Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA YANG DOMINAN TERHADAP KINERJA BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA Nurlaela, Sri Dewi; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Change order adalah usulan perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah beberapa kondisi dari dokumen kontrak awal.seperti menambah atau menguragi pekerjaan. Change Order memiliki dampak yang kompleks terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Dalam pelaksanaannya proyek-proyek konstruksi ini diharapakan memiliki kinerja biaya proyek yang maksimal, dimana proyek dapat selesai tepat waktu, atau ini sangat mempengaruhi penyerapan dana dan realisasi fisik di lapangan , Faktor-faktor penyebab change order dibagi dalam 3 ( tiga ) kelompok : Konstruksi, Adminstrasi dan Sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Faktor-faktor penyebab change order yang mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi, seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dan menentukan faktor penyebab change order yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kuantatif. Data yang dibutuhkan adalah proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang mengalami change order dalam pelaksanaannya.Data yang diperoleh kemudian di analisa dengan korelasi Person, metode Regresi Linier berganda dan uji Hipotesa ( Uji T dab Uji F ) serta uji adjusted R square. Dari metode regresi linier berganda diperoleh hasil Y = - 2,276 + 0.962X₄ + 0.064X₅ + 0.377X₆ + 0.023X₇ + 0.103X₁₂ + 0.214 X₁₄ + 0.395X₁₉ + 0.227X20. Koefesien yang didapat pada masing-masing model regresi tersebut mempunyai nilai koefisien yang positif. Hal ini menunjukan adanya pengaruh positif faktor-faktor penyebab change order terhadap kinerja biaya. Besarnya pengaruh variable-variabel bebas tersebut terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek adalah 0.907. Artinya 90,7 % faktor variabel bebas mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek sedangkan sisanya sebesar 9,3% berhubungan dengan faktor-faktor lain. Dari hasil analisis pengolahan data juga didapat faktor yang paling nominal yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek, yaitu variabel Perubahan desain. Dimana variabel ini memiliki korelasi parsial 0.7885 (78,85 %), thitung= 7,625, probabilitas terkecil 0.000 dan koefesien regresi terbesar 0.964. Kata kunci : konstruksi, kinerja biaya, change order
PENGARUH PENAMBAHAN TEMPURUNG KENARI TERHADAP KUAT TEKAN BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR Ahmad Naufal Sangaji; Sri Dewi Nurlaela; Fitriyanti Faruk
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 6 No 5 (2021)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Bangunan didirikan dengan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi utama, baik bangunan gedung, bangunan air, bangunan sarana transportasi dan bangunan-bangunan yang lainnya. Tujuan pemberian bahan tambah adalah untuk mengubah satu atau lebih dari sifat beton, menambah kuat tekan, menambah daktilitas (mengurangi sifat getas), mengurangi retak-retak pengerasan, dan sebagainya. Bahan tambah yang dimaksud adalah tempurung kenari di ambil dari pulau Makean, sedangkan untuk agregat halus di ambil dari Kelurahan Bobo, dan agregat kasar dari Kelurahan Toloa, ada beberapa langka yang di uji terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian kuat tekan beton, langka-langka tersebut berupa Pengujian analisis saringan, pengujian kadar air, pengujian kadar lumpur, pengujian berat jenis, pengujian berat volume, pemeriksaan keausan atau abrasi agregat kasar. Untuk rencana adukan beton menggunakan K-225 dengan menggunakan cetakan berbentuk selinder dengan tinggi 30 cm dan luas penampang 15 cm, maka untuk ukuran 1 selinder membutuhkan semen sebanyak 2,201 kg, agregat halus sebanyak 3,104 kg, agregat kasar sebanyak 6,373 kg dan air sebanyak 1.079 kg. Kuat tekan beton dari masing- masing sampel berbeda-beda sampel pertama kuat tekan beton pada saat tes (14 hari) sebesar 225,99 kg/cm2 di konversikan dalam 28 hari kuat tekannya sebesar 256,80 kg/cm2, sampel kedua kuat tekan beton pada saat tes (14 hari ) sebesar 69,53 kg/cm2 di konversikan dalam 28 hari kuat tekan betonnya sebesar 79,02 kg/cm2, sampel ketiga kuat tekan beton pada saat tes (14 hari ) sebesar 69,53 kg/cm2 di konversikan dalam 28 hari kuat tekan betonnya sebesar 79,02 kg/cm2