Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE MONTESSORI DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI Siti Sundari
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i1.4141

Abstract

Pendidikan Agama anak usia dini merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orang tua, bukan yang lain. Lebih dari itu, tanggung jawab orang tua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orang tua dalam pendidikan (kehidupan) anak-anaknya.Pendidikan agama anak usia dini sangat di pengaruhi oleh peranan orang tua. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini maka orang tua di tuntut untuk lebih ekstra dalam mendidik anak-anaknya karena anak-anak tidak boleh belajar disekolah.Oleh karena itu penulis menyajikan metode Montessori dalam menanamkan pendidikan agama islam pada anak usia dini.Metode Montessori yang menjadi landasan kita dalam memahami bagaimana hakikat pembelajaran bagi anak. Inti dari metode Montessori adalah menjadikan anak sebagai independent learner, yakni anak mandiri dalam belajar.Anak-anak dikembangkan sesuai dengan kemampuannya sendiri. Adapun nilai-nilai pendidikan agama islam yang di tanamkan pada anak usia dini yaitu nilai keimanan,nilai ibadah dan nilai akhlak.Kata Kunci : Metode Montessori, pendidikan Agama Islam
Pendidikan Kesehatan Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Upaya Menciptakan Generasi Bebas Stunting Emi Pebriani; Meri Epriana Susanti; Siti Sundari; Sulastri Sulastri; Tita Septi Handayani
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v1i2.2800

Abstract

Pernikahan dini merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan Pola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsi porang tua pada zaman genepo atau zaman primitif sangat menghendak ijika anak perempuan sudah baligh maka tidak ada kata lain kecuali untuk secepatnya menikah. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia dengan berbagai latar belakang. Telah menjadi perhatian komunitas internasional mengingat risiko yang timbul akibat pernikahan yang dipaksakan, hubungan seksual pada usia dini, kehamilan pada usia muda, dan infeksi penyakit menular seksual.