Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN 3M DALAM MENCEGAH INFEKSI COVID-19 DI RSUD ACEH SINGKIL Edi Siterisno; Mindo Tua Siagian; S. Otniel Ketaren; Frida Lina Tarigan; Janno Sinaga; Sonny Priajaya Warouw; Daniel Ginting
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.5920

Abstract

Angka kematian akibat virus corona di Indonesia  tertinggi di Asia setelah Cina, meninggal 181 orang, persentase kematian 9,11%, jumlah kasus virus corona 1.986 kasus, sembuh 134 orang.  Sampai tanggal 5 April 2020 terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 2.273 orang, sembuh 164 orang dan meninggal 198 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat melakukan 3M dalam mencegah infeksi covid-19 di RSUD Aceh Singkil. Penelitian ini merupakan penelitian survey bersifat analitik menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Desain penelitian cross sectional merupakan jenis survei yang mengamati sebuah objek penelitian, baik satu maupun beberapa variabel, dengan cara menghimpun data pada suatu masa yang sama. Hasil analisis bivariat diperoleh hasil Pengetahuan Perawat tentang Covid-19 dan 3M dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah Infeksi Covid-19   didapat nilai p = 0,000 < 0,05, Hubungan Sikap  Perawat tentang Covid-19 dan 3M dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah  Infeksi Covid-19 didapat nilai p = 0,011 < 0,05, Hubungan Ketersediaan fasilitas atau sarana yang mendukung pelaksanaan 3M tentang Covid-19 dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah Infeksi Covid-19 didapat nilai p = 0,039 < 0,05, Disimpulkan bahwa semua variabel independen berhubungan dengan Kepatuhan Perawat  melakukan 3M dalam Mencegah  Infeksi Covid-19   di RSUD Aceh Singkil
RUMAH SAKIT SIAGA COVID-19 (Studi Kualitatif Di RSUD Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara) Rismah Munthe; Myrnawati Crie Handini; Dewi R. Bancin; Donal Nababan; Mindo Tua Siagian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.7278

Abstract

Kesiap-siagaan Covid-19 perlu dilakukan di setiap rumah sakit.  penelitian bertujuan untuk memastikan apakah RSUD Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah memenuhi kriteria sebagai RS Siaga Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang bersifat subyektif, maka data yang diperoleh diperiksa keabsahannya dengan teknik triangulasi, yaitu perpanjangan waktu, triangulasi sumber dan triangulasi metode pengumpulan data. Informan adalah tim penanggulangan covid-19, unsur pimpinan yaitu direktur rumah sakit, kepala keperawatan, supervisior dan komite medik serta keluarga pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Analisis data dilakukan dengan metode Miles dan Hubberman. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa tim penanggulangan covid-19 di RSUD Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki peran utama yaitu memberikan informasi yang benar dan tepat kepada masyarakat mengenai covid-19 serta menginformasikan kepada masyarakat bahwa RS ini menerima pasien covid-19,  pemberian informasi dilakukan melalui media sosial dan televisi. Selain itu tim penanggulangan covid-19 memiliki strategi penanganan berupa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik serta bekerja sama yang baik antar tim. RSUD Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara juga dapat disebut sebagai RS siaga covid-19 type C karena telah memiliki gedung khusus perawatan pasien covid-19 serta dibentuknya tim khusus penanggulangan covid-19 sesuai dengan surat keterangan yang dikeluarkan. Namun untuk dapat menjadi RS siaga covid-19 juga menghadapi beberapa kendala berupa kekurangan jumlah petugas, tidak tersedianya ruangan ICU untuk pasien dengan gejala berat serta alat pemeriksaan PCR yang belum tersedia. Sehingga manajemen  RS juga ikut untuk mengatasi kendala dengan penambahan jumlah petugas yang diambil dari petugas puskesmas dan tenaga relawan serta penambahan jumlah APD, pemberian vitamin dan vaksin untuk melindungi petugas yang sedang bekerja. Studi ini menghasilkan Theoritical Frame Work sesuai hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data.