Ahmad Zulfa Khotmi
STKIP Nurul Huda Sukaraja

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Metode Ustmani dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an Santri Putri SMK Nurul Huda Sukaraja Ahmad Taufiq Yuliantoro; Sayyidatu Jauharin Nafisah; Ahmad Zulfa Khotmi
JEMARI (Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah) Vol 2 No 2 (2020): July Edition
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STKIP Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jemari.v2i2.681

Abstract

Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai kaidah-kaidah yang berlaku diperlukan suatu bidang disiplin ilmu yang lazim disebut ilmu tajwid, ilmu yang dapat mengantarkan para pembaca Al-Qur’an mampu membaca dengan benar dan teratur, indah dan fasih sehingga terhindar dari kekeliruan atau kesalahan dalam membacanya. Hal ini Menuntut ulama untuk memikirkan dan menciptakan metode yang tepat untuk mengajarkan Al-Qur’an dengan baik dan benar dalam waktu yang singkat. Tanpa mengesampingkan atas metode belajar mengajar, baik menurut salafus-sholih serta cendikiawan pendidikan. Ada salah satu hambatan yang menonjol dalam pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an yaitu, penggunaan metode pembelajaran Al-Qur’an. Mengantisipasi persoalan tersebut, maka muncul sebuah metode yang berawal dari penemuan-penemuan para ulama salaf terdahulu, yang terkumpul dalam kitab-kitab Tajwidil Qur’an yakni Metode Ustmani. Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengembangkan model pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan metode ustmani diligkungan Asrama Putri SMK Nurul Huda Sukaraja. Sejalan dengan tuntutan dan tantangan yang ada di masyarakat, peran santri sangat dibutuhkan eksistensinya sebagai calon-calon pendidik dan pengajar yang berkualitas bukan hanya dalam bidang pengetahuan dan teknologi tetapi juga keagamaan, harapannya di masa mendatang santri mampu menguasai ketrampilan baca tulis al-Qur’an dengan baik. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada bagaimana bangsa kita mampu mengenal, menghargai dan memanfaatkan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kualitas Pendidikan. (Siti Wardatul Jannah, Pengembangan Bahan Ajar Sistem Reproduksi Manusia Berwawasan Religi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa MA, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, Juni, 2018 : 177.) Metode mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid, dengan tujuan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan difahami dengan baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran sangat penting. Akan tetapi kualitas pembelajaran ini seringkali terhambat oleh kesulitan dalam mengambil metode mengajar. Padahal metode dalam suatu pembelajaran sangatlah mempengaruhi hasil belajar yang nantinya dicapai oleh siswa atau peserta didik. (An-Nawawi,Abdurrahman, Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Bandung:Diponegoro1989,hal. 89)
Pengelolaan Zakat Pada Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAZIS) Nurul Huda Ahmad Taufiq Yuliantoro; Muhamad Ikhsanudin; Nor Kholidin; Ahmad Zulfa Khotmi; Khatim All Fauzi
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL I’TIBAR Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Islam: Al I'tibar
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30599/jpia.v8i2.1094

Abstract

Pemahan tentang melaksanakan zakat dilingkungan Masyarakat secara umum telah mengetahui tentang hukum kewajibannya, namun tidak semua masyarakat memahami tentang takaran dan ukuran yang harus dikeluarkan dalam melaksanakan zakat pada harta yang dimilikinya terkhusus pada wilayah padi atau gabah. hal ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan dari masyarakat itu sendiri dan peran dari para tokoh yang ada dilingkungan sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan pemahaman dan penjelasan yang kaitannya dengan perzakatan. Berdasarkan hal tersebut diatas kemudian kami selaku tim peneliti mencoba memberikan pendampingan terkait dengan kewajiban untuk mengeluarkan zakat dari harta hasil panen padi yang dimilikinya dengan bentuk pemahaman bahwa ketika sebidang tanah yang berukuran 1 bahu saja sudah dipastikan mencapai hasil 1 ton padi bahkan lebih maka, ketika petani memiliki luas lahan 1 bahu (700 m2) harus memperhatikan hasil panen tanaman padinya karena tidak menutup kemungkinan ketika musim tanam raja (rojo istilah jawa) hasilnya melimpah, namun pada hasil tanam kedua dan ketiga memerlukan kejelian dalam penghitungannya.