Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI IBU HAMIL RESTI DAN PRAKTIK PIJAT BAYI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING Linda Meliati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.027 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3169

Abstract

Abstrak: Kondisi ibu sebelum masa kehamilan (berat badan, tinggi badan) dan gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting. Menurut Profil Kesehatan NTB Tahun 2017, kejadian kehamilan resiko tinggi pada kabupaten Lombok Barat sebesar 100,45%. Berdasarkan data dari Profil Puskesmas Sigerongan, Desa Karang Bayan pada Tahun 2018 jumlan ibu hamil (K1) dan K4 masing – masing berjumlah 93 orang (101,1%), data BBLR berjumlah 4 orang (4,7%), sedangkan Juni 2019 ibu hamil (K1) berjumlah 50 orang (48,08%) dan K4 berjumlah 49 orang (47,12%). Data ibu hamil dalam pelayanan komplikasi maternal dan ditangani ibu hamil sejumlah 15 (71,43%), ibu hamil anemia berjumlah 1 orang (0.96) dan ibu hamil KEK sejumlah 2 orang (1.92%). Pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor predisposisi yang penting untuk perilaku kesehatan. Sasaran kegiatan adalah ibu hamil resti yang bertempat tinggal di Desa Karang Bayan (Dusun Karang Bayan Barat dan Timur) Wilayah Kerja Puskesmas Sigerongan Kabupaten Lombok Barat. Metode kegiatan adalah dengan penyuluhan kesehatan dan praktik pijat bayi. Hasil kegiatan didapatkan umur ibu hamil resti sebagian besar berusia < 20 tahun sebanyak 6 orang (75%). Pengetahuan ibu hamil resti setelah diberikan penyuluhan meningkat sebesar 88,9% dan praktik pijat bayi yang dilakukan oleh ibu hamil resti juga terdapat peningkatan sebesar  55,6%. Abstract: The condition of the mother before pregnancy (weight, height) and nutrition are the factors that influence the occurrence of stunting. According to the 2017 NTB Health Profile, the incidence of high-risk pregnancy in West Lombok is 100.45%. Based on data from the Sigerongan Health Center Profile, Karang Bayan Village in 2018 the number of pregnant women (K1) and K4 each totaled 93 people (101.1%), LBW data totaled 4 people (4.7%), while June 2019 mothers pregnant (K1) amounted to 50 people (48.08%) and K4 amounted to 49 people (47.12%). Data on pregnant women in maternal complication services handled by pregnant women amounted to 15 (71.43%), 1 person with anemia pregnant women (0.96) and 2 KEK pregnant women (1.92%). Knowledge is one component of an important predisposing factor for health behavior. The target of the activity is resti pregnant women who live in Karang Bayan Village (West and East Karang Bayan hamlets) in the working area of the Sigerongan Community Health Center, West Lombok Regency. The method of activity is health education and baby massage practice. The results showed that the age of most resti pregnant women aged <20 years was 6 people (75%). The knowledge of resti pregnant women after being given counseling increased by 88.9% and the practice of infant massage performed by resti pregnant women also increased by 55.6%.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DIMASA PANDEMI COVID-19 Linda Meliati; Lina Sundayani
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6560

Abstract

ABSTRAKFaktor penyebab tingginya angka pernikahan usia dini adalah rendahya pengetahuan dan pemahaman remaja, dampak pernikahan usia dini dan kesehatan reproduksi remaja. Pemahaman masyarakat tentang dampak yang akan ditimbulkan, faktor kemiskinan, faktor pendidikan, kultur sosial dan budaya serta adanya pengaruh media dan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan edukasi kepada remaja tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dalam merencanakan keluarga, aspek yang berhubungan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, menentukan jumlah dan jarak kelahiran di masa Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Lingkungan Tegal Sejahtera Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya. Metode kegiatan dengan metode ceramah dan memberikan pendidikan kesehatan. Penilaian dari pengabdian masyarakat ini dari hasil jawaban remaja dalam mengisi kuesioner pretest dan postest. Metode analisis yang digunakan dengan analisis deskriptif. Penilaian dari kuesioner pengetahuan dan sikap remaja adalah sebagian besar remaja berpengetahuan baik dan mempunyai sikap positif, namun ada 1 orang remaja yang mempunyai niat untuk melakukan pernikahan dini, ini disebabkan karena belum pernah mendapatkan informasi tentang Pendewasaan Usia Perkawinan. Setelah diberikan penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan, ada peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja tersebut. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan remaja serta mempunyai sikap positif dalam Pendewasaan Usia Perkawinan. Kata kunci : covid-19; pengetahuan; perkawinan; remaja ABSTRACTFactors causing the high rate of early marriage are the low knowledge and understanding of adolescents, the impact of early marriage and adolescent reproductive health. Public understanding of the impact that will be caused, poverty factors, educational factors, social and cultural culture as well as the influence of the media and the environment cause changes in adolescent attitudes and behavior. The purpose of this community service is to provide information and education to teenagers about Maturation of Marriage Age (PUP) in family planning, aspects related to family life, physical, mental, emotional, educational, social, economic readiness, determining the number and spacing of births during the Covid period. -19. This activity was carried out in the Tegal Sejahtera Environment, Selagalas Village, Sandubaya District. The activity method is the lecture method and provides health education. The assessment of this community service is based on the results of the adolescents' answers in filling out the pretest and posttest questionnaires. The analytical method used is descriptive analysis. The assessment of the adolescent knowledge and attitude questionnaire is that most of the adolescents have good knowledge and have a positive attitude, but there is one teenager who has the intention to have an early marriage, this is because they have never received information about Marriage Age Maturity. After being given counseling about the Maturation of Marriage Age, there was an increase in the knowledge and attitudes of these teenagers. This activity succeeded in increasing the knowledge of adolescents and having a positive attitude in Maturing Marriage Age. Keywords: covid-19; knowledge; marriage; teens
Teknik Perawatan Tali Pusat terhadap Pelepasan Tali Pusat Sarita Komala Din&#039;ni; Linda Meliati
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 7, No 2 (2021): September
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v7i2.306

Abstract

Angka kejadian infeksi pada bayi baru lahir (BBL) di Indonesia sebesar 24%-34%. Infeksi pada BBL merupakan penyebab kematian neonatus nomor 2 sebesar 49%-60%. Kematian neonatus di negara berkembang sebesar 50% disebabkan oleh infeksi tali pusat, sepsis, dan tetanus neonatorum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan teknik dry open dan kasa steril terhadap tali pusat pecah. Jenis penelitian adalah pre-experimental post-test only design dan sampel penelitian ini adalah 30 bayi baru lahir di Puskesmas dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik perawatan tali pusat dengan metode dry open membuat pelepasan tali pusat lebih cepat dibandingkan dengan metode kasa steril. Waktu pelepasan tali pusat dengan metode buka kering memakan waktu 123. 8 jam dan waktu pelepasan tali pusat dengan kasa steril membutuhkan waktu 170,8 jam. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi 0,004 dan hasil uji Levin 138%. Kesimpulan tidak ada yang lebih efektif antara kasa steril dan perawatan tali pusat terbuka kering terhadap pelepasan tali pusat. Saran bagi bidan dan tenaga kesehatan dapat mensosialisasikan ibu nifas dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan menggunakan teknik terbuka dan kasa steril.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA DALAM DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA Linda Meliati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.248 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i1.370

Abstract

Perkembangan dan pertumbuhan bayi penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua, khususnya ibu. Jika tumbuh kembang anak tanpa arahan dan pendampingan serta perhatian orangtua, maka tumbuh kembang anak tidak dapat maksimal. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dengan metode pendidikan kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan hasil usia ibu sebagian besar berusia 20 – 35 tahun, pendidikan sebagian besar berpendidikan menengah dan pekerjaan sebagian besar pekerjaan ibu balita adalah  tidak bekerja (ibu rumah tangga) ibu balita yang bekerja adalah  sebagai guru, pedagang, wiraswasta dan petani. Informasi yang didapatkan ibu balita tentang tumbuh kembang lebih banyak sedangkan informasi tentang deteksi tumbuh kembang lebih banyak belum mendapatkan informasi dan informasi didapatkan dari tenaga kesehatan. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita dalam pengabdian masyarakat  sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kepada ibu balita dalam deteksi tumbuh kembang anak balita. Hasil pengukuran pertumbuhan anak balita terdapat sebagian besar anak balita gizi baik dan masih  terdapat 1 orang anak balita gizi kurang. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan perkembangan anak balita menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) didapatkan seluruh anak balita normal. Kesimpulan pengabdian  masyarakat ini ada peningkatan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan deteksi tumbuh kembang balita dan hasil pengukuran pertumbuhan dan perkembangan (screening)  anak balita masih terdapat balita yang mengalami gizi kurang .
The Effect of the Combination of Baby Massage With Boreh Rice Kencur Bima Against Baby Sleep Quality Eva Sofiana Putri; Linda Meliati; Sudarmi Sudarmi; Intan Gumilang Pratiwi
Jurnal Kesehatan Prima Vol 16, No 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v16i1.841

Abstract

Achieving the need for sleep is an effort that affects the baby's growth. Many millions of children suffer from growth and development problems. In Indonesia, babies who have cases of poor sleep quality wake up a lot at night. Rice kencur boreh is made from rice, and kencur has the benefit of providing warmth and comfort when applied to the body. The people of Bima used to use boreh rice kencur to maintain the health of their babies and make babies sleep soundly. This study aims to determine the effect of the combination of baby massage with rice kencur boreh on improving the quality of baby sleep. This research is a quasi-experimental design with a pre-post test with the control group. The study population in this study were infants aged 3-6 months. The sample consisted of 31 people with a treatment group of 16 people and a comparison group of 15 people-data analysis using Mann Whitney. The results showed an increase in the quality of infant sleep after infant massage with VCO and Boreh Beras Kencur, namely an increase of 3.38 ± 0.44 points. There was also an increase in the control group with average sleep quality of 2.93 ± 0.83 points. There was an effect of the combination of boreh rice kencur Bima on infant sleep quality.