Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ETIKA MENCARI PENDAMPING HIDUP MENURUT ISLAM Zurifah Nurdin
JURNAL ILMIAH SYI'AR Vol 17, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.03 KB) | DOI: 10.29300/syr.v17i1.910

Abstract

Life in pairs is a fitrah that is bestowed by the divine, and it is necessary to appreciate therefore in search of human companion and especially for Muslims it is good to use ethics. Ethics in seeking life companion is very important, so worth worship, so that household become sakinah, mawaddah and rohmah.
PROBLEMATIKA PENYELENGGARAN JENAZAH DI KOTA BENGKULU (Studi Analisis Terhadap Persepsi Masyarakat Kota Bengkulu) Zurifah Nurdin
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2016): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.664 KB) | DOI: 10.1161/mhj.v4i1.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana persepsi masyarakat kota Bengkulu terhadap tanggung jawab rubiah dalam penyelenggaraan jenazah dan problematika apa yang mereka hadapi, kemudian  untuk menambah hazanah keilmuan kajian keislaman bagi umat Islam. Sebagai wadah untuk berdakwah bagi para mubaligh dan lahan pengabdian masyarakat bagi dosen, khususnya dosen IAIN Bengkulu. Persepsi masyarakat  perumnas Gading Cemapaka Permai, jika ada keluarganya meninggal dan yang menyelenggarakannya, seperti memejamkan mata, membuka pakaian jenazah, memandikan, mengafani  tidak dikerjakan sendiri melainkan minta bantuan orang lain dikarenakan takut. Adapun yang dimintai pertolongan adalah rubiah. Meminta tolong orang lain, orang yang tidak ada hubungan keluarga sama sekali merupakan tindakan melanggar etika agama
Paradigma Pondok Pesantren di Kota Bengkulu Zurifah Nurdin
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2012: Old Manhaj 2012 Vol 1 No 1
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mjppm.v1i1.2800

Abstract

Paradigma Pondok Pesantren di Kota Bengkulu
Konstruksi Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga Istri Pencari Nafkah Utama Dalam Bingkai Hukum Islam dan Hukum Positif di Kota Bengkulu Zurifah Nurdin
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 1 (2019): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.945 KB) | DOI: 10.29300/mjppm.v4i1.2376

Abstract

This research was motivated by the husband's unpreparedness and unwillingness to fulfill a living for his wife and children, even though the responsibility of living is assumed by him. The wife was used as an ATM  for the husband so that he becomes a colonized creature both physically and mentally. Islamic law and positive law uphold benefits in order to achieve justice, therefore positioning the wife as the main breadwinner and leader even head of the family is legitimate based on the theory of maslahah al mursalah and maqashid asyari'ah. The husband will be positioned as a leader if he fulfills a living for his wife and children, both inner and outer.
SHALAT TARAWIH BAGI PEREMPUAN DI MASJID ERA 4.0 Zurifah Nurdin
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 12, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v12i2.2764

Abstract

Shalat Tarawih Bagi Perempuan Di Masjid Era 4.0. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi dan media yang sangat pesat dan terbuka sekarang ini disebut era 4.0 yang dapat membuat para perempuan terkontaminasi dengan prilaku yang ada, termasuk prilaku perempuan dalam beribadah shalat tarawih berjama’ah di masjid. Di era 4.0 ini perempuan banyak yang berangkat menuju masjid untuk melaksanakan shalat tarawih berjama’ah di masjid membawa hand phone, makanan, bersuara keras, berselfi , memakai wangi-wangian berdandan dan berpakaian yang menimbulkan fi tnah serta perbuatan kriminal lainnya, selesai shalat langsung merespon hand phone sehingga dapat menyebabkan ibadah shalat tarawih yang dilakukan oleh dirinya dan bahkan orang lain tidak nyaman dan aman. Prilaku para perempuan ini jelas melupakan fungsi masjid dan tujuan berangkat ke masjid. Oleh karenanya shalat tarawih di rumah itu lebih afdhal bagi perempuan. Untuk itu dalam melaksanakan shalat tarawih berjama’ah di masjid era 4.0 ini para perempuan harus menyiapkan diri yang dimulai dengan niat yang tulus karena Allah swt semata, atas restu suami/ wali, tidak menimbulkan fi tnah, berpakaian dan berprilaku yang dapat membuat diri sendiri dan orang lain nyaman dan aman dalam melakukan ibadah. Dengan demikian maka perempuan yang melaksanakan ibadah shalat tarawih berjama’ah dimasjid era 4.0 ini mendapatkan nilai ibadah sebagaimana kaum laki-laki.