Muta'allim Muta'allim
STIT Togo Ambarsari Bondowoso

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pertunangan Adat Madura Ditengah Perubahan Sosial Masyarakat Kangean Muta'allim Muta'allim
Salwatuna Vol 2 No 1 (2022): Islamic Value in Multicultural Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.299 KB)

Abstract

Kangean adalah pulau yang memiliki berbagai macam tradisi, salah satunya tradisi pertunangan. Dewasa ini, tradisi pertunangan telah mengalami pergeseran yang drastis, dikarenakan hadirnya media teknologi, seperti, Televisi, Hp, Internet, dan sejenisnya. Televisi yang pada dasarnya merupakan media hiburan bagi masyarakat luas, namun bagi masyarakat kangean, Televisi menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan penyebab terjadinya perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan data analisis. Metode kualitatif adalah metode yang bertujuan untuk memperoleh data deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah percakapan yang berkaitan dengan penyebab terjadinya pergeseran sosial budaya, data tersebut di transkip kedalam teks tertulis. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, menyeleksi, mendeskripsikan dan vertifikasi. Data dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif yang berdasarkan pada teori Siswantoro. Kalimat yang berkaitan dengan penyebab terjadinya pergeseran sosial budaya, dianalisis guna untuk mengidentifikasi dan mencegahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tayangan-tayangan yang bersifat tidak mendidik di Televisi sangat mempengaruhi masyarakat kangean, khususnya dikalangan remaja. Maka dari itu, diperlukan kebijakan untuk membatasi lingkup globalisasi terhadap mana yang harus diterapkan dan mana yang harus di tolak. Hal ini diperlukan peran pemerintah masyarakat kangean untuk bertindak melalui kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah pada pertimbangan-pertimbangan sosial budaya.