abstract

Kinerja Keselamatan Bandar Udara Melalui Safety Manajement System (SMS) di Bandar Udara Juwata – Tarakan dibuat dengan maksud untuk mendistribusikan sistem pengelolaan keselamatan operasional yang ada di bandar udara (SMS), yang ada saat ini, sedangkan tujuannnya adalah untuk memberi rekomendasi pada penyelenggara bandar udara agar dapat meningkatkan keselamatan operasional bandar udara. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pemenuhan standar baik nasional maupun internasional yang dijabarkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 39 tahun 2015 tentang Standar Teknis dan Operasi Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standar CASR Part 139, Volume 1 Bandar Udara/Aerodromes) untuk menganalisa tentang sistem keselamatan bandar udara dengan hasil kesimpulan bahwa pada Bandar Udara Juwata Tarakan telah dijalankan mengenai sistem keselamatan bandar udara melalui Sefety Manajemen System (SMS) secara koordinasi dengan unit-unit terkait yang ada di bandar udara untuk memenuhi tingkat pencapaian pemenuhan standar keselamatan operasional bandar udara sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kesiapan Jakarta Autometed Air Traffic System (Jaats) Dalam Mendukung Program New Cns/Atm (Studi Kasus :Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang) Endang Dwi Agustini
Warta Penelitian Perhubungan Vol 26, No 2 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.824 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i2.869

Abstract

Navigasi penerbangan merupakan salah satu aspek penting dalam menciptakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Indonesia saat ini telah mempunyai penyelenggara tunggal pelayanan navigasi penerbangan yaitu Air Nav Indonesia, yang mengelola 2Flight Information Region/FIR Indonesia Bagian Barat yang dikendalikan oleh JAATS dan FIR Indonesia Bagian Timur dikendalikan oleh Makassar Advance Air Traffic Services / MAATS. Penelitian ini dilakukan pada Air Navigasi cabang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untukmengetahui bagaimana gambaran kesiapan JAATS dalam implementasi New Communication Navigation System/CNS dan Air Traffic Management/ATM ditinjau dari infrastruktur dan SDM professionalnya.Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret tahun 2014di LPPNPI/Air Navigation Indonesia Jakarta dan CabangAir Navigation Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II-Palembang. Dari hasil pembahasan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pergerakan pesawat sampai dengan tahun 2030 melalui regresi linear diperlukan peningkatan infrastruktur dengan melakukan up grade peralatan dan sistem Aeronautica Information Services (AIS) dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkompetensi.Kata kunci: Navigasi,Air Nav Indonesia, Flight Information Region
Kinerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Indonesia Endang Dwi Agustini
Warta Penelitian Perhubungan Vol 26, No 11 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.137 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i11.944

Abstract

Sistem navigasi keselamatan penerbangan sangat ditentukan oleh kinerja alat bantu navigasi serta validitas prosedur penerbangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja pelaksanaankalibrasi peralatan navigasi penerbangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelaksanaan kalibrasiperalatan navigasi penerbangan telah sesuai ketentuan atau program kalibrasi secara periodik. Sumber daya manusia Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) telah mencukupi kebutuhan terhadap pelayanan kalibrasi sesuai rencana/program kalibrasi sesuai periodik, namun pelaksanaan pelayanan kalibrasi belum 100% dapat terpenuhi dikarenakan terbatasnya anggaran dan ketidaksiapan bandar udara Unit Penyelenggara Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pemanfaatan Ruang Udara Ditinjau Dari Reorganisasi FIR (Fught Information Region) Yang Pelayanan Navigasi Penerbangan Didelegasikan Kepada Republik Idonesia Oleh ICAO Endang Dwi Agustini
Warta Penelitian Perhubungan Vol 24, No 6 (2012): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1420.68 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v24i6.1037

Abstract

The policy of air space organization/FIR Indonesia which was previously controlled by the 4 (four) Area Control Centre (ACC), Jakarta, Bali, Ujung Pandang and Biak. Nevertheless, after the publication of the AIP (Aeronautical Information Public) supplement that was published in the AIS (Aeronautical Information Service) No. 05/04, September 1, 2004 air space/ Indonesia FIR is divided into two air spaces, namely: Jakarta-Soekarno-Hatta (comm.center) Jakarta sector ACC/ FIC and Makassar/Hasanuddin (comm. center) Makassar ACC/FIC sector due to saturation ratio for each sector in the FIR Jakarta since 2002 has reached 80%. Utilization of air space after the reorganization FIR Indonesia which flight navigation services are supported ICAO based on ICAO Annex 2, Rules of the Air in order to fullfiled the level of coordination for the harmonization of air traffic services among related ATS units. With the results of the discussion after the reorganization can be concluded that the utilization of air space is more flexible and effective to obtain more economical operational levels. At Sultan Iskandar Muda Airport in Banda Aceh ATS services can be coordinated with the ATS Medan to serve FIR above Banda Aceh air space that was controlled by Jakarta FIR.Keywords: Air space, FIR, Navigation Kebijakan tentang organisasi ruang udara/FIR Indonesia yang sebelumnya dikontrol oleh 4 (empat) Area Control Centre (ACC) yaitu Jakarta, Bali, Ujung Pandang dan Biak. Namun setelah diterbitkannya AIP (Aeronautical Information Public) supplement yang dimuat di dalam AIS (Aeronautical Information Service) Nomor 05/04, 01 September 2004 ruang udara/Indonesia FIR dibagi menjadi 2 ruang udara yaitu: Jakarta-SoekarnoHatta (comm.center) Jakarta Sector ACC/FIC dan Makassar/Hasanuddin (comm. center) Makassar Sector ACC/FIC dikarenakan rasio kejenuhan untuk setiap sector di FIR Jakarta sejak tahun 2002 telah mencapai 80%. Pemanfaatan ruang udara pasca reorganisasi FIR Indonesia yang pelayanan navigasi penerbangan didukung ICAO dengan dasar ICAO Annex 2, Rules of The Air dalam rangka memenuhi tingkat koordinasi untuk harmonisasi pelayanan lalu lintas penerbangan antar unit A TS terkait. Dengan hasil pembahasan setelah reorganisasi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan ruang udara lebih fleksibel dan efektif untuk mendapatkan tingkat operasional yang lebih ekonomis. Pada Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh pelayanan ATS tersebut dapat dikoordinasi dengan ATS Medan untuk melayani FIR diatas ruang udara Banda Aceh yang pengendaliannya dilakukan oleh FIR Jakarta. Kata kunci: Ruang Udara, FIR, Navigasi
Analisis Empiris Tingkat Ketepatan Waktu Angkutan Udara pada Penyelenggaraan Haji [Empirical Analysis of the On Time Performance of Air Transportation for Hajj] Harry Yanto Lumban Batu; Endang Dwi Agustini
Warta Penelitian Perhubungan Vol 30, No 2 (2018): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.799 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v30i2.828

Abstract

The Ministry of Religious Affairs enacts the flight operator flying the Indonesian hajj to head to and come back from Saudi Arabia. The flight operators mandated by Ministry of Religious Affair for Hajj 2017 were Garuda Indonesia and Saudi Arabian Airlines. This study aims to find out the performance of air transportation for hajj that used Garuda Indonesia Airline and Saudi Arabian Airlines. The analysis used in this study was on time performance (OTP). The result of the analysis shows that Garuda Indonesia Airline obtained the OTP level of 98.2% and Saudi Arabian Airlines obtained the OTP level of 87.39%. The OTP level obtained by Garuda Indonesia Airline was higher than Saudi Arabian Airlines. The obstacles encountered by Saudi Arabian Airlines were the operational and technical factor that caused delay.Keywords: Air transportation, empirical analysis, hajj management, on time performance. AbstrakPada penyelenggaraan haji, Kementerian Agama menetapkan operator penerbangan yang akan mengangkut jemaah haji Indonesia menuju ke dan kembali dari Arab Saudi. Operator penerbangan yang ditunjuk oleh Kementerian Agama pada Penyelenggaraan Haji Tahun 2017 adalah PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelaksanaan angkutan udara haji yang menggunakan maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Analisis yang digunakan pada kajian ini adalah on time performance (OTP). Hasil analisis menunjukkan bahwa PT. Garuda Indonesia memperoleh nilai OTP sebesar 98,2% dan maskapai Saudi Arabian Airlines memperoleh nilai OTP 87,39%. Nilai OTP PT. Garuda Indonesia tersebut lebih tinggi dibandingkan Saudi Arabian Airlines. Adapun kendala yang dihadapi oleh Saudi Arabian Airlines ialah faktor operasional dan teknis yang mengakibatkan keterlambatan.Kata kunci: Angkutan udara, analisis empiris, penyelenggaraan haji, ketepatan waktu.