Santy Sahartian
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pembinaan Rohani Gereja Berdasarkan Efesus 4:17-24 Terhadap Gaya Hidup Konsumerisme Pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar Santy Sahartian
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.3

Abstract

The spiritual formation by the church that the writer meant is coaching as an action and effort by church leaders in improving the quality of spirituality as best as possible, so that distancing themselves from the world and sin, uniting themselves with the death and resurrection of Christ, surrendering and offering to God will be seen from his lifestyle daily.This research was conducted to prove the hypothesis which there is presumably the influence of church's spiritual guiding based on Ephesians 4:17-24 on the consumerism lifestyle of the youth church. The population as well as the sample in this study were 60 respondents involved young people of Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar. The method used is a descriptive-quantitative, which the collected data been processed and analyzed using a statistic application of SPSS 19, so that obtained a result of rxy value was 0.532. This meant there is a significant and mediate influence between the church's spiritual formation based on Ephesians 4: 17-24 on consumerism lifestyle of the youth of the Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar.AbstrakPembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan diri dengan kematian dan kebangkitan Kristus, menyerahkan dan mempersembahkan diri kepada Allah akan terlihat dari gaya hidupnya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya pengaruh pembinaan rohani oleh gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda gereja. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang melibatkan pemuda – pemudi Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif, di mana data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 19, sehingga diperoleh nilai rxy adalah 0,532. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dan sedang antara pengaruh pembinaan rohani oleh Gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar.
Pengaruh Pembinaan Rohani Gereja Berdasarkan Efesus 4:17-24 Terhadap Gaya Hidup Konsumerisme Pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar Santy Sahartian
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.3

Abstract

The spiritual formation by the church that the writer meant is coaching as an action and effort by church leaders in improving the quality of spirituality as best as possible, so that distancing themselves from the world and sin, uniting themselves with the death and resurrection of Christ, surrendering and offering to God will be seen from his lifestyle daily.This research was conducted to prove the hypothesis which there is presumably the influence of church's spiritual guiding based on Ephesians 4:17-24 on the consumerism lifestyle of the youth church. The population as well as the sample in this study were 60 respondents involved young people of Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar. The method used is a descriptive-quantitative, which the collected data been processed and analyzed using a statistic application of SPSS 19, so that obtained a result of rxy value was 0.532. This meant there is a significant and mediate influence between the church's spiritual formation based on Ephesians 4: 17-24 on consumerism lifestyle of the youth of the Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar.AbstrakPembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan diri dengan kematian dan kebangkitan Kristus, menyerahkan dan mempersembahkan diri kepada Allah akan terlihat dari gaya hidupnya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya pengaruh pembinaan rohani oleh gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda gereja. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang melibatkan pemuda – pemudi Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif, di mana data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 19, sehingga diperoleh nilai rxy adalah 0,532. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dan sedang antara pengaruh pembinaan rohani oleh Gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar.
Pengaruh Pembinaan Rohani Keluarga Terhadap Karakter Pemuda Berdasarkan Kolose 2: 6-10 Santy Sahartian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.665 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v2i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meniliti pengaruh pembinaan rohani dalam keluarga terhadap pembentukan karakter pemuda berdasarkan Kolose 2: 6-10 di GBAP Bunga Bakung Surakarta. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan, yang berbunyi: Pertama, diduga pembinaan rohani dalam keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan karakter pemuda berdasarkan Kolose 2:6-10 di GBAP Surakarta.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 87 responden yang melibatkan pemuda – pemudi GBAP Surakarta. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket, dokumentasi, pedoman observasi, studi pustaka, dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan aplikasi dan rumus “SPSS 23”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengaruh pembinaan rohani dalam keluarga terhadap pembentukan karakter pemuda, adalah 0,403 atau 40,3% , sedangkan pengaruh antar variabel pembinaan rohani dalam gereja terhadap pembentukan karakter pemuda, menunjukkan pada kategori pengaruh sedang, Berdasarkan temuan tersebut maka perlu dikembangkan progam workshop atau seminar rutin untuk peningkatan pemahaman tentang pembinaan berdasarkan Kolose 2:6-10, mengadakan rereat secara berkala bagi pemuda –pemudi dan warga gereja, mengadakan persekutuan yang rutin antar anggota keluarga, dan membangun mesbah doa di rumah untuk mempererat persekutuan antar anggota keluarga dan hubungan dengan Tuhan.
Pemahaman Guru Pendidikan Agama Kristen Tentang II Timotius 3:10 Terhadap Peningkatan Kecerdasan Spiritual Anak Didik Santy Sahartian
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.088 KB) | DOI: 10.34081/fidei.v1i2.15

Abstract

Guru Pendidikan Agama Kristen adalah seseorang yang profesinya mengajar untuk mendewasakan peserta didik melalui pendidikan yang berisi ajaran kekristenan dengan menekankan ketiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotorik) berdasarkan iman kristen. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tertinggi yang dimiliki oleh seseorang untuk mengerti dan memahami keberadaannya, yang dinilai sebagai tingkat kerohanian seseorang dalam hubungannya dengan Tuhannya. pembentukan kecerdasan spiritual anak didik adalah suatu proses untuk membentuk kehidupan rohani anak didik sehingga ia memiliki kecakapan untuk merealisasikan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai seorang guru pendidikan Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting dalam mengerti akan kepribadian anak didiknya. Guru Pendidikan Agama Kristen mempunyai pengaruh yang sangat penting, seperti yang Alkitab katakan seorang Guru haruslah cakap di dalam mengajar penulis akan memaparkan tentang pemahaman guru tentang II Timotius 3:10. Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik anak didik atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang serta keiklasan guru. Dalam hal ini guru Agama Kristen mempunyai peran yang sangat penting bagi anak didik dalam mempelajari, mengkaji, mendidik dan membina kehidupannya dalam kebenaran. Sehingga guru PAK dapat melihat apa yang dihasilkan ketika mereka mendidik anak didik dengan pemahaman yang benar tentang prinsip-prinsip PAK yang terdapat di II Timotius 3:10. Sangatlah penting seorang anak mempunyai kecerdasan spiritual. Tetapi tidak hanya sekedar anak mempunyai kecerdasan tersebut, tetapi perlu adanya peningkatan. Peningkatan ini berfungsi supaya kecerdasan dalam pribadi anak lebih sempurna. Meningkatkan kecerdasan spiritual juga dapat membuat anak melihat sesuatu yang lebih terang dan humoris, meraih kegembiraan dan mempunyai kegigihan. Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan Spiritual, baik secara rohani maupun secara umum.
Pengaruh Pembinaan Rohani Gereja Berdasarkan Efesus 4:17-24 Terhadap Gaya Hidup Konsumerisme Pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar Santy Sahartian
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.3

Abstract

The spiritual formation by the church that the writer meant is coaching as an action and effort by church leaders in improving the quality of spirituality as best as possible, so that distancing themselves from the world and sin, uniting themselves with the death and resurrection of Christ, surrendering and offering to God will be seen from his lifestyle daily.This research was conducted to prove the hypothesis which there is presumably the influence of church's spiritual guiding based on Ephesians 4:17-24 on the consumerism lifestyle of the youth church. The population as well as the sample in this study were 60 respondents involved young people of Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar. The method used is a descriptive-quantitative, which the collected data been processed and analyzed using a statistic application of SPSS 19, so that obtained a result of rxy value was 0.532. This meant there is a significant and mediate influence between the church's spiritual formation based on Ephesians 4: 17-24 on consumerism lifestyle of the youth of the Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar.AbstrakPembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan diri dengan kematian dan kebangkitan Kristus, menyerahkan dan mempersembahkan diri kepada Allah akan terlihat dari gaya hidupnya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya pengaruh pembinaan rohani oleh gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda gereja. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang melibatkan pemuda – pemudi Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif, di mana data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 19, sehingga diperoleh nilai rxy adalah 0,532. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dan sedang antara pengaruh pembinaan rohani oleh Gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar.
Pengaruh Pembinaan Rohani Gereja Berdasarkan Efesus 4:17-24 Terhadap Gaya Hidup Konsumerisme Pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar Santy Sahartian
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.3

Abstract

The spiritual formation by the church that the writer meant is coaching as an action and effort by church leaders in improving the quality of spirituality as best as possible, so that distancing themselves from the world and sin, uniting themselves with the death and resurrection of Christ, surrendering and offering to God will be seen from his lifestyle daily.This research was conducted to prove the hypothesis which there is presumably the influence of church's spiritual guiding based on Ephesians 4:17-24 on the consumerism lifestyle of the youth church. The population as well as the sample in this study were 60 respondents involved young people of Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar. The method used is a descriptive-quantitative, which the collected data been processed and analyzed using a statistic application of SPSS 19, so that obtained a result of rxy value was 0.532. This meant there is a significant and mediate influence between the church's spiritual formation based on Ephesians 4: 17-24 on consumerism lifestyle of the youth of the Pentecostal Church in Indonesia Theofilus Blitar.AbstrakPembinaan rohani oleh gereja yang dimaksud penulis adalah pembinaan sebagai tindakan dan upaya oleh pemimpin gereja dalam meningkatkan kualitas kerohanian sebaik mungkin, agar menjauhkan diri dari dunia dan dosa, mempersatukan diri dengan kematian dan kebangkitan Kristus, menyerahkan dan mempersembahkan diri kepada Allah akan terlihat dari gaya hidupnya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya pengaruh pembinaan rohani oleh gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda gereja. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang melibatkan pemuda – pemudi Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif, di mana data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 19, sehingga diperoleh nilai rxy adalah 0,532. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dan sedang antara pengaruh pembinaan rohani oleh Gereja berdasarkan Efesus 4:17-24 terhadap gaya hidup konsumerisme pemuda Gereja Pantekosta di Indonesia Theofilus Blitar.