p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL ESA
Faizul Abrori
Sekolah Tingga Agama Islam Nurul Huda Kapongan Situbondo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI WAKAF PRODDUKTIF SEBAGAI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT Faizul Abrori
ESA : JURNAL KAJIAN EKONOMI SYARIAH Vol 4 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH ABU ZAIRI BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58293/esa.v4i1.35

Abstract

Eksistensi wakaf produktif merupakan bagian memberdayakan asset ekonomi masyarakat yang ada dalam harta wakaf. Dengan demikian, harta wakaf harus dikelola secara produktif agar menghasilkan peluang bagi terbukanya sektor strategis yang menguntungkan, seperti membuka lapangan kerja baru dan pengelolaan pelayanan publik yang meringankan beban ekonomi masyarakat. Dengan melakukan wakaf, berarti seseorang telah memindahkan harta dari upaya konsumsi menuju reproduksi dan investasi dalam bentuk modal produktif yang dapat memproduksi dan menghasilkan sesuatu yang bisa dikonsumsi pada masa-masa yang akan datang, baik oleh pribadi maupun kelompok.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kepustakaan (Literatur Research) dengan pertimbangan mudah dilakukan, hemat waktu, biaya dan tenaga. Penelitian ini bersumber pada kitab-kitab terdahulu dan kajian kepustakaan yang bersumber dari jurnal, buku, dan internet.Dengan demikian wakaf merupakan kegiatan menyimpan dan berinvestasi secara bersamaan. Oleh karena itu, melakukan pengelolaan wakaf berarti mengembangkan harta produktif untuk generasi yang akan datang sesuai dengan tujuan wakaf, baik berupa manfaat, pelayanan dan pemanfaatan hasilnya. Wakaf tersebut menjadi saham, dan bagian atau unit dana investasi. Sistem wadiah untuk tujuan investasi di bank-bank Islam merupakan bentuk wakaf modern yang paling penting, karena wakaf seperti ini dapat memberi gambaran tentang kebenaran dimensi ekonomi wakaf Islam, sebagaimana yang telah dipraktikkan para sahabat, bermula dari wakaf kebun Mukhairik oleh Rasulullah Saw., kemudian sumur Raumah oleh sahabat Utsman bin Affan dan wakaf tanah perkebunan di Khaibar oleh sahabat Umar bin Khattab. Jadi secara ekonomi, harta wakaf syari’ah adalah membangun harta produktif melalui kegiatan investasi dan produksi saat ini, untuk dimanfaatkan hasil bagi generasi yang akan datang. Wakaf juga mengorbankan kepentingan sekarang untuk konsumsi demi tercapainya pengembangan harta produktif yang berorientasi pada sosial, dan hasilnya juga akan dirasakan secara bersama oleh masyarakat. Wakaf menjadi solusi bagi pengembangan harta produktif di tengah-tengah masyarakat dan solusi dari kerakusan pribadi dan kesewenangwenangan pemerintah secara bersamaan. Wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian terhadap umat, dan generasi yang akan datang. Pandangan Islam terhadap praktik wakaf sosial seperti ini telah lama berlangsung sepanjang sejarah Islam, bahkan bentuk dan tujuannya sangat berkembang pesat. Maka wajar kalau jumlah wakaf produktif banyak sekali dan menyebar di seluruh negaranegara berpenduduk mayoritas muslim yang dapat memacu angka pertumbuhan ekonomi.
RELAKSASI UMKM DIMASA COVID-19 MELALUI PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN SUMENEP Faizul Abrori; Syahril
ESA : JURNAL KAJIAN EKONOMI SYARIAH Vol 4 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH ABU ZAIRI BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58293/esa.v4i1.36

Abstract

Islamic banking is very different in its application to conventional banking which uses interest, and Islamic banking is based on profit-sharing financing which is developed through musyarakah and mudharabah financing products. Thus, Islamic banking should have a positive impact on the real growth sector during the Covid-19 period that hit all corners of the country, including Sumenep Regency. One of the business units that need to be developed to encourage growth in the real sector is micro, small and medium enterprises (UMKM) which in the current national economy have a very important position. Many people have high hopes for Islamic banking in developing UMKM during the Covid-19 period. The purpose of this study was to find out the development of UMKM during the Covid-19 period through Islamic banking in Sumenep Regency. Qualitative research method by making a systematic, factual and accurate description of the development of MSMEs in the Covid-19 era through Islamic banking in Sumenep Regency, by observing, direct and in-depth interviews and documenting. key informants Director of BPRS Bhakti Sumekar and Supporting Informants are sharia banking practitioners, UMKM actors and community leaders, informants based on research objectives and certain considerations. Based on POJK No. 11/POJK.03/2020. 10 roles played by BPRS Bhakti Sumekar during the Covid-19 period in developing MSMEs in Sumenep Regency, BPRS Bhakti Sumekar is more sensitive to MSMEs which are customers or partners even though during the Covid-19 pandemic they still serve financing for MSME actors and relaxation of financing for MSMEs in Sumenep Regency and planning a Low Profit Sharing Financing Program in 2021.