Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWIRAUSAHAAN DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI PELATIHAN PENGECATAN KENDARAAN BERMOTOR Erich Umbu Kondi Maliwemu; Dominggus Godlief Heryson Adoe; Defmit Bifjum Nathaniel Riwu; Ben Vasco Tarigan; Gusnawati Gusnawati; Jack Carol Adolf Pah; Matheus M Dwinanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.136 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4126

Abstract

Abstrak: Pandemi Covid-19 telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik pada sektor kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Pada sektor ekonomi, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang turut mempengaruhi sektor ketenagakerjaan, dimana terjadi peningkatan angka pengangguran sebagai akibat dari pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi selama masa pandemi Covid-19. Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang juga mengemban misi pengabdian kepada masyarakat, perlu berkontribusi dalam upaya menyelesaian permasalahan tersebut. Target dalam kegiatan ini adalah pemuda usia produktif yang belum memiliki pekerjaan maupun yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi dan membentuk pola pikir pemuda untuk kreatif dalam menciptakan lapangan kerja dengan keterampilan kewirausahaan. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam dua tahap, yaitu penyampaian materi yang bersifat teoritis dan praktek pengecatan. Kegiatan pengabdian ini telah memotivasi dan membentuk pola pikir pemuda dengan peningkatan pemahaman sebesar 78% dan peningkatan keterampilan sebesar 84%, sehingga para pemuda memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja berupa usaha pengecatan kendaraan bermotor. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat turut mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi di masa pandemi Covid-19. Abstract:  The pandemic caused by COVID-19 has impacted various sectors of people's lives, both in the health, social and economic sectors. As regards economic sector, the pandemic has a powerful effect on national economic growth, mainly, the labour’s sector. Solving problem, as a higher education institution, the university also carries out a community service mission, which is called to contribute for solving problems. The target in this activity is the youth in productive age who do not have a job or who have lost their jobs due to the Covid-19 pandemic. This activity aims to motivate and to create the youth mindsets to be creative in creating jobs with entrepreneurial skills. Training activities are carried out in two methods, namely theoretical of entrepreneur’s skills, and painting practice. This activity has motivated and formed the mindset of youth with an increase in understanding by 78% and an increase in skills by 84%, so that they have the ability to create jobs of automotive painting business. The success of this activity is expected to reduce the unemployment rate during the Covid-19 pandemic.
RANCANG BANGUN LEMARI PENGERING DAUN MARUNGGA (Moringa Oleifera) Ben Vasco Tarigan; Jefri S. Bale; Matheus M. Dwinanto; Muhamad Jafri; Daud P. Mangesa; Dominggus G. H. Adoe
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.1760

Abstract

Abstrak Pohon Marungga merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki manfaat yang besar. Untuk daunnya sendiri dapat dijakdikan menjadi suplemen gizi dan juga sebagai bahan dasar kosmetik. Daun Marungga sendiri dapat dijadikan bubuk untuk selanjutnya diproses ke dalam berbagai kebutuhan. Sebelum dijadikan bubuk, sebelumnya daun tersebut harus dikeringkan. Pengeringan manual selama ini membutuhkan waktu yang panjang dan tidak higienis. Pada penelitian ini diperoleh hasil, proses pengeringan selama 19 jam diperolehhasil penurunan kelembaban tidak bisa dilakukan secara cepat. Hal ini disebabkan karena temperatur dalam ruangan tidak mampu memanaskan udara sekitar dengan cepat sehingga proses pengeringan cenderung lebih lambat. Dengan beban pengeringan 20 kg daun Marungga mentah, diperoleh sekitar 3 kg daun kering.Kata kunci: marungga; perpindahan panas; lemari Abstract Marungga tree is one of the plants that have great benefits. The leaves themselves can be transformed into nutritional supplements and also as a cosmetic base ingredient. Marungga leaves themselves can be used as a powder for further processing into various needs. Before being made into powder, the leaf must be dried beforehand. Manual drying so far requires a long time and is not hygienic. In this study the results were obtained, the drying process for19 hours obtained the result of humidity reduction could not be done quickly. This is because the temperature in the room is not able to heat the surrounding air quickly so the drying process tends to be slower. With a drying load of 20 kg of raw Marungga leaves, about 3 kg of dried leaves are obtained.Keywords: marungga; heat transfer; cabinets
PENGARUH BESAR SUDUT CERMIN TERHADAP EFISIENSI PANEL SURYA Siti Aksa Seku Sidik; Ben Vasco Tarigan; Gusnawati Gusnawati
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v7i1.4175

Abstract

Panel surya adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung. Kinerja panel surya sangat ditentukan oleh seberapa besar radiasi matahari yang dapat diterima. Oleh karena itu, penambahan cermin sebagai reflektor diharapkan dapat mengarahkan lebih banyak radiasi matahari ke permukaan panel surya. Reflektor yang dipasang di samping panel surya dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja panel itu sendiri. Semakin banyak cahaya yang diterima cermin maka semakin tinggi pula daya keluaran yang dihasilkan oleh panel surya tersebut. Percobaan dilakukan dengan variasi empat panel surya dimana terdapat satu panel tanpa menggunakan cermin, satu panel dengan kombinasi sudut 50o dan 30o, 55o dan 30o serta 60o dan 30o untuk mengetahui pengaruh cermin. sudut efisiensi panel surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi panel surya terbesar diperoleh pada sudut 30o dan 60o. Hal ini dikarenakan tegangan dan arus keluaran dari panel surya cenderung menurun jika nilai sudut kemiringannya kecil. Sehingga efisiensi keluaran dari panel surya akan menurun seiring dengan penurunan daya keluaran. Dari hasil perhitungan efisiensi maksimum adalah 17,722% yang terjadi pada hari keempat pengumpulan data pada kombinasi sudut 30o dan 60o, sedangkan efisiensi minimum terjadi pada hari kedua pengumpulan data tanpa menggunakan cermin yaitu hanya 8,415%.
Pelatihan Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Rima Nindia Selan; Ben Vasco Tarigan; Kristomus Boimau; Muhamad Jafri
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.832 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2021.10924

Abstract

Oebobo Subdistrict is one of the six sub-districts in Kupang City. Based on data from the City of Sanitation and Landscaping Office of Kupang City, Oebobo District is a district with the largest volume of waste every day, which is 20.68 m3/ day. This is due to the densely populated area, which is also an office, school and hospital area, as well as a traditional market. Waste dumps that occur every day are almost entirely transported to the Final Disposal Site, located in Alak District. Waste management systems that are still based on the principle of Gathering - Transport - Dispose and are entirely dependent on the presence of the landfill, it is estimated that in the next 5-10 years waste management in Kupang City will experience problems with the end of the life of the landfill, while the location of the replacement landfill is increasingly difficult to obtain in connection with limited land and increasing community resistance to the existence of landfills. The waste problem can be overcome by proper waste management, so far in Oebobo District, the organic waste does not yet have proper management, therefore with the proposed program it is hoped that waste problems, especially organic waste, can be overcome. On the other hand by making biogas from organic waste, it can also help the community's economy. The gas produced can be used as a substitute for kerosene and LPG, which are increasingly scarce and expensive in the market.
PENERAPAN TEKNOLOGI FILTER UDARA PADA RUANG KELAS DALAM PENCEGAHAN COVID-19 Noorce Christiani Berek; Ben Vasco Tarigan; Diana Juniati Nabuasa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.303 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9189

Abstract

Abstrak:Corona virus disease19 atau yang biasa dikenal dengan sebutan COVID-19 merupakan sebuah virus baru yang mengakibatkan penyakit saluran pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih parah, pneumonia. Di Provinsi NTT, kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan hingga bulan April 2021. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk kembali melakukan kegiatan belajar mengajar secara luring, maka sekolah perlu menyiapkan berbagai hal khususnya terkait dengan pencegahan covid-19. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan filter udara di setiap ruangan kelas. Agar dapat menerapkan teknologi tersebut, perlu dilakukan sosialisasi baik untuk penggunaan maupun untuk perawatan alat. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara daring melalui aplikasi google meetdan diikuti oleh 17 siswa dan 7 orang guruSMP Kupang Montesori. Setelah kegiatan sosialisasi, dilaksanakan penyerahan alat filter udara yang akan disumbangkan untuk sekolah tersebut. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pengabdian berjalan baik dan sesuai dengan rencana awal kegiatan.Abstract:Coronavirus disease19 or commonly known as COVID-19 is a new virus that causes respiratory tract diseases (such as flu) with symptoms such as cough, fever, and in more severe cases, pneumonia. In NTT Province, Covid-19 cases are still increasing until April 2021. With the government's policy to resume teaching and learning activities offline, schools need to prepare various things, especially related to the prevention of COVID-19. One of the things that can be done is to use air filters in every classroom. To be able to apply this technology, it is necessary to conduct socialization both for the use and for maintenance of tools. The socialization activity was carried out online through the google meet application and was attended by 17 students and 7 teachers of Kupang Montesori Junior High School. After the socialization activity, the air filter equipment was handed over to be donated to the school. The results of the evaluation of this service activity indicate that overall service activities are going well and by the initial plan of activity.
Analisis perpindahan panas pada mesin pengering daun kelor tipe tray dryer mengggunakan lampu pijar sebagai pemanas Anderias Lalo Mere; Arifin Sanusi; Ben Vasco Tarigan
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 13, No 2 (2022): JURNAL SIMETRIS VOLUME 13 NO 2 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v13i2.7925

Abstract

Pengeringan merupakan proses menghilangkan sejumlah air yang terdapat dalam suatu material. Pengeringan biasanya dilakukan pada produk makanan untuk diawetkan. Salah satu pengaplikasiannya adalah pengeringan pada daun kelor. Berdasarkan penjelasan dari beberapa riset menyatakan bahwa kandungan nutrisi pada daun kelor tidak bertahan lama. Oleh karena kandungan nutrisi daun kelor tidak bertahan lama, langkah untuk mempertahankan kandungan nutrisi pada daun kelor yaitu diawetkan melalui proses pengeringan. Pengeringan daun kelor dengan bantuan panas buatan merupakan alternatif yang sedang dikembangkan untuk diteliti lebih lanjut yaitu pengering tipe tray dryer yang menggunakan lampu pijar sebagai pemanas. Tujuan penelitian dilakukan adalah menghitung laju perpindahan panas untuk mengetahui besar kerugian panas dan efisiensi mesin pengering daun kelor. selain itu tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui laju penurunan kelembaban dalam mesin pengering. setelah dilakukan penelitian maka disimpulkan bahwa mesin pengering mampu mengeringkan 2 kg daun kelor mentah menjadi 200 gram. Kelembaban awal dalam mesin pengering adalah 86%, setelah melalui proses pengeringan selama 24 jam menjadi 23.5%. Sebaran panas dalam mesin pengering cukup merata karena selisi temperatur antara setiap rak 0.3 – 1.7oC  dengan temperatur rata-rata dalam mesin pengering 51oC. Efisiensi mesin pengering daun kelor adalah 63.64%
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI ALAT BANTU KERJA DI PUSKESMAS NUNKOLO Noorce Christiani Berek; Ben Vasco Tarigan; Diana Juniati Nabuasa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14078

Abstract

Abstrak: Masalah stunting merupakan masalah yang penting untuk segera ditangani khususnya di Puskesmas Nunkolo. Penanganan stunting dapat dilakukan dengan 2 intervensi gizi yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive. Salah satu bentuk intervensi gizi spesifik yaitu menggunakan teknologi tepat guna berupa lemari pengering dan mesin penepung yang dapat digunakan masyarakat dalam hal ini ibu kader posyandu untuk membuat berbagai bubuk makanan yang dapat lebih bertahan lama dan mudah untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan balita stunting. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting di Puskesmas Nunkolo dengan cara memberikan sosialisasi kepada 18 petugas puskesmas dan 14 kader posyandu terkait penggunaan teknologi tepat guna berupa penggunaan lemari pengering dan mesin penepung dengan bahan baku marungga. Setelah sosialisasi, dilakukan praktek penggunaan lemari pengering dan mesin penepung dengan bahan baku yang ada pada masyarakat, dan pendampingan dalam penggunaan lemari pengering dan mesin penepung tersebut, sehingga terjadi transfer teknologi. Evaluasi kegiatan sosialisasi penggunaaan lemari pengering, mesin penepung dan inkubator bayi diukur dengan kemampuan tenaga kesehatan dan kader dalam mengoperasikan alat tersebut. Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan bahwa alat yang diberikan, digunakan dengan baik oleh Puskesmas Nunkolo dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sejak penyerahan inkubator bayi, alat tersebut telah dimanfaatkan oleh 1 keluarga bayi prematur. Keluarga bayi tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya inkubator ini dan berharap masih dapat menggunakannya hingga bayinya memiliki berat badan yang cukup. Sedangkan lemari pengering dan mesin penepung digunakan di bagian gizi dan dapat berproses dengan baik, hingga telah dilakukan 3 kali pengeringan daun marungga yang kemudian dijadikan tepung marungga.Abstract: The problem of stunting is an important problem to be addressed immediately, especially at the Nunkolo Health Center. Handling stunting can be done with 2 nutrition interventions, namely specific nutrition interventions and sensitive nutrition interventions. One form of specific nutrition intervention is using appropriate technology in the form of drying cabinets and flouring machines that can be used by the community in this case the Integrated Service Post cadre mothers to make various food powders that can last longer and are easy to consume by pregnant women and stunting toddlers. This community service activity aims to reduce stunting rates at the Nunkolo Health Center by providing socialization to 18 health center officers and 14 Integrated Service Post cadres regarding the use of appropriate technology in the form of the use of drying cabinets and flouring machines with Moringa raw materials. After the socialization, the practice of using drying cabinets and flouring machines with raw materials available in the community was carried out, and assistance in using the drying cabinets and flouring machines, so that technology transfer occurred. Evaluation of the socialization of the use of drying cabinets, flouring machines, and baby incubators is measured by the ability of health workers and cadres to operate these tools. The results of the mentoring activities show that the tools provided are well used by the Nunkolo Health Center in providing health services to the community. Since the delivery of the baby incubator, the tool has been utilized by 1 family of premature babies. The baby's family feels very helped by the incubator and hopes to still be able to use it until the baby has enough weight. Meanwhile, the drying cabinet and flouring machine are used in the nutrition department and can process well, so 3 times the drying of moringa leaves has been carried out which are then made into Moringa flour.
Analysis of intake air temperature effect on performance of portable atmospheric water generation (PAWG) systems with heat sink angle orientation of 75o Muhamad Jafri; Ben Vasco Tarigan; Hairman Sahrudin Lanae
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 3 (2023): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i3.3364

Abstract

The increasing demand for clean water and the diminishing supply of clean water sources can result in a clean water crisis. Air is a ubiquitous, inexpensive, and clean water source. Using Atmospheric Water Generators (AWG), the water contained in the air can be extracted. This study's objective was to determine the effect of inlet air temperature and air heater power variations on tool performance and PAWG condensate water production at a condenser angle of 75 degrees. The procedure utilized is experimental on three PAWG boxes. Each box has a distinct temperature at its entrance. The variation of inlet air temperature is accomplished by heating the air before it enters the box with an air heater; the applied power variations are 0.484 Watt, 0.964 Watt, and 1.702 Watt. The results demonstrated that variations in air heater power and inlet air temperature affected system performance and condensate water production. Maximum water discharge and PAWG performance were achieved when the air heating power was 0.48 watts and the water discharge was 1.166 milli liters per hour. At 0.0084 ml/h/W, the PSys system performance had the highest value. The variable air heating power of 0.946 Watt represents the utmost COP value of PAWG. This power variable has a high temperature difference and influences the COP value at high levels.