Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Klaster Tanaman Sebagai Penghalang Alami Tingkat Kebisingan Kendaraan Bermotor di Jalan By Pass Alang-Alang Lebar Kota Palembang jumingin jumingin; Atina Atina
Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER) Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jupiter.v2i1.4238

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efektifitas klaster tanaman sebagai penghalang alami tingkat kebisingan kendaraan bermotor di Jalan By Pass Alang-Alang Lebar Kota Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan dan menganalisis klaster tanaman yang paling efektif di sepanjang Jalan By Pass Alang-Alang Lebar Kota Palembang sebagai penghalang alami untuk mereduksi tingkat kebisingan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini sound level meter (SLM) tipe Luxtron Sl-4010, roll meter (50m), tripod, dan stopwatch. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan, menggunakan metode purpossive sampling sesuai dengan klaster tanaman yang ada di lokasi penelitian. Sound level meter pertama diletakkan di depan klaster tanaman (1 meter dari pinggir jalan) dan sound level meter kedua diletakkan di belakang klaster tanaman (5 meter dari klaster tanaman). Untuk mendapatkan tingkat kebisingan pada aktifitas siang hari, pengukuran dilakukan pada pukul 07.00 WIB, 10.00 WIB, 15.00 WIB, dan 20.00 WIB pada masing-masing titik pengukuran selama 10 menit dengan pembacaan setiap 5 detik. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa klaster tanaman bunga tanjung memiliki efektifitas sebagai penghalang alami tingkat kebisingan dibandingkan dengan klaster tanaman yang ada di lokasi penelitian seperti bungur, tembesi, mahoni, dan palem. Dari analisis sidik ragam yang dilakukan menunjukkan bahwa reduksi tingkat kebisingan oleh klaster tanaman bunga tanjung berbeda nyata dengan klaster tanaman mahoni, dengan sigfikansi 0,039.
Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor DHT11 Jumingin Jumingin; Atina Atina; Agung Juanda
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i2.9172

Abstract

Along with advances in technology, watering plants manually is considered less efficient because it requires the owner's time and effort. The purpose of this research is to design a prototype of an automatic plant watering device using the DHT11 sensor. This study uses a field experiment method, where the design is made according to the conditions in the field. By utilizing the Arduino IDE software using the programming language and ESP 32 as the main control system that will manage all input and outputcomponents. The DHT11 sensor will detect the temperature and humidity of the air around the plants, the output will be displayed on the I2C 16x2 LCD screen so that users can see the air temperature values in real time. In addition, the output from the DHT11 sensor will also send an on/off command to the relay. This command is used to control the flame of the water pump. The results obtained from this study arethat the relay will turn on automatically when the DHT11 sensor detects an air temperature of more than 30 ℃ and at that time the pump will automatically circulate water. When the DHT11 sensor detects an air temperature of ≤ 30℃ the relay will automatically turn off and the water pump will not turn on so the water will stop flowing. Thus the resulting prototype can be used as an automatic sprinkler design with the DHT11 sensor as an air temperature detector.ABSTRAKSeiring dengan kemajuan  teknologi, penyiraman tanaman secara manual dinilai kurang efisien karena memerlukan waktu serta tenaga pemiliknya. Tujuan penelitian ini merancang prototipe alat penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor DHT11. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan, dimana rancangan yang dibuat menyesuaikan dengan keadaan di lapangan. Dengan memanfaatkan oftware Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C dan ESP 32 sebagai sistem kendali utama yang akan mengatur semua komponen input dan output. Sensor DHT11 akan mendeteksi temperatur dan kelembaban udara di sekitar tanaman, keluarannya akan ditampilkan pada layar LCD I2C 16x2 sehingga pengguna dapat melihat nilai temperatur udara secara realtime. Selain itu, keluaran dari sensor DHT11 juga akan mengirimkan perintah on/off pada relay. Perintah tersebut digunakan untuk mengendalikan nyala pompa air. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah relay akan menyala secara otomatis ketika sensor DHT11 mendeteksi temperatur udara lebih dari 30℃ dan pada saat itu secara otomatis juga pompa akan mengalirkan air. Ketika sensor DHT11 mendeteksi temperatur udara ≤ 30℃ relay akan mati secara otomatis dan pompa air tidak akan menyala sehingga air akan berhenti mengalir. Dengan demikian prototipe yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai rancangan penyiram otomatis dengan sensor DHT11 sebagai detektor temperature udara.
PENENTUAN CACAT PADA DAERAH LASAN CARBON STEEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK Jumingin Jumingin
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 6 No. 1 (2009): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v6i1.791

Abstract

Penelitian tentang penentuan cacat pada daerah lasan karbon steel dengan menggunakan metode ultrasonik telah dilakukan di Laboratorium Logam dan NDT PT. Pupuk Sriwidjaya Palembang pada bulan Februari sampai dengan Juli 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indikasi cacat pada daerah lasan yang dapat menyebabkan terganggunya operasi pabrik dengan menggunakan metode ultrasonic teknik gema. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana sebelum dilakukan pengujian pada material uji dilakukan pengamplasan dan pemberian kuplan. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya dua indikasi cacat yaitu retak memanjang pada kedalaman 8,5 mm dan bulatan kecil pada kedalaman 19,39 mm dari permukaan lasan.
EFEKTIVITAS KETEBALAN KARPET BERSERAT SEBAGAI BAHAN PENYERAP KEBISINGAN SUARA YANG DIHASILKAN SPEAKER MUSIK Jumingin Jumingin; Hermita Kodriana Utami
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 12 No. 2 (2015): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v12i2.953

Abstract

A research on the effectiveness of the fibrous carpet thickness as the noise absorbent material generated krom music speakers in the courtyard house of Mr. S. A. Muin, Lorong Pahlawan Rizka complex, Prof. Supomo Km 3.5 street,  Palembang in July 2011. This study aimed to analyze the effectiveness of the thickness of the fibrous carpet as the noise absorbent material generated from music speakers at various distance measurement. This research used experimental method in the field (open space). Sound intensity level measurements were carried out at a distance of 1, 2, 3, 4, 5, 6 and 7 m krom the sound sources (music speaker) with the carpet thickness of 5, 7, and 12 mm and without the absorbent material. The results showed that the decrease of sound intensity level by a fibrous carpet with a thickness of 5 mm, 7 mm and 12 mm were respectively 1.9 dB; 7.2 dB; and 15.1 dB (at a distance of 1 m), 1.7 dB; 9.9 dB; and 18.3 dB (at 2 m distance), 2.1 dB; 12.9 dB; and 18.9 dB (at a distance of 3m), 2.5 dB; 16.0 dB; and 21.6 dB (at a distance of 4 m), 2.7 dB; 20.1 dB; and 23.9 dB (at a distance of 5 m), 2.2 dB; 22.3 dB; and 26.0 dB (at a distance of 6 m) and 2.2 dB; 25.1 dB; and 27.7 dB (at a distance of 7 m). There was a tendency of the greater thickness of fibrous carpet material as a noise absorber, the more decreament of the sound intensity level after passing through the absorbent material.Key words: Fibrous carpet thickness, noise, sound intensity level ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang efektifitas ketebalan karpet berserat sebagai bahan penyerap kebisingan suara yang dihasilkan speaker musik di halaman rumah Bapak S. A. Muin Komplek Perumahan Pahlawan Lorong Rizka Jalan Prof. Soepomo Km 3,5 Palembang pada bulan Juli 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas ketebalan karpet berserat sebagai bahan penyerap kebisingan suara yang dihasilkan speaker musik pada berbagai jarak pengukuran. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan pengukuran di lapangan (ruang terbuka). Pengukuran taraf intensitas suara dilakukan pada jarak 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7m dari sumber suara (speaker musik) dengan penyerap bahan karpet berserat dengan ketebalan 5, 7, dan 12 mm dan tanpa bahan penyerap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan taraf intensitas suara oleh karpet berserat dengan ketebalan 5mm, 7mm dan 12mm adalah masing-masing sebesar 1,9dB; 7,2dB; dan 15,1dB (pada jarak 1m), 1,7dB; 9,9dB; dan 18,3dB (pada jarak 2m), 2,1dB; 12,9dB; dan 18,9dB (pada jarak 3m), 2,5dB; 16,0dB; dan 21,6dB (pada jarak 4m), 2,7dB; 20,1dB; dan 23,9dB (pada jarak 5m), 2,2dB; 22,3dB; dan 26,0dB (pada jarak 6m) dan 2,2dB; 25,1dB; dan 27,7dB (pada jarak 7m). Ada kecenderungan semakin besar ketebalan bahan karpet berserat sebagai penyerap kebisingan suara terhadap penurunan taraf intensitas suara setelah melewati bahan penyerap.Kata kunci : Ketebalan karpet berserat, kebisingan suara, taraf intensitas suara
KAJIAN KETEBALAN TANAH LIAT SEBAGAI BAHAN DIELEKTRIK KAPASITOR PLAT SEJAJAR Jumingin Jumingin; Susi Setiawati
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 13 No. 1 (2016): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.631 KB) | DOI: 10.31851/sainmatika.v13i1.960

Abstract

Research on the study of the clay thickness as a parallel plate capacitor dielectric material has been carried out in the Laboratory of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of PGRI Palembang from May to July 2013. This study aimed to analyze the effect of dielectric material and the the clay thickness to the capacitance of parallel plate capacitor. This research used experimental methods, where clay samples were made of 3 x 5 cm size with a thickness variation of 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, and 20 mm. The results obtained showed that the use of clay as a dielectric material increased the capacitance of a parallel plate capacitor. The capacitance values in the thickness of 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14,16, 18, and 20 mm were respectively 4.2; 3.2; 3.0; 2.5; 2.2; 2.0; 1.9; 1.8; 1.6; and 1.4 pF for air dielectric material and 128, 118, 115, 105, 98, 92, 89, 74, 67, and 65 pF for clay dielectric material. There was a tendency of the greater thickness of the dielectric material, the smaller the capacitance of a capacitor. Keywords: dielectric material, capacitance, clay ABSTRAK Penelitian tentang kajian ketebalan tanah liat sebagai bahan dielektrik kapasitor plat sejajar telah dilakukan di Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI Palembang pada bulan Mei sampai Juli 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan bahan dielektrik tanah liat dan ketebalan bahan dielektrik terhadap kapasitansi yang dihasilkan pada kapasitor plat sejajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana sampel tanah liat dibuat dengan ukuran 3x5 cm dengan variasi ketebalan 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 mm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan tanah liat sebagai bahan dielektrik meningkatkan nilai kapasitansi suatu kapasitor plat sejajar. Nilai kapasitansi pada ketebalan 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14,16, 18, dan 20 mm adalah 4,2; 3,2; 3,0; 2,5; 2,2; 2,0; 1,9; 1,8; 1,6; dan 1,4 pF untuk bahan dielektrik udara dan 128, 118, 115, 105, 98, 92, 89, 74, 67, dan 65 pF untuk bahan dielektrik tanah liat. Ada kecenderungan semakin besar ketebalan bahan dielektrik, semakin kecil nilai kapasitansi suatu kapasitor. Kata kunci : Bahan dieletrik, kapasitansi, tanah liat
LAMANYA PAPARAN MEDAN MAGNET ELF (EXTREMELY LOW FREQUENCY) 500 µT TERHADAP pH PADA PROSES FERMENTASI BEKSAM IKAN NILA Balina Ashari; Jumingin Jumingin; Atina Atina
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 2 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i2.20413

Abstract

Penelitian dilakukan pada Mei 2022, dengan tujuan uuntuk menganalisis pengaruh waktu paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) 500 µT terhadap pH pada fermentasi bekasam ikan nila. Metode penelitian yang dilakukan adalah Eksperimen Laboratorium. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dengan waktu paparan 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F berbantuan aplikasi SPSS22. Hasil menunjukkan nilai pH pada kelompok kontrol sebesar 4,3, nilai pH tertinggi pada kelompok eksperimen terdapat pada waktu paparan medan magnet 15 menit sebanyak 7 sampel dan 30 menit sebanyak 3 sampel sebesar 4,2, sedangkan nilai pH terendah terdapat waktu paparan medan magnet 45 menit sebanyak 2 sampel dan 60 menit 7 sampel sebesar 3,9, dimana semakin lama paparan medan magnet ELF maka nilai pH akan mengalami penurunan, semakin kecil nilai pH maka derajat keasaman pada bekasam ikan nila semakin tinggi. Dari analisis uji F yang dilakukan diperoleh bahwa Fhitung=57,600 lebih besar dibandingkan dengan Ftabel=5,1922 dengan nilai signifikansi <0,05, berarti bahwa waktu paparan medan magnet ELF 500 µT berpengaruh nyata terhadap nilai pH bekasam ikan Nila.