Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

RETRACTED: Managing Learning for Quality Improvement of Islamic Education siti Mutholingah
Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2018): EVALUASI-edisi SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/evaluasi.v2i2.169

Abstract

artikel dengan judul Managing Learning for Quality Improvement of Islamic Education telah di lakukan pencabutan dari vo. 2 no. 2 tahun 2018 Jurnal Evaluasi, pada tautan daring http://e-journal.staima-alhikam.ac.id/index.php/evaluasi/article/view/169. karena ditemukan sudah terbit pada jurnal an-nuha vol.2.no.2 tahun 2015. pada tautan daring http://ejournal.staimadiun.ac.id/index.php/annuha/article/view/47.Isi artikel yang dibuat atas nama ibu Siti Mutholingah ini sebenarnya asli dan murni dibuat oleh yang bersangkutan, namun ada pihak yang tidak bertanggungjawab mengirimkan tulisan beliau di jurnal lain beberapa tahun lalu tanpa seizin dan sepengetahuan beliau dan baru ketahuan setelah ibu Siti Mutholingah mempublish di jurnal Evaluasi edisi september 2018 ini. Jadi sebenarnya yang berhak mempublish artikel tersebut adalah ibu Siti Mutholingah karena artikel tersebut ditulis oleh beliau.Pemberitahuan pencabutan dari artikel tersebut dapat ditemukan di http://e-journal.staima-alhikam.ac.id/index.php/evaluasi/article/view/188
RETRACTION NOTICE TO: Managing Learning for Quality Improvement of Islamic Education. Siti Mutholingah
Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 3, No 1 (2019): EVALUASI-edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/evaluasi.v3i1.188

Abstract

artikel dengan judul Managing Learning for Quality Improvement of Islamic Education telah di lakukan pencabutan dari vo. 2 no. 2 tahun 2018 Jurnal Evaluasi, pada tautan daring http://e-journal.staima-alhikam.ac.id/index.php/evaluasi/article/view/169. karena ditemukan sudah terbit pada jurnal an-nuha vol2.no.2 tahun 2015. pada tautan daring http://ejournal.staimadiun.ac.id/index.php/annuha/article/view/47Isi artikel yang dibuat atas nama ibu Siti Mutholingah ini sebenarnya asli dan murni dibuat oleh yang bersangkutan, namun ada pihak yang tidak bertanggungjawab mengirimkan tulisan beliau di jurnal lain beberapa tahun lalu tanpa seizin dan sepengetahuan beliau dan baru ketahuan setelah ibu Siti Mutholingah mempublish di jurnal Evaluasi edisi september 2018 ini. Jadi sebenarnya yang berhak mempublish artikel tersebut adalah ibu Siti Mutholingah karena artikel tersebut ditulis oleh beliau.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BERWAWASAN BUDAYA NIRKEKERASAN DI SEKOLAH Siti Mutholingah
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 1 (2018): edisi SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngulang.v1i1.156

Abstract

Konflik kekerasan yang mengatasnamakan agama sudah menjadi permasalahan serius. Hal ini disebabkan karena lemahnya pemahaman terhadap ajaran Islam itu sendiri, atau bisa dikarenakan pemahaman ayat-ayat al-Quran mengenai konsep jihad secara tektualis. PAI berbasis budaya nirkekerasan sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan potensi peserta didik sesuai dengan ajaran Islam yang berbudaya nirkekerasan, maka dalam hal ini pendidik harus mampu menciptakan budaya nirkekerasan baik di rumah, di sekolah, maupun masyarakat sehingga outputnya adalah peserta didik yang mampu menjadi Abdullah (saleh individu) maupun khalifatullah (saleh sosial). Adapun dalam tataran implementasi PAI berbudaya nirkekerasan di sekolah dapat diimplementasikan dalam bentuk integrasi dengan kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler PAI, pembentukan budaya sekolah berdasar pada nilai-nilai nirkekerasan, adanya kebijakan kepala sekolah dan integrasi dengan setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.
INTEGRASI PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP (GREEN SCHOOL) MELALUI PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH Ahsan Muzadi; Siti Mutholingah
Ta`Limuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 2 (2019): edisi SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.839 KB) | DOI: 10.32478/talimuna.v8i2.292

Abstract

The era of globalization which is characterized by increasingly sophisticated technological developments not only brings positive impacts but also brings negative impacts, one of which is global warming or global warming. Global warming is increasingly unavoidable, especially due to human activity. Human activities that use technology excessively and unwise and do not pay attention to environmental sustainability are the main factors causing global warming. This is very contrary to the teachings of Islam which always teaches to always preserve the environment. Islamic Religious Education in schools has a role in participating in realizing education that is environmentally sound or often known as green school. This study aims to analyze the concept of Green Insights and to find the concept of integration of Green Insights in the learning of Islamic Education in schools. This research takes the form of library research or literature review of existing references. The results of this study are 1) Islamic Education in schools in this case aims to realize human beings who play a role as khalifatullah, which has a very important role in realizing environmental education (green school). 2) The concept of integration of Green Insights through PAI learning consists of 4 forms, namely (a) Integration through PAI's intracuricular activities, (b) Integration through PAI's curricular activities, (c) Integration through PAI's extracurricular activities, (d) Integration through PAI's non-curricular activities (the formation of ecology or green school culture).
METODE PENYUCIAN JIWA (TAZKIYAH AL-NAFS) DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Siti Mutholingah
Ta`Limuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 1 (2021): edisi MARET
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/talimuna.v10i1.662

Abstract

 Abstract: Humans are creatures that have a physical dimension and a soul dimension (nafs). This dimension of the soul is what makes humans more noble than angels, but on the other hand, they can also be more despicable than animals. Therefore, this human soul (nafs) must be purified so that humans can become noble creatures. The term purification of the soul in Sufism is called tazkiyah al-nafs. This is where Islamic Education plays an important role, namely how to ensure that students have a clean soul so that they can become perfect humans. The type of research in this study is literature study by reviewing the literature related to the problem and then analyzed using content analysis techniques. The results of this research are the tazkiyah al-nafs method consisting of 3 stages, namely (1) cleansing the soul from reprehensible traits (takhalli), (2) adorning the soul with praiseworthy qualities of tahalli and (3) revealing the veil to Allah SWT, because the condition of the soul is already pure (tajalli). Then tazkiyah al-nafs has implications for Islamic Education, namely to make people who believe, have faith, and have noble character it is necessary to have a process of soul purification (tazkiyah al-nafs). If the mental condition of the students is clean, holy and healthy, the souls of these students will more easily accept, understand, and practice Islamic teachings and more easily receive guidance from educators to achieve their goals as abdullah as well as khalifatullah.  Keywords: Tazkiyah al-Nafs, Islamic Education Abstrak: Manusia merupakan makhluk yang memiliki dimensi fisik dan dimensi jiwa (nafs). Dimensi jiwa inilah yang menjadikan manusia bisa lebih mulia daripada malaikat, namun juga bisa lebih hina daripada binatang. Oleh karena itu, jiwa manusia ini harus disucikan agar manusia bisa menjadi makhluk yang mulia. Istilah penyucian jiwa ini dalam Tasawuf disebut dengan tazkiyah al-nafs. Di sinilah Pendidikan Agama Islam memegang peranan penting, yakni bagaimana agar peserta didik memiliki jiwa yang bersih sehingga bisa menjadi manusia yang sempurna. Adapun jenis penelitian dalam studi ini yaitu studi pustaka dengan cara mengkaji literatur-literatur yang terkait dengan permasalahan kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis isi atau content analysis. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu metode tazkiyah al-nafs terdiri dari 3 tahap yaitu (1) membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela (takhalli), (2) menghiasi jiwa dengan sifat-sifat terpuji tahalli dan (3) tersingkapnya tabir kepada Allah SWT karena kondisi jiwa sudah suci (tajalli). Kemudian tazkiyah al-nafs ini berimplikasi terhadap Pendidikan Agama Islam yakni untuk menjadikan manusia yang beriman, bertaqwa, serta berakhlak mulia diperlukan adanya proses penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs). Apabila kondisi jiwa peserta didik sudah bersih, suci dan sehat maka jiwa peserta didik ini akan lebih mudah menerima, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam serta lebih mudah menerima bimbingan dari pendidik untuk mencapai tujuannya sebagai abdullah sekaligus sebagai khalifatullah. Kata Kunci: Tazkiyah al-Nafs, Pendidikan Agama Islam
RELEVANSI PEMIKIRAN MAQASHID AL-SYARIAH JASSER AUDA TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN ISLAM MULTIDISIPLINER Siti Mutholingah; Muh. Rodhi Zamzami
Ta`Limuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2018): edisi SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1595.473 KB) | DOI: 10.32478/talimuna.v7i2.183

Abstract

Perkembangan zaman tentu memiliki dampak dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam, termasuk dalam konteks keilmuan Islam. Studi tentang tujuan mendasar dari hukum Islam (maqashid al-syariah) dan produk hukum Islam (fiqh) tentu akan semakin dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan hukum Islam yang semakin dihadapkan dengan fenomena yang tidak terjadi pada saat Nabi, masa teman, periode tabi'iin, atau periode tabi'in tabi. Menurut beberapa ulama ushul dan ulama fiqih Islam dari era sekarang (kontemporer) menganggap bahwa ada beberapa maqashid al-syari'ah dan hukum Islam (fiqh) yang harus ditinjau karena mereka kurang relevan jika diimplementasikan dalam konteks kehidupan Muslim hari ini. Salah satu ulama ushul fikih kontemporer adalah Jasser Auda. Hal utama yang mendasari mengapa Jasser Auda ingin meninjau maqashid al-sharia klasik, menurut Jasser Auda maqashid al-sharia klasik yang mencakup hifdz al-diin, hifdz al-nafs, hifdz al-aql, hifdz al-nasl, dan hifdz al-maal, masih cenderung terlalu umum, individual dan tidak mengandung nilai universal seperti prinsip keadilan dan kebebasan.
MEMBANGUN SIKAP TOLERAN DAN DEMOKRATIS MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Abdul Gafur; Siti Mutholingah; Misbahul Munir
Ta`Limuna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 10, No 2 (2021): Edisi September
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/talimuna.v10i2.798

Abstract

The condition of Indonesian society which is plural and multiculture can trigger socio-religious conflicts. These conflicts can be reduced or even avoided if the Indonesian people always apply the values of tolerance and democracy in their daily life. In this case, Islamic education as a process and part of the national education system certainly has a very important role in the context of growing and developing a tolerant and democratic attitude for students. The implementation of Islamic Education should lead to the internalization of the values of tolerance and democracy which include the values of justice, freedom, responsibility, equality, deliberation, pluralism so that students become good individuals in their families, communities, countries and their environment.
EVALUATION OF ISLAMIC EDUCATION BASED ON TOLERANT CULTURE AT PUBLIC UNIVERSITY Siti Mutholingah; Baharuddin Baharuddin; Basri Zain
Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2023): EVALUASI- Edisi Maret
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/evaluasi.v7i1.1214

Abstract

Evaluation in Islamic Education is something that is very urgent in order to know the success of the Islamic Education process. Public university has multi-religion and multicultural student conditions, so that an attitude of tolerance really needs to be developed. Because the evaluation of Islamic Education in public university also needs to be based on a culture of tolerance. The purpose of this study is to determine the scope, techniques and learning outcomes in evaluating ISLAMIC EDUCATION on campus. This study uses a qualitative approach. The results of this study are the coverage of ISLAMIC EDUCATION evaluation with a tolerant culture, namely cognitive, affective and psychomotor aspects, the evaluation technique uses test and non-test techniques, the learning outcomes include program achievements and student tolerant attitudes. The novelty of this research is the collaborative-participatory evaluation model.
Penggunaan Reward and Punishment dalam Mengoptimalkan Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an Singosari Malang Ahmad Hisyam; Siti Mutholingah
Journal Islamic Studies Vol 4, No 2 (2023): September
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/jis.v4i2.2031

Abstract

Rendahnya motivasi belajar merupakan sesuatu yang akan berdampak buruk pada kualitas belajar seseorang. buruknya kualitas belajar seseorang akan memengaruhi proses belajarnya dan target yang ingin diraihnya. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reward and Punishment santri bisa memaksimalkan materi pembelajaran sebelum dan sesudah proses belajar berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bagaimana penggunaan reward and punishment di Pesantren Hidayatul Qur’an Singosari dan 2) mendeskripsikan bagaimana hasil penggunaan reward and punishment dalam mengoptimalkan motivasi belajar santri di Pesantren Hidayatul Qur’an Singosari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data meliputi metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data meliputi kondensasi data, penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Penggunaan reward and punishment di Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an Singosari sudah terlaksana dengan baik, hanya saja pada sistem reward masih belum dimaksimalkan. Punishment lebih diutamakan karena dapat memberikan pengaruh secara psikologi terhadap tingkah laku anak didik agar dapat segera melakukan perubahan sikap pada dirinya. Dan 2) hasil penggunaan reward and punishment di Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an Singosari adalah optimalnya motivasi belajar santri dan berkembangnya inovasi para pengajarnya. Keefektifan penggunaan reward and punishment menjadikan santri belajar dengan baik dan taat terhadap peraturan pembelajaran.
PELATIHAN PIDATO UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN PUBLIC SPEAKING SANTRI DI PANTI ASUHAN AT-TAWWABIN MALANG Siti Mutholingah; Sindy Lathifah Ningrum
Ngabekti: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Ngabekti: Edisi Juni 2023
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ngabekti.v1i1.1943

Abstract

Abstract Public speaking or the ability to speak in public is a skill that is not easy and requires practice. Public speaking practice can include speeches. This speech training was carried out in an orphanage because there were problems faced by students in orphanages, the majority of whom were children who no longer had parents. The problem is that mentally and the confidence to speak in public is of course still very minimal. The aim of this service is to train students' public speaking skills through speech activities. The method used in this service activity is the Participatory Action Research (PAR) method. The result of this service is that through speech training students can increase their knowledge of speech skills by practicing making speech texts and practicing giving speeches. Apart from that, this speech training also produces students who have public speaking skills through speech competitions for interested students. Keywords: training, speech, public speaking skill, students   Abstrak Public speaking atau kemampuan untuk berbicara di depan publik merupakan suatu keterampilan yang tidak mudah dan perlu adanya latihan. Latihan public speaking di antaranya bisa melalui pidato. Pelatihan pidato ini dilaksanakan di panti asuhan dikarenakan ada permasalahan yang dihadapi santri di panti asuhan yang mayoritas adalah anak yang sudah tidak mempunyai orang tua. Permasalahannya yaitu secara mental dan kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum tentu mereka masih sangat minim. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk melatih keterampilan public speaking santri melalui kegiatan pidato. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu metode Participatory Action Research (PAR). Hasil dari pengabdian ini yaitu melalui pelatihan pidato dapat menambah pengetahuan ketrampilan berpidato santri dengan cara latihan membuat teks pidato dan praktik berpidato. Selain itu, pelatihan pidato ini juga menghasilkan santri yang mempunyai skill public speaking melalui lomba pidato bagi santri yang berminat. Kata Kunci: pelatihan, pidato, keterampilan public speaking, santri