Qoid Abdillah
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistematik Review: Dukungan Sosial Yang Dapat Mengurangi Burnout Kerja Karyawan Qoid Abdillah; Rudi Cahyono

Publisher : Ilmu Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jip.v9i1.2729

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Berkembangnya teknologi telah mengubah perilaku manusia, tuntutan pekerjaan tentu saja juga meningkat. Stress yang dialami individu pada jangka saat yang lama menggunakan intensitas yang cukup tinggi akan menyebabkan individu yang bersangkutan menderita burnout. Burnout merupakan istilah populer untuk kondisi penurunan energi mental atau fisik setelah periode stres yang tidak sembuh-sembuh berkaitan dengan pekerjaan, terkadang dicirikan dengan pekerjaan atau dengan penyakit fisik (Aziah Flora Grace, 2018). Menurut Christy dan Amalia (2018, dalam Syakarofath, 2019) dampak positif stres dapat menaikkan (fungsional) performansi kerja, sedangkan akibat negatifnya dapat menghambat atau merusak (infungsional) performansi kerja. Hal ini tergantung di seberapa besar taraf tertekan yang dialami. Tujuan: Untuk mengetahui dukungan sosial yang dapat mengurangi burnout kerja karyawan. Metode: Tinjauan sistematik melalui review jurnal dengan tema dukungan sosial dan burnout kerja karyawan. Sumber pencarian artikel diakses dari internet database diantaranya: Science Direct, Sage, ProQuest, dan Garuda Dikti. Total jurnal yang berhasil dihimpun sebanyak 148 jurnal, dan sebanyak 6 jurnal yang sesuai dengan kriteria. Hasil review literatur mulai dari tahun 2017 – 2021. Hasil: Dukungan sosial dari rekan kerja memiliki dampak yang positif antara tuntutan emosional dan kesehatan perawat. Dukungan sosial dari rekan kerja secara efektif akan memberikan dampak dalam mengurangi burnout, stres, gejala depresi dan masalah tidur. Akibat burnout bagi organisasi adalah meningkatnya frekuensi tidak masuk kerja, berhenti dari pekerjaan atau job turnover, sehingga kemudian berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi kerja dalam organisasi (Cherniss, dalam Atmaja & Suana, 2019). Kesimpulan: Interaksi sosial dengan rekan kerja ialah sumber dukungan yang sangat krusial bagi individu untuk dapat beradaptasi dengan stress. Burnout yang dibiarkan berlarut-larut di lingkungan perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh negatif juga pada kesehatan lingkungan sosial kerja itu sendiri.