Siprianus Abdu
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris, Makassar, Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Florence Nightingale

ANALISIS PENGETAHUAN KLIEN HIPERTENSI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI Siprianus Abdu
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.039 KB)

Abstract

Hypertension is a health problem that almost happened in all countries, both the developing and the developed country. Hypertension is a common health problem, if uncontrolled will develop and cause complications. Lack of patient knowledge about hypertension and its complications will impact the increasing incidence and complications of hypertension. This will add to the seriousness of the problems that affect the degree of public health. The purpose of this study is to analyze the relationship between client's knowledge of hypertension with the behavior prevention of complications of hypertension. The population of this study is the hypertensive clients who are hospitalized at the hospital. The samples are 40 respondents with non-probability sampling techniques with incidental sampling approach. This quantitative study includes the observational correlative design with a cross sectional approach which measurement of independent variables and the dependent variable is done simultaneously. Measurement data are processed by using statistical test that is Chi Square (X2) and using SPSS program for Windows version 20. P Value = 0.000 means that the value of p <0.05, which means that there is a relationship between knowledge and behavior of clients with the prevention of complications of hypertension. The results of this study concluded that when the client's knowledge is good, then the behavior of the prevention of complications of hypertension is also good otherwise when the client's knowledge is low then t the behavior of the prevention of complications of hypertension are also low. Knowledge is an important basis for a person to do something good in life.
ANALISIS FAKTOR RISIKO LABORATORIES KEJADIAN SINDROM SYOK DENGUE PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE Siprianus Abdu
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.712 KB)

Abstract

Dengue shock syndrome (DSS) is a failure of blood circulation in DHF patients. It causes loss of plasma in the blood and the impact of increasing of capillary blood permeability. DSS occurs in patients with DHF at degrees III and IV. Manifestations of that, such as rapid and weak pulse, decreased blood pressure, restless patients, cyanosis around the mouth, skin palpable cold and moist, especially on the tip of the nose, fingers and toes. Assessments made for diagnosis are confirmed by the results of a complete blood lab analysis, such as hematocrit, platelet count, leukocytes and hemoglobin. The objectives of the study were to determine the relationship of hemoconcentration, thrombocytopenia, leukocytopenia and decreased hemoglobin with dengue shock syndrome in DHF patients. The type of this research was a quantitative observational analytic with cross-sectional approach or cross section. The population in this study was all hospitalized DHF patients. Sampling technique was nonprobability sampling with consecutive sampling approach. Data were taken from medical records of DHF patients. Data were analyzed bivariate using a Chi Square statistic test. Conclusion revealed that (1) there was no relationship between lycopene with dengue shock syndrome (p = 0.7); (2) there was a relation between hemoglobin decrease with an incidence of dengue shock syndrome (p = 0,000); (3) there was a relationship between hemoconcentration with dengue shock syndrome (p = 0,000); and (4) there was no association between thrombocytopenia with dengue shock syndrome (p = 0.8). So, the decline of hemoglobin and the incidence of hemoconcentration should be the concern of health personnel so that the patient's condition does not continue until the dengue shock syndrome.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI RS STELLA MARIS MAKASSAR Siprianus Abdu; Anita Sampe
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.306 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v3i1.53

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. Dalam memberikan pelayanan kesehatan seorang perawat melaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) termasuk ketika melaksanakan perawatan luka. Tujuan penelitian adalah dianalisisnya faktor determinan yang paling berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik. Rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di RS Stella Maris Makassar pada bulan Februari 2018. Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana yang berjumlah 57 orang, dengan teknik pengambilan sampel probability sampling pendekatan proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Pendekatan etika penelitian seperti informed consent, anonymity, confidentiality, benefit, justice. Data diolah dengan proses editing, coding, entry, tabulatting, cleaning, dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Secara bivariat hasil penelitian adalah ada hubungan usia, tingkat pendidikan, masa kerja, pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP dan tidak ada hubungan jenis kelamin dan sikap dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP. Secara multivariat variabel bebas yang paling dominan menjadi prediktor terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP adalah pengetahuan, dengan nilai OR=4, yang bermakna bahwa perawat yang memiliki pengetahuan yang baik mempunyai kecenderungan 4 kali lebih besar untuk patuh dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP. Probabilitas kepatuhan perawat dalam melaksanakan perawatan luka sesuai SOP karena ketiga variabel yakni pengetahuan, tingkat pendidikan dan usia sebesar 98,2%.
DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN Siprianus Abdu; Jenita Laurensia Saranga'; Venny Sulu; Rista Wahyuni
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.667 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v4i1.59

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 ini, penggunaan gadget di kalangan mahasiswa sudah menjadi sesuatu yang lumrah hal ini disebabkan karena hampir semua aktivitas akademik dilakukan melalui internet. Frekuensi penggunaan gadget yang tinggi tidak tanpa masalah. Ada banyak persoalan yang menimpa pengguna jika pemakaiannnya berlebihan misalnya gangguan ketajaman penglihatan. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang benar tentang penggunaan gadget. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penggunaan gadget terhadap penurunan ketajaman penglihatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa, pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel independen penggunaan gadget adalah kuesioner sedangkan variabel dependen ketajaman penglihatan menggunakan snellen chart. Pengumpulan data memperhatikan etika penelitian seperti informed consent, anonimity dan confidentiality. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 21.0. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square dengan menggunakan tingkat signifikansi ?=0,05. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value untuk mata kanan dan mata kiri masing-masing pkanan = 0,647 dan pkiri = 0,462, sehingga p value < 0,05 artinyanya bahwa penggunaan gadget tidak berdampak signifikan terhadap penurunan ketajaman penglihatan baik pada mata kanan maupun mata kiri
Hubungan Antara Perilaku Bullying Dengan Efikasi Diri Pada Remaja Jenita Laurensia Saranga'; Siprianus Abdu; Agustina Lorensia Marampa; Asnia Mangalla
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.48 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v4i2.69

Abstract

Bullying sudah menjadi masalah global yang kerap dijumpai dan dihadapi banyak orang khususnya remaja, baik sebagai pelaku bullying maupun korban dari perilaku bullying. Bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik maupun mental yang dilakukan oleh anak ataupun sekelompok anak terhadap anak yang lain. Kejadian bullying yang dihadapi remaja dapat berdampak pada efikasi diri remaja. Efikasi diri merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam menyelesaikan tugas atau masalah sehingga dapat mencapai tujuan dalam mengatasi hambatan yang dialami. Remaja dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan kontrol kinerja yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan  cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 200 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hal ini menunjukkan  p < a, artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku bullying dengan efikasi diri remaja di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Dengan demikian semakin tinggi perilaku bullying maka semakin rendah efikasi diri remaja ataupun sebaliknya.
Analisis Faktor Determinan Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Kelurahan Kapasa Makassar Siprianus Abdu; Jenita Laurensia Saranga'; Dhanty Jovica Dangeubun; Dian Novita Sari
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.131 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v4i2.71

Abstract

Perilaku preventif yang diharapkan selama masa pandemi covid-19 ini adalah penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan ini sudah menjadi kebiasaan baru (new normal). Penyebaran covid-19 perlu diakhiri sebab berdampak pada hampir seluruh sendi kehidupan, namun di sisi lain masyarakat kita kurang patuh menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Teknik sampling menggunakan metode nonprobability sampling dengan pendekatan Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang selanjutnya diolah menggunakan SPSS versi 24 dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasilnya adalah kategori usia terbanyak dewasa 75%, kategori jenis kelamin terbanyak perempuan 61%, kategori tingkat pendidikan terbanyak adalah pendidikan menengah 47%, kategori pengetahuan terbanyak baik 59%, dan kategori perilaku pencegahan covid-19 terbanyak baik 78%. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p untuk masing-masing hubungan variabel adalah usia (0,026), jenis kelamin (0,968), pendidikan (0,001) dan pengetahuan (0,000) dengan tingkat signifikansi a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk usia, pendidikan dan pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19 artinya orang yang dewasa, tingkat pendidikannya tinggi dan pengetahuan baik memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik. Namun untuk jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19, artinya seorang yang berjenis kelamin perempuan bisa saja memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang kurang baik. Sehingga perlu kedewasaan, peningkatan kualifikasi pendidikan dan pengetahuan yang baik agar memiliki perilaku pencegahan covid-19 yang baik pula.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN RISIKO LOW BACK PAIN (LBP) PADA MAHASISWA Siprianus Abdu; Nikodemus Sili Beda; Maria Lili Nencyani; Reski Mentodo
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.829 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v5i1.95

Abstract

Low back pain merupakan masalah kesehatan yang dikeluhkan oleh kebanyakan orang termasuk mahasiswa. Tuntutan untuk menyelesaikan tugas serta proses perkuliahan yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk membuat keluhan nyeri yang dirasakan semakin bertambah. Hal ini dapat mengurangi konsentrasi belajar dan menghambat dalam beraktivitas. Faktor lain yang memengaruhi risiko low back pain pada mahasiswa antara lain usia, jenis kelamin, IMT, durasi duduk dan posisi duduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan risiko low back pain pada mahasiswa. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil menggunakan teknik probability sampling dengan pendekatan proportional stratified random sampling yang berjumlah 140 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tunggal serta pengukuran langsung tinggi dan berat badan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan SPSS dengan uji statistik Chi-Square. Analisis bivariat didapatkan hasil ada hubungan antara usia (? = 0,035), jenis kelamin (? = 0,003), IMT (? = 0,038), durasi duduk (? = 0,015) dan posisi duduk (? = 0,000) dengan risiko low back pain pada mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Analisis multivariat regresi logistik menghasilkan faktor risiko dominan yaitu posisi duduk dengan OR 3,326 yang berarti mahasiswa yang memiliki posisi duduk kurang ergonomis memiliki risiko 3,326 kali lipat mengalami low back pain dibandingkan dengan mahasiswa dengan posisi duduk ergonomis. Perlu kesadaran dan pemahaman yang benar dari seorang mahasiswa tentang posisi duduk dan faktor risiko lain yang berpengaruh agar dapat mengurangi risiko low back pain.
Analisis Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke Berdasarkan Karakteristik Siprianus Abdu; Yunita Carolina Satti; Friska Payung; Herda Anneke Soputan
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.144 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v5i2.107

Abstract

Stroke merupakan gangguan peredaran darah pada otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi pada alat gerak sehingga mempengaruhi kehidupan pasien pasca stroke dalam berbagai aspek seperti aspek fisik, psikologis, sosial, peran dan spiritual. Selain kecacatan fisik dan mental, pasien pasca stroke juga mengalami penurunan kualitas hidup yang faktor determinannya adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dukungan keluarga, status pernikahan, lama dan jenis stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien pasca stroke. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dikumpulkan menggunakan accidental sampling yang berjumlah 103 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Chi-Square.  Hasil uji statistik diperoleh ada 5 faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup yaitu umur (r = 0,006), status pekerjaan (r = 0,022), dukungan keluarga (r = 0,030), status pernikahan (r = 0,005), dan lama Stroke (r = 0,007), sedangkan 3 (tiga) faktor lain tidak berhubungan dengan kualitas hidup pasien pasca Stroke yaitu jenis kelamin (r = 1,000), tingkat pendidikan (r=0,591) dan jenis Stroke (r=0,972). Pasien pasca stroke yang berumur muda, memiliki pekerjaan, dukungan keluarga baik, menikah memiliki pasangan hidup, pasca stroke yang lama memiliki kualitas hidup yang baik. Disarankan untuk memperhatikan faktor determinan yang memiliki hubungan dengan kualitas hidup agar variabel tersebut dapat diperbaiki guna menghindar dari rendahnya kualitas hidup pasien pasca stroke.
Analisis Kualitas Pelayanan Rawat Inap Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Servqual Siprianus Abdu; Fitriyanti Patarru'
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v6i2.117

Abstract

Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien yang masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan pelayanan medik lainnya. Pasien atau keluarga memiliki ekspektasi untuk mendapatkan pelayanan berkualitas ketika diopname. Penelitian ini bertujuan menganalisis dimensi kualitas pelayanan dan besarnya pemenuhan ekspektasi pasien oleh rumah sakit. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik. Rancangan penelitian yang digunakan comparative yaitu membandingkan ekspektasi dan kenyataan kualitas pelayanan rawat inap. Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan pendekatan proportionate random sampling dengan jumlah sampel 50 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrumen baku yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer dan dianalisis dengan metode servqual. Diperoleh hasil bahwa nilai ekspektasi tertinggi pasien pada awal opname di rumah sakit adalah dimensi assurance (4,8) dan empathy (4,8). Nilai persepsi kualitas pelayanan tertinggi juga berada pada dimensi assurance (4,8) dan empathy (4,8). Skala prioritas tindakan yang perlu diatasi oleh pihak rumah sakit adalah dimensi tangible (WSC=0,036), assurance (WSC=0,017), empathy (WSC=0,017), responsiveness (WSC=0,011) dan reliability (WSC=0,000). Nilai pemenuhan harapan pasien oleh pihak rumah sakit adalah tangible (ASC=103,7), assurance (ASC=101,7), empathy (ASC=101,7), responsiveness (ASC=101,1) dan reliability (ASC=100). Kesimpulannya adalah ekspektasi dan realitas tertinggi yang didapat pasien adalah dimensi empathy dan  assurance, skala prioritas tindakan yang perlu diambil segera oleh pihak rumah sakit adalah dimensi tangible dan pemenuhan harapan pasien oleh rumah sakit tertinggi adalah dimensi tangible.   
Analisis Faktor Determinan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Siprianus Abdu; Yunita Carolina Satti
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.178

Abstract

Chronic kidney failure is a slow, long, persistent kidney failure that results in a buildup of metabolic waste so that the kidneys cannot meet their usual needs. GGK patients usually undergo hemodialysis therapy to replace damaged kidney function thereby improving the patient's quality of life. Quality of life is an individual's perception related to goals, expectations, standards and problems. The purpose of the study was to find out the factors that affect the quality of life of GGK patients undergoing hemodialysis therapy, the study was conducted at Stella Maris Hospital Makassar in September 2023. This type of research is an analytical observational design with a cross-sectional study approach. The sampling technique is nonprobability sampling with a total sampling approach with a total sampling approach with a total of 45 respondents. The instruments used are quality of life questionnaires and family support questionnaires. The hypothesis test in this study is the Chi-Square test which if met is read in Pearson Chi Square if it is not continued with the Kolmogorov Smirnov test. The results concluded that of the 5 factors studied, there are 3 factors related to quality of life, namely age (p = 0.015), education (p = 0.001), family support (p = 0.000) while there are 2 factors that are not related to quality of life, namely gender (p = 0.485), and occupation (p = 0.216). The results of this study are expected to improve the quality of life of GGK patients undergoing hemodialysis therapy.