Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BUDAYA MALU PADA MASYARAKAT TENGGER DAN PENGARUHNYA TERHADAP BUDAYA HUKUM PENGHINDARAN KONFLIK Purnawan Dwikora Negara
Widya Yuridika Vol 1, No 2 (2018): Widya Yuridika: Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Widya Gama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.054 KB) | DOI: 10.31328/wy.v1i2.743

Abstract

This shame culture is developed and maintained to serve as a means of traditional social control / social control so that the Tengger people always behave in accordance with Tengger norms and customs so as to avoid conflict. Culture of shame in Tengger society greatly influences its legal culture, that influence can be seen / manifested in never conflicts. The efforts of the Tengger people to maintain their shame culture through a social control system in the form of: (a) religious education; (b) Education in the Family by developing the paugeran-paugeran Tengger; (c) Advice, namely advice given by the elderly to the young or fellow, and; (d) Social suggestion, namely instilling the values of fun through folklore and legends around Tengger.Kata Kunci: Budaya Malu, Tengger, Budaya Hukum, Konflik
REKONSTRUKSI KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN TENGGER BERBASIS NILAI-NILAI KOMUNAL EKOLOGIS Purnawan Dwikora Negara
Legal Spirit Vol 1, No 1 (2017): Legal Spirit
Publisher : Pascasarjana Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ls.v1i1.575

Abstract

The purpose of this study is to uncover and describe the policy of protecting the existence of Indigenous and Tribal Peoples and find the ideal development policy in Tengger region management reflected through Tengger’s Indigenous and Tribal Peoples. The findings show that: 1) the policy has provided protection for the existence of Indigenous and Tribal Peoples, including the Tenggerese people, as well as the philosophy of Pancasila, the 1945 Constitution, the MPR Decree, international arrangements, and national legislation. 2) In fact, although there are policies that ensure respect and protection, Indigenous Peoples are not fully protected, if this is reflected from the Tenggerese society, the main thing that keeps its existence unprotected is the conditional recognition in the constitution, sectoral laws and also the contribution to good conditional recognition, there is also a gap between the value of the policy and Tengger society in Tengger cultural space with different interests; 3) The alternative constructs that can be given to reduce the problem are: a) Carrying out the policy of the Principle of Recognition of Unconditional Meaning in the Constitution; b) Policy which is Based on Tengger Local Wisdom c) Policy prioritizing Principles of Participation d) Policies to strengthen community autonomy; e) Policy for the Establishment of National Commission on Indigenous and Tribal Peoples. Keywords: Policy Reconstruction, Tengger, Ecological Communal
IMPLEMENTASI PROGRAM KEMANUSIAAN MBKM TIM PULIH SEMERU UNTUK BANTU PEMULIHAN KONDISI PASCA ERUPSI GUNUNG SEMERU DI PRONOJIWO, LUMAJANG, JAWA TIMUR Mufidatul Ma’sumah; Purnawan Dwikora Negara; Revolver Langit Akbar; Duwi Yudhanengtyas Galularasati Maharani; Fenia Aurully Aisyah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur pada penghujung tahun 2021 menyebabakan penderitaan yang sangat luas bagi masyarakat terdampak terutama pada anak-anak. Sebagai bentuk kepekaan sosial dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, Aliansi Pulih Semeru yang merupakan gabungan dari beberapa unsur organisasi diantaranya dari Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, WALHI Jawa Timur, WALHI Nasional, Klub Indonesia Hijau (KIH) Regional 12, MAPALA Universitas Brawijaya, PSHT terjun langsung ke lokasi bencana sebagai relawan untuk membantu korban terdampak erupsi. Kegiatan ini merupakan wujud dari salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) dalam Program MBKM Program Kemanusiaan. Metode dalam program ini adalah dilakukan melalui 1) Tahap Persiapan; 2) Tahan Penyusunan dan Pelaksanaan Program dan 3) Tahap Evaluasi. Adapun beberapa bentuk kegiatan dalam pulih Semeru diantaranya adalah Open Donasi, Assessment, Trauma Healing, Distribusi logistik, Dapur Umum dan Rencana Relokasi. Terdapat kendala saat pelaksanaan program kemanusiaan, kendala tersebut antara lain desibabkan faktor geografis, sulitnya menghimpun data, terbatasnya sarana, minimnya Sumber Daya Manusia dan adanya miss komunikasi antar tim. Capaian yang dihasilkan dari kegiatan kemanusiaan ini pastinya sangat bermanfaat bagi penyintas dan bagi relawan khususnya mahasiswa dari berbagai segi,  kognitif, afektif dan psikomotorik terutama kepekaan terhadap sesama manusia dan lingkungan.
Pelatihan Kepemanduan Dalam Pengembangan Water Sport Tourism Susur Sungai Wetan Lepen-Estuari Ungapan Berbasis Pendidikan Konservasi Purnawan Dwikora Negara; Tri Wardhani; Iwan Nugroho; Zahir Rusyad; Lukman Hakim
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v6i1.4329

Abstract

ABSTRAKSport tourism adalah perpaduan antara aktivitas olahraga dengan daya tarik wisata. Wilayah Malang Raya sangat dimungkinkan dilangsungkan sport tourism terutama yang berbasis alam laut (marine). Kabupaten Malang adalah salah satu wilayah yang memiliki 100 pantai dengan garis pantai sepanjang 102,62 km. Salah satu kawasan perairan pantai yang menarik untuk lokasi water sport tourism adalah Pantai Ungapan yang berada di area kawasan Desa Gajah Rejo dan Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Terkait kawasan estuari ini, di Desa Sidodadi yang satu ecoregion dengan kawasan itu terdapat Yayasan Pendidikan dan Sosial Tegalsari Sejahtera Gedangan, yang bergerak di bidang pemberdayakan ekonomi masyarakat lokal dengan memanfaatkan aliran sungai untuk wisata dengan melakukan konservasi estuari. Sudah tiga tahun ini merintis ekowisata susur Sungai Bajul Mati. Dari 5 guide susur sungai yang dimiliki oleh yayasan ini, baru satu orang saja yang termasuk guide handal. Handal dalam penguasaan medan susur sungai, penguasaan identifikasi jenis mangrove, dan kemampuan berkomunikasi dengan pengunjung. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini  dalam upaya mendukung dan mengembangkan water sport tourism susur sungai yang telah dirintis oleh Yayasan Tegalsari adalah dengan melakukan pelatihan kepemanduan. Sasaran pelatihan adalah karang taruna dan warga lokal Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Pelatihan dilaksanakan di Pendopo Yayasan Tegalsari Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada Hari Minggu tanggal 11 Desember 2022. Sebelum pelatihan peserta diberikan pertanyaan sebagai pre test dan setelah pelatihan diberikan pertanyaan yang sama sebagai post test. Pengetahuan peserta sebelum pelatihan mengenai pertanyaan pertama yaitu potensi wisata di dusun/desanya adalah sebesar 100%. Pengetahuan peserta terkait pengetahuan ekowisata dan pramuwisata sebelum pelatihan pada pertanyaan kedua sampai ketujuh berkisar 10-48%, setelah pelatihan pengetahuan peserta meningkat menjadi 100%. ABSTRACTSport tourism is a combination of sports activities with tourist attractions. It is very possible for the Malang Raya area to carry out sport tourism, especially those based on marine nature. Malang Regency is one of the areas that has 100 beaches with a coastline of 102.62 km. One of the interesting coastal areas for water sports tourism is Ungapan Beach which is located in the area of Gajah Rejo and Sidodadi Villages, Gedangan District, Malang Regency. Regarding this estuary area, in Sidodadi Village, which is in the same ecoregion as the area, there is the Tegalsari Sejahtera Gedangan Education and Social Foundation, which is engaged in empowering the local community's economy by utilizing the river flow for tourism by conserving the estuary. It has been three years since he has pioneered ecotourism along the Bajul Mati River. Of the 5 river guides owned by this foundation, only one is a reliable guide. Reliable in mastering riverside terrain, mastering mangrove species identification, and the ability to communicate with visitors. Activities carried out in community service in an effort to support and develop water sport tourism along the river which has been initiated by the Tegalsari Foundation are by conducting guiding training. The training targets were youth organizations and local residents of Umbulrejo Area, Sidodadi Village, Gedangan District, Malang Regency. The training was held at the Tegalsari Foundation Hall in Umbulrejo Area, Sidodadi Village, Gedangan District, Malang Regency on Sunday, December 11 2022. Before the training participants were given questions as a pre test and after the training were given the same questions as a post test. The knowledge of the participants before the training regarding the first question is that the tourism potential in the area/village is 100%. Participants' knowledge related to ecotourism and tour guide knowledge before training on the second to seventh questions ranged from 10-48%, after the training the participants' knowledge increased to 100%.