Fajar Kuala Nugraha
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemilukada: Menguatnya Politik Oligarki Lombok Timur Tahun 2013 Nugraha, Fajar Kuala
Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagasan tulisan ini berangkat dari hasil penelitian skripsi yang berjudul “Struktur ElitMasyarakat dan Pola Relasi Oligark dalam Memperkuat Politik Oligarki: Studi KasusPemilukada Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013”. Salah satu tema penting dan banyakdiperdebatkan dalam studi-studi politik kontemporer Indonesia saat ini adalah terkaitdengan masuknya para pengusaha dalam pusaran politik. Bagi Jeffrey Winters keadaantersebut dibaca sebagai sebuah oligarki, di mana oligarki tidak lagi dipandang sebagaipenguasaan segelintir elit namun lebih kepada masuknya para pengusaha atau lazimdisebut sebagai oligark dalam struktur politik untuk pertahanan kekayaan. Hal sama yangterjadi pada Pemilukada Kabupaten Lombok Timur tahun 2013. Pada Pemilukada tahun2013 indikasi kemunculan oligark mengerucut pada pasangan calon perseorangan yakniAli BD dan Khaerul Warisin (Alkhaer) karena keduanya merupakan pasangan pengusahapaling berpengaruh, khususnya di Lombok Timur. Dalam memenangkan Pemilukadapasangan Alkhaer menggunakan dua sumberdaya kekuasaan yaitu, kekuasaan materialyang merupakan kekuasaan utama seorang oligark dan kekuasaan mobilisasi. Kombinasidua sumberdaya kekuasaan tersebut berhasil memenangkan pasangan Alkhaer dalampemilukada mengungguli pasangan lain dari gabungan koalisi partai politik, bahkan calonpetahana (pasangan Sufi). Kemenangan tersebut kemudian memperkuat proses oligarkiyang telah terjadi di Lombok Timur. Oligarki yang tidak hanya dipahami penguasaansegelintir elit, tetapi telah bertransformasi menjadi kekuasaan para penguasaha dalamupaya pertahanan kekayaan.Kata Kunci: Oligark, Pemilukada, dan Oligarki.
MODEL BIROKRASI PARKINSON DALAM PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) Nugraha, Fajar Kuala
Jurnal Transformative Vol 3, No 1 (2017): Potret Birokrasi
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.717 KB)

Abstract

This paper explains about huge bureaucracy phenomenon in SBY government era. The huge bureaucracy can be understood as an ineffective government. SBY policy with huge bureaucracy is a form of his political choice in purpose to accommodate his supporters. Parkinson model is usually used in U.S government system. Because of that, when SBY adopted huge bureaucracy model, many critics was pointed to him. Why? Because it is not suitable with spirit of thin structure and rich function.
Peran Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Sengketa Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Nugraha, Fajar Kuala
Jurnal Transformative Vol 2, No 1 (2016): Aktor Dalam Pemilihan Umum
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini mendiskusikan mengenai peran sentral MK dalam sengketan pemilukada. MK sebagaimana diatur dalam UU diberi kewenangan dalam menyelesaikan persoalan sengketan dalam pemilukada. Bahkan, MK memiliki peran penting. Dikatakan demikian karena keputusan merupakan keputusan terakhir dan final. Itu artinya, keputusan MK merupakan keputusan terakhir yang tidak bisa diganggu-gugat oleh partai politik, gabungan partai politik maupun calon perseorangan. Karena itu apa pun keputusan yang dikeluarkan oleh MK harus diterima oleh semua pihak. Sinilah letak kekuatan MK dalam memberikan putusan. Karena itu, putusan yang keluar dari MK harus berlandaskan nilai-nilai keadilan, kejujuran, akuntabel, dan demokratis.
Diaspora Politik Mantan Kombatan GAM Nugraha, Fajar Kuala
Jurnal Transformative Vol 1, No 1 (2015): Partai Politik dan Pemilihan Umum
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lebih dari 20 tahun Aceh bergolak, pergolakan yang terjadi antara GAM yang berasal kubu pemberontah yang ingin memerdekakan diri, dengan kubu TNI yang mewakili pemerintah. Konflik yang telah membawa kesengsaraan, dimana dampak terbesar dirasakan oleh masyarakat. Kini setelah konflik itu mereda GAM sebagai kelompok pemberontak mulai mentransformasikan dirinya kedalam partai politik untuk merebut jabatan di daerah. Namun upaya merebut kekuasaan ini membawa dampak perpecahan dalam tubuh GAM itu sendiri. Akhirnya perpecahan ini menjadi penyebab para anggota GAM melakukan diasora politik dan menyebar pada beberapa partai politik, mulai dari partai lokal di Aceh hingga partai nasional.