Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISA PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DAN RANGKA ATAP KAYU DARI SEGI ANALISIS STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA Oktarina, Devi; Darmawan, Agus
Konstruksia Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Dan Rangka Atap Kayu Dari Segi Analisis Struktur Dan Anggaran Biaya. Rangka atap yang diteliti terdiri dari bentang 6 m dan 12 m dengan menggunakan kayu kelas II dan baja ringan dengan tipe atap pelana, sudut kemiringan atap 30°, penutup atap menggunakan genteng keramik dan genteng kodok. Pemodelan rangka atap yang digunakan merupakan pemodelan yang umum digunakan. Biaya dihitung dalam Rencana Anggaran Biaya menggunakan harga satuan Tahun 2013. Dengan berdasarkan peraturan SNI No. 3434 Tahun 2008 serta menggunakan Program SAP 2000 v.15 untuk menghitung tingkat kerusakan (ratio) dan defleksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah presentase pengurangan berat kuda-kuda baja ringan terhadap kayu yang menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 79,66% dan 78,46%, sedangkan yang menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 79,04% dan 77,31%. Presentase pengurangan biaya kuda-kuda baja ringan terhadap kayu yang menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 8,45% dan 10,72%, sedangkan yang menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 27,29% dan 28,78%. Kedua permodelan menggunakan baja ringan maupun kayu mempunyai tingkat kerusakan (ratio) dan defleksi yang sangat kecil sehingga sangat aman. Nilai ratio maksimum untuk kuda-kuda kayu menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,02 dan 0,044, kuda-kuda kayu menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,018 dan 0,039. Nilai ratio maksimum untuk kuda-kuda baja ringan menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,108 dan 0,303, kuda-kuda baja ringan menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,09 dan 0,243. Nilai defleksi maksimum untuk kuda-kuda kayu menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,009 dan 0,026, kuda-kuda kayu menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,008 dan 0,023. Nilai defleksi maksimum untuk kuda-kuda baja ringan menggunakan genteng keramik bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,015 dan 0,03, kuda-kuda baja ringan menggunakan genteng kodok bentang 6 m dan 12 m mencapai 0,012 dan 0,024. Kata Kunci : Kayu, Baja Ringan, Rangka Atap, Analisis Struktur, Anggaran Biaya 
Analisis Campuran Beraspal AC-BC Terhadap Penambahan Plastik LDPE (Low Density Polyethiline) Dharmawan, Weka Indra; Oktarina, Devi; Septianto, Mendi
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 20, No 3 (2016): Edisi Desember 2016
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asphalt concrete is a road construction materials that have long been known and widely used in road construction. AC-BC is one of the three kinds of asphalt concrete mix that is AC-WC, AC-BC, and AC-Base. The use of AC-BC is one part of the pavement which serves as a layer between the maximum load bearing due to traffic loads. In general, a mixture of pavement materials AC-BC is composed of coarse aggregate, fine aggregate, filler and asphalt. This study aimed to know the ef- fect of the addition of Low Density Poly plastic types Ethilene (LDPE) on the quality of recycled asphalt mixture AC-BC, in terms of the Marshall parameters based on the specification of High - ways, 2010. The study was carried out experimentally in the laboratory with LDPE levels as much as 2%, 3%, 4%, 5% and 6% of the weight of the asphalt used to mix the two methods are the dry way and the wet way. The test results stated that the asphalt mixture with the addition of plastics with levels of 5% yield optimum performance if the terms of the strength, the stability of the value of 1360.06 kg (dry method) and 1398.77 kg (wet method), but overall the addition of plastic LDPE as a substitute ingredient mix asphalt on both the dry way and the wet way, giving the effect of an increase in the quality of hot mix asphalt.
Evaluasi Penjadwalan Proyek Pengembangan Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu Dharmawan, Weka Indra; Oktarina, Devi; Wibowo, Tito Catur
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 23, Nomor 1, JULI 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.862 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v23i1.14729

Abstract

Project is a unique sequence of interrelated activities to achieve particular result and done in particular time period. Due to time and budget limitation, management undertaking of a project needs to be evaluated by using a special method in order to avoid loss and retardation. CPM and S Curve are among evaluation methods. This study was to identify network, critical activities, critical event, critical line and to analyze optimum cost and duration of VVIP Building development project of Mitra Husada Hospital Pringsewu with time acceleration to avoid retardation. Result showed that after S Curve Evaluation done, implementation cost could be reduced 10% lower than realization cost from IDR 12,423,077,000.00 to be IDR 11,293,707,000.00. Mean while, after acceleration by using CPM method, the critical line decreased from three to one line and project duration shortened from 448 days to be 360 days. Evaluation of projects using the S Curve and with the CPM shows a simple way of evaluation and can be done by various actors of construction.
Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton Menggunakan Hammer Test dan Compression Testing Machine terhadap Beton Pasca Bakar Dharmawan, Weka Indra; Oktarina, Devi; Safitri, Mariana
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 22, Nomor 1, JULI 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.592 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v22i1.12404

Abstract

The change of temperature is quite high, as was the case in the event of a fire, it will have an impact on the concrete structure. Because in the process there will be a cycle of alternately heating and cooling, which would lead to a change in phase of the complex physical and chemical basis. Using hammer test as a comparison of compression testing machine (CTM) in normal conditions the concrete now widely used and has had standardization. The objects to test consist of 60 concrete cubes beam of 15 cm x 15 cm x 15 cm which burned for 3 hours with 3 variants of temperatures. The 20 samples used as a blank test and each 20 samples burnt with temperature 300oC and 600oC. The results showed the increase in the compressive strength at the temperature of 300oC in the amount of 6.68% or 10.91 Kg/cm2, and at the temperature of 600oC has decreased by 1.57% or 2.56 Kg/cm2 on hammer test. While the testing with compression strength of concrete decreased at temperatures of 300oC and 600oC respectively is 15.77% or 51.1 Kg/cm2 and 21.89% or 70.93 Kg/cm2.
Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Pada Mortar Devi Oktarina; Rian Pebri
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.595 KB) | DOI: 10.36448/jts.v3i1.272

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah abu terbang (Fly Ash) batu bara sebagai bahan substitusi semen dalam pembuatan mortar. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan abu terbang, semen Portland dan kapur terhadap kuat tekan pada mortar. Variasi bahan substitusi semen dari 0% hingga 40% dengan kenaikan setiap 10% dengan perbandingan abu terbang sebagai substitutif semen Portland 1 : 8. Dimensi sampel uji dibuat dalam bentuk balok 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan nilai FAS = 1,5. Waktu perawatan mortar selama 28 hari di ruang laboratorium. Pengukuran dan pengujian sampel mortar meliputi kuat tekan dan serapan air. Dari hasil pengukuran seluruh sampel mortar terlihat bahwa nilai uji tekan optimum dicapai oleh sampel dengan kadar abu terbang 20% sebagai bahan subtitusi semen (semen : pasir : kapur : fly ash = 0,8 : 8 : 1 : 0,2) sebesar 7,5 MPa. Nilai uji serapan air minimum dicapai pada sampel dengan kadar abu terbang 40% sebagai bahan subtitusi semen (semen : pasir : kapur : fly ash = 0,6 : 8 : 1 : 0,4) yaitu 9,228%.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: SIMPANG JL. IMAM BONJOL – JL. PAGAR ALAM KOTA BANDAR LAMPUNG) Weka Indra Dharmawan; Devi Oktarina; Adithia Brilianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.294 KB)

Abstract

Persimpangan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas, untuk mengoptimalkan fungsi simpang perlu dilakukan penangan dengan melihat pada faktor kinerja simpang tersebut. Penurunan kinerja suatu simpang akan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan dan antrian kendaraan yang menyebabkan tingkat pelayanan jalan akan menurun. Penelitian ini menggunakan penelitian survey selama empat hari pada waktu jam puncak yaitu pagi hari pukul 07.00 – 08.00, siang hari pukul 11.30 – 12.30 dan sore hari pukul 16.30 – 17.30 serta analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Hasil penelitian mendapatkan arus lalu lintas terbesar terjadi pada hari Sabtu, dengan total kendaraan bermotor yaitu 10526 smp/jam. Kapasitas (C) simpang terbesar terjadi pada hari Rabu, dengan 2641 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) paling terbesar terjadi pada hari Sabtu, dengan nilai 1,357 dengan klasifikasi tingkat pelayanan F. Tundaan simpang (D) yang terlama terjadi pada saat Sabtu, dengan waktu (353,69) det/smp. Peluang antrian (QP%) terbesar terjadi pada Sabtu,  dengan peluang antrian 76,52%. Kata kunci :arus lalu lintas, derajat kejenuhan, kapasitas, simpang tak bersinyal, tundaan
ANALISA PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DAN RANGKA ATAP KAYU DARI SEGI ANALISIS STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA Devi Oktarina; Agus Darmawan
Konstruksia Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.433 KB) | DOI: 10.24853/jk.7.1.%p

Abstract

LISIS STRUKTUR KOLOM BETON BERTULANG PERSEGI DAN BULAT DENGAN PROGRAM SAP Devi Oktarina; Surya Sebayang; Qoli Paundra
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v3i1.1138

Abstract

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka semakin mudah untuk mendesain atau merencanakan struktur bangunan dibidang kontruksi gedung dan mudah untuk memilih desain kolom pada umumnya yang sering digunakan adalah kolom presegi dan bulat namuan penggunaan pada kolom bulat lebih jarang di gunakan dibandingkan dengan kolom persegi, ini yang melatar belakangi peneliti untuk mengetahui bagaimana perbandingan kekuatan dan efisiensi biaya antara kolom persegi dan bulat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis antara kolom bertulang persegi dan kolom bertulang bulat dengan menggunakan program SAP 2000 dengan ukuran kolom 40 x 40 cm untuk kolom persegi dan diameter 451 cm untuk kolom bulat agar tersedianya bahan referensi untuk perencanaan gedung baik itu bagi owner maupun konsultan perencana. Dari perhitungan baik kekuatan maupun biaya di hasilkan bahwa kekuatan Pmax Persegi < Pmax Bulat = 0,025 %, V2 max Persegi > V2max Bulat = 3,677 % , V3 max Persegi > V3 max Bulat = 3,684 % , Tmax Persegi < Tmax Bulat = 9,244 %, M2max Persegi > M2max Bulat = 3,731 % , M3max Persegi > M3max Bulat = 3,740 %. Dan dari segi biaya kolom persegi memiliki biaya lebih kecil dibandingkan kolom bulat yaitu memliliki selisih 1,576 Persen.Kata Kunci : Kolom Persegi, Klom Bulat, SAP 2000.ABSTRACT: Structural Analysis Of Square And Round Concrete Column With Sap Programs. The devlopment of science and technology cases us desigen nor to plan a structur of a building in the field of building contruktion and also to choose a column design in general, the most used columens are rectanguler and rounded columens, but the use of the rounded is not as much often as the rectanguler .then it be the backround for the researeher to knowthe differences of the strength and cost efficiency between those columns. The researech is aimed to analyse the rectanguler and rounded columns using SAP 2000.With the size of the rectanguler column 40 x 40 cm. While, the diameter of the rounded column is 351 cm , it shows that it can be the reference for a building’s planning, whether it is for the owner or the planner consultant.as a result of the strength and cost’calculation, it show that the rectangular Pmax’s Setrength < Rounded Pmax = 0,025 %, Rectanguler V2 Max > Rounded V2 Max = 3,677, Rectangular V3 Max > Rounded V3 = 3,684%, Rectanguler T Max < Rounded T Max =9,244%, Rectanguler M2 Max > Rounded M2 Max = 3,731%, Rectanguler M3 Max > Rounded M3 Max = 3,740%, in addition, the rectanguler columen costs cheaper compared with the rounded columen which the quareeell is up to 1,576 percent.Keywords : Rectanguler colomn, Rounded Colomn, SAP 2000
ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE SNI DAN BOW (STUDI KASUS : RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG KWARDA PRAMUKA LAMPUNG ) Yan Juansyah; Devi Oktarina; Muhammad Zulfiqar
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i1.979

Abstract

Dalam hal perkiraan rencana anggaran biaya bangunan (RAB), di Indonesia menggunakan analisa satuan harga dan upah yang berpedoman pada metode BOW (Burgeslijke Openbare Werken) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang mana metode SNI adalah penyesuaian dan pembaharuan dari analisa BOW yang merupakan analisa peninggalan Pemerintahan Belanda yang berisi sistem pekerjaan padat karya dan konvesional. Akan tetapi kenyataan dilapangan metode BOW masih banyak digunakan untuk pekerjaan kontruksi bangunan karena angka koefisien yang dipakai lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode SNI sehingga memungkinkan untuk mendapat laba yang lebih besar. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa rencana anggaran biaya bangunan gedung (RAB) Kwarda Pramuka Lampung dengan menghitung ulang harga satuan pekerjaan menggunakan metode SNI dan BOW dengan harga satuan upah, bahan, dan sewa alat yang sama tahun keluaran 2013 untuk wilayah Bandar Lampung. Sehingga hasil rencana anggaran biaya bangunan dari kedua metode tersebut dapat di bandingkan apakah terdapat selisih atau tidaknya. Hasil yang didapat dari analisa yang dilakukan pada Gedung Kwarda Pramuka Lampung adanya perbedaan hasil akhir maupun tiap sub analisa pekerjaan dari kedua metode. Rencana anggaran biaya bangunan (RAB) gedung Kwarda Pramuka Lampung dengan menggunakan metode SNI adalah Rp 3.225.681.370,00 sementara dengan menggunakan metode BOW adalah Rp 3.538.491.454,00. Sehingga didapat selisih Rp 312.810.084,00 dengan metode BOW lebih besar dibandingkan dengan metode SNI.Kata Kunci : RAB, SNI, BOW ABSTRACT: Comparative Analysis Of Cost Plan Of The Building Using SNI And BOW (Case Study : Cost Plan Of The Building Kwarda Pramuka Lampung).In terms of the estimated cost plan of the building (RAB) , in Indonesia using the analysis unit prices and wages are guided by the method BOW (Burgeslijke Openbare Werken) and ISN (Indonesian National Standard) which method SNI is the adjustment and renewal of the analysis BOW that an analysis Netherlands Government relic containing systems and conventional labor-intensive job . But the fact the field BOW method is still widely used for building construction work because the numbers used coefficient greater than using ISN making it possible to obtain greater profits. Therefore, this study was conducted by analyzing cost plan of the building (RAB) Kwarda Pramuka Lampung by recalculating unit price used ISN and BOW method with the unit price of wages, materials, dan equipment rental output the same year 2013 in the region Bandar Lampung. So that the cost plan of the building of the two method can be compared whether there is a difference or not. The results of the analysis carried out on the building Kwarda Pramuka Lampung differences and the final result of each sub- analysis of the work of both methods . Building cost plan of the building (RAB) Kwarda Pramuka Lampung using SNI is Rp 3,225,681,370.00 while using BOW is Rp3,538,491,454.00 . Thus obtained difference of Rp 312,810,084.00 with BOW method is greater than the SNI method.Keywords : RAB, ISN, BOW 
ANALISIS LOADING PROFILE BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS BANDAR LAMPUNG (Studi Kasus : Trayek Rajabasa – Sukaraja) Devi Oktarina; Weka Indra Dharmawan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v4i1.2501

Abstract

 ABSTRAKAngkutan umum yang beroperasi di Bandar Lampung sudah cukup banyak jumlahnya, salah satunya adalah angkutan umum bus rapid transit (BRT) trans Bandar Lampung dengan trayek Rajabasa-Sukaraja. Seberapa besar pengguna anggutan umum Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung dapat diketahui dengan melakukan kajian Loading Profile yang merupakan penggambaran grafik besar kecilnya jumlah penumpang didalam kendaraan pada setiap pemberhentian satu trip. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriftif melalui kegiatan survey dengan surveyor berada didalam angkutan umum BRT rute trayek Rajabasa-Sukaraja kemudian menghitung para responden (Penumpang BRT) untuk memperoleh data yang di inginkan sebagai langkah awal dalam tahap pengolahan data. Survey dilakukan pada hari senin perwakilan hari kerja, hari sabtu dan hari minggu mewakili hari libur. Hasil survey naik turun penumpang BRT trayek Rajabasa – Sukaraja maupun Sukaraja – Rajabasa bervariasi dari penumpang jarak dekat maupun penumpang jarak jauh. Hasil penelitian diperoleh Travel Time untuk perjalanan satu rit yaitu 2 jam 3,5 menit, nilai Headway rata-rata 15 menit dan Load Factor trayek Rajabasa – Sukaraja yaitu hari senin 59,33 %, hari sabtu 54,41 % dan hari minggu 24,23 %, sedangkan untuk trayek Sukaraja – Rajabasa hari senin 81,68 %, hari sabtu 94,19 % dan minggu 29,03 %. Kata kunci: bus rapid transit (BRT), kapasitas muatan, waktu perjalanan, waktu antara ABSTRACT The Analysis Of Loading Profile Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung (Case Study: Rajabasa Route - Sukaraja). Public transportation that operates in Bandar Lampung enough numerous, one is public transport Bus Rapid Transit (BRT) trans Bandar Lampung with Rajabasa-Sukaraja route. How big public transport passenger Bus Rapid Transit (BRT) trans bandar lampung were identified with conduct a study loading profile that is the depiction of a chart the size of the number of passengers in a vehicle on every dismissal of one trip. The research conducted is descriptive research through survey activities with surveyors located in the BRT transport route on the Rajabasa-Sukaraja route and then counting the respondents (BRT Passengers) to obtain the desired data as a first step in the data processing stage. The survey is carried out on Monday representative working days, Saturdays and Sundays representing holidays. Survey results of the ups and downs of Rajabasa - Sukaraja and Sukaraja - Rajabasa BRT route passengers vary from short-distance and long-distance passengers. Survey results of the ups and downs of Rajabasa - Sukaraja and Sukaraja - Rajabasa BRT route passengers vary from short-distance and long-distance passengers. The results obtained by Travel Time for one trip trip are 2 hours 3.5 minutes, the average Headway value of 15 minutes and the Load Factor of the Rajabasa - Sukaraja route are Monday 59.33%, Saturday 54.41% and Sunday 24, 23%, while for the Sukaraja - Rajabasa route Monday is 81.68%, Saturday is 94.19% and Sunday is 29.03%. Keywords: bus rapid transit (BRT), load factor, travel time, headway