Nunuk Aries Nurulita
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Rawat Inap di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Adzkie Muhammad; Nunuk Aries Nurulita; Arif Budiman
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v14i2.1684

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Di antara bakteri patogen, Escherichia coli merupakan bakteri paling umum menjadi penyebab infeksi saluran kemih pada pasien rawat jalan maupun rawat inap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis bakteri penyebab serta pola bakteri dan tingkat sensitivitas antibiotik terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK) pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Penelitian ini menggunakan dua jenis antibiotik yaitu asam pipemidat dan cefixime. Uji yang dilakukan meliputi uji hemosis, identifikasi bakteri secara biokimia, dan uji sensitivitas antibotik dengan metode difusi agar. Hasil uji identifikasi biokimia menunjukkan bahwa uji indol dan methyl red positif sedangkan uji Voges Proskauer (VP) dan sitrat hasilnya negatif. E. coli menurut Bergey manual menunjukkan hasil positif untuk uji indol dan methyl red sedangkan uji VP dan sitrat negatif. Diduga bakteri penyebab ISK pada penelitian ini adalah E. coli. Hasil uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik menunjukkan bahwa bakteri masih sensitif terhadap asam pipemidat sebesar 66,7% dan intermediet 33,3%. Antibiotik cefixime sebesar sensitif 55,6% dan intermediet 44,4%. Kedua antibiotik tersebut masih efektif digunakan untuk mengatasi ISK.
EFEK ANTIANGIOGENESIS FRAKSI VI dan VII EKSTRAK METANOLIK KAYU SECANG (Cesalpinea sappan L.) Imam Purnomo Sugiarto; Nunuk Aries Nurulita; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 02 Agustus 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i1.560

Abstract

ABSTRAK Penghambatan proses angiogenesis merupakan salah satu strategi menghambat perkembangan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiangiogenesis fraksi VI dan VII ekstrak metanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) menggunakan model pembuluh darah pada mata tikus. Mata tikus diberi perlakuan bFGF (induktor angiogenesis) dan ekstrak metanolik kayu secang selama 8 hari selanjutnya diamati respon angiogenesisnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil ekstrak metanolik kayu secang mampu menghambat angiogenesis pada mata tikus. Respon angiogenesis untuk fraksi VI dosis 200, 400 µg/mL dan fraksi VII dosis 500, 1000 µg/mL masing-masing secara berurutan adalah sebesar (dalam %) 5 ± 7,07; 0 ± 0; 6,25 ± 8,83; 8,33 ± 0. Hasil ini menunjukkan bahwa fraksi VI dan VII ekstrak metanolik kayu secang memiliki efek antiangiogenesis. Kata kunci: antiangiogenesis, mata tikus, Caesalpinia sappan L. ABSTRACT Inhibition of angiogenesis has become a strategy to inhibit cancer development. The aim of the research is to investigate antiangiogenesis effect of 6th and 7th fractions of secang wood methanol extract (Caesalpinia sappan L.) in situ using rat eyes. Rat eyes were treated with b-FGF (angiogenesis inductor) and extracts during eight days to observe its angiogenesis response. The results showed that the secang wood methanol extracts could inhibit angiogenesis in rat eyes. Doses 200, 400 µg/mL of 6th fraction and doses 500, 1000 µg/mL of 7th fraction gave angiogenesis response of (in percent) 5 ± 7.07; 0 ± 0; 6.25 ± 8.83; 8.33 ± 0, respectively. These results indicate that the fractions have antiangiogenic effect. Key words: antiangiogenic, rat eyes, Caesalpinia sappan L.
EFEK SITOTOKSIK DAN ANTIPROLIFERATIF KUERSETIN PADA SEL KANKER KOLON WiDr Arif Wirahadi Kusuma; Nunuk Aries Nurulita; Dwi Hartanti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 07 No. 03 Desember 2010
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v7i3.584

Abstract

Abstrak Kanker kolon merupakan penyakit salah satu penyakit yang banyak mengakibatkan kematian. Usaha penyembuhan kanker kolon melalui pembedahan kemoterapi dan radioterapi pada umumnya belum mampu memberikan hasil yang efektif. Hal ini mengakibatkan banyak dijumpai cara pengobatan alternatif antara lain menggunakan bahan dari alam. Salah satu bahan dari alam tersebut adalah kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa golongan flavonoid yang dikenal memiliki efek antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan antiproliferatif kuersetin terhadap sel kanker kolon WiDr. Uji sitotoksik kuersetin dilakukan menggunakan metode MTT. Hasil Uji sitotoksik menunjukkan bahwa IC50 kuersetin terhadap sel WiDr adalah 1046 μM. Pengamatan kinetika proliferasi sel WiDr yang diberi perlakuan kuersetin menggunakan metode penghitungan langsung dilakukan pada jam ke 0, 24, 48 dan 72. Pada pengamatan morfologi sel, setelah dilakukan pengecatan menunjukkan adanya fenomena apoptosis pada sel kanker kolon WiDr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuersetin memiliki efek sitotoksik dan antiproliferatif pada sel kanker WiDr. Kata Kunci : Kuercetin, WiDr, Sitotoksik, Antiproliferatif Abstract Colon cancer is one disease that many result in death. The of colon cancer cure through surgery chemotherapy and radiotherapy are generally not able to provide effective results. This caused many found ways to use alternative medicine among other materials from nature. One of these natural substances are quercetin. Quercetin is a flavonoid compounds are known to have anticancer effects. This study aimed to determine the effect of cytotoxic and antiproliferatif quercetin against colon cancer WiDr cells. Quercetin cytotoxic test was carried out using MTT method. Test results showed that the cytotoxic IC50 of quercetin against WiDr cells was 1046 μM. WiDr cell proliferation kinetics observation that quercetin treated using the method of direct calculation done at 0, 24, 48 and 72. In the observation of cell morphology, after the painting shows the phenomenon of apoptosis in colon cancer cell WiDr. The results showed that quercetin has cytotoxic and antiproliferative effects on cancer cells WiDr. Keywords : Quercetin, WiDr, Cytotoxic, Antiproliferative.
ISOLASI ETIL P-METOKSISINAMAT DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galangal L.) DAN IDENTIFIKASINYA DENGAN KROMATOGRAFI GAS SPEKTROSKOI MASSA Cindy Caesaria; Tjiptasusrasa Tjiptasusrasa; Nunuk Aries Nurulita
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 06 No. 02 Agustus 2009
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v6i2.420

Abstract

ABASTRAK Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur (Kaempferia galangal L.) yang merupakan bahan dasar senyawatabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar matahari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkolasi. Setelah didapatkan perkolat selanjutnya dihilangkan pelarutnya hingga terbentuk Kristal dan selanjutnya dilakukan proses rekristalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan besar EPMS berada dalam ekstrak kencur yang diekstraksi menggunakan pelarut N-heksan dan mempunyai kelarutan dan kemurnian yang cukup tinggi yaitu sebesar 96,92%. Hal ini bisa dilihat dari kromatogram pada Kromatografi Gas Spektroskopi Massa yang menunjukkan 1 puncak yang sangat dominan. Kata kunci : EPMS, kencur (Kaempferia galanga L.), isolasi, KGSM. ABSTRACT EPMS – Ethyl p-methoxycinnamate was one of compound isolated from greater galingale rhizome (Kaempferia galanga L.) can be used as base substance of sun screen product. The method used in this research was percolation. The obtained percolate was dried until crystal was formed. The obtained crystal was later recrystallization. The result showed that greater galingale N-hexane extract possibly contained EPMS. The isolated substance had high solubility and purity (96,92%), it was seen from Gas Cromatograph Mass Spectrometer spectra that show one dominant peak. Keywords: EPMS, greater galingale (Kaempferia galanga L.), isolation, GCMS.