M. Anugrah Arifin
Program Studi PBA Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komparasi Agama Dan Negara Sebagai Upaya Deradikalisasi Melalui Pendidikan Agama Islam M. Anugrah Arifin; Mappayompa Mappanyompa
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 7, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v7i1.8447

Abstract

Abstrak : Penelitian ini merupakan upaya ilmiah untuk mengkomparasikan konsep normative idealis tentang hukuman bagi tindak pidana pencurian dalam prespektif Islam dengan Negara. Urgensi dari penelitian ini adalah untuk mencari titik temu antara penegakkan syariát Islam dalam tindak pidana pencurian yang kerapkali dikonfrontasikan dengan hukum negara. Penelitian ini merupakan jenis penilitian Kualitatif dengan pendekatan Studi Kepustakaan. Peneliti mengelaborasi dan mengkomparasikan sumber primer yang menjadi objek utama penelitian yaitu; teks Al-Qurán surat Al-Maidah ayat 33-38 dan BAB XXII Pasal 362-367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah editing, Organizing & finding. Adapun analisis data yang digunakan adalah Deduktif-Komparatif dimana penelitian ini berangkat dari konsep-konsep umum mengenai tindak pidana pencurian dalam Islam kemudian dikomparasikan dengan konsep umum tindak pidana pencurian dalam BAB XXII Pasal 362-367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara normative, Syariát Islam dengan Hukum Negara memiliki kesamaan dalam konsep dan tujuan (Maqasid Asy-Syar‎’iyah) pemberian hukuman (had) bagi pelaku tindak pidana pencurian yang disertai dengan perbuatan mengancam nyawa orang lain (Al-Muharib ) yaitu; ancaman kurungan penjara (yunfauna min al-ardhi) sampai dengan hukuman mati. Dengan demikian upaya deradikalisasi dapat dilakukan dengan memberikan edukasi bahwa Syariat Islam telah termanisfesatasikan dalam hukum di NKRI dengan menggunakan maqoshid asy-syaríyah sebagai jembatan penghubung antara Islam dengan Negara sehingga dapat dipahami bahwa Islam menjadi nilai dalam sendi-sendi kehidupan benegara. Abstract:  This research is a scientific effort to compare the idealistic normative concept of punishment for the crime of theft in an Islamic perspective with the state. The urgency of this research is to find common ground between the enforcement of Islamic law in the crime of theft which is often confronted with state law. This research is a type of qualitative research with a literature study approach. The researcher elaborates and compares the primary sources which are the main objects of research, namely; the text of the Koran Al-Maidah verses 33-38 and CHAPTER XXII Articles 362-367 of the Criminal Code (KUHP). Data collection techniques used are editing, organizing & finding. The data analysis used is Deductive-Comparative where this research departs from general concepts regarding the crime of theft in Islam and then compares it with the general concept of the crime of theft in CHAPTER XXII Articles 362-367 of the Criminal Code (KUHP) so that it can concluded that normatively, Islamic Shari'a and State Law have similarities in the concept and purpose (Maqasid Asy-Syar‎'iyah) of giving punishment (had) for perpetrators of the crime of theft accompanied by acts that threaten the lives of others (Al-Muharib), namely; the threat of imprisonment (yunfauna min al-ardhi) up to the death penalty. Thus deradicalization efforts can be carried out by providing education that Islamic Shari'a has been manifested in law in the Republic of Indonesia by using maqoshid ash-syaríyah as a bridge between Islam and the state so that it can be understood that Islam is a value in the joints of state life
Komparasi Agama Dan Negara Sebagai Upaya Deradikalisasi Melalui Pendidikan Agama Islam M. Anugrah Arifin; Mappayompa Mappanyompa; Palahuddin Palahuddin
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v7i1.10317

Abstract

Abstrak : Penelitian ini merupakan upaya ilmiah untuk mengkomparasikan konsep normative idealis tentang hukuman bagi tindak pidana pencurian dalam prespektif Islam dengan Negara. Urgensi dari penelitian ini adalah untuk mencari titik temu antara penegakkan syariát Islam dalam tindak pidana pencurian yang kerapkali dikonfrontasikan dengan hukum negara. Penelitian ini merupakan jenis penilitian Kualitatif dengan pendekatan Studi Kepustakaan. Peneliti mengelaborasi dan mengkomparasikan sumber primer yang menjadi objek utama penelitian yaitu; teks Al-Qurán surat Al-Maidah ayat 33-38 dan BAB XXII Pasal 362-367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah editing, Organizing & finding. Adapun analisis data yang digunakan adalah Deduktif-Komparatif dimana penelitian ini berangkat dari konsep-konsep umum mengenai tindak pidana pencurian dalam Islam kemudian dikomparasikan dengan konsep umum tindak pidana pencurian dalam BAB XXII Pasal 362-367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara normative, Syariát Islam dengan Hukum Negara memiliki kesamaan dalam konsep dan tujuan (Maqasid Asy-Syar‎’iyah) pemberian hukuman (had) bagi pelaku tindak pidana pencurian yang disertai dengan perbuatan mengancam nyawa orang lain (Al-Muharib ) yaitu; ancaman kurungan penjara (yunfauna min al-ardhi) sampai dengan hukuman mati. Dengan demikian upaya deradikalisasi dapat dilakukan dengan memberikan edukasi bahwa Syariat Islam telah termanisfesatasikan dalam hukum di NKRI dengan menggunakan maqoshid asy-syaríyah sebagai jembatan penghubung antara Islam dengan Negara sehingga dapat dipahami bahwa Islam menjadi nilai dalam sendi-sendi kehidupan benegara. Abstract:  This research is a scientific effort to compare the idealistic normative concept of punishment for the crime of theft in an Islamic perspective with the state. The urgency of this research is to find common ground between the enforcement of Islamic law in the crime of theft which is often confronted with state law. This research is a type of qualitative research with a literature study approach. The researcher elaborates and compares the primary sources which are the main objects of research, namely; the text of the Koran Al-Maidah verses 33-38 and CHAPTER XXII Articles 362-367 of the Criminal Code (KUHP). Data collection techniques used are editing, organizing & finding. The data analysis used is Deductive-Comparative where this research departs from general concepts regarding the crime of theft in Islam and then compares it with the general concept of the crime of theft in CHAPTER XXII Articles 362-367 of the Criminal Code (KUHP) so that it can concluded that normatively, Islamic Shari'a and State Law have similarities in the concept and purpose (Maqasid Asy-Syar‎'iyah) of giving punishment (had) for perpetrators of the crime of theft accompanied by acts that threaten the lives of others (Al-Muharib), namely; the threat of imprisonment (yunfauna min al-ardhi) up to the death penalty. Thus deradicalization efforts can be carried out by providing education that Islamic Shari'a has been manifested in law in the Republic of Indonesia by using maqoshid ash-syaríyah as a bridge between Islam and the state so that it can be understood that Islam is a value in the joints of state life.