p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL SIPIL STATIK
Bonny M. M. Ointu
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN KOLAM RENANG AKIBAT GEMPA Palit, Heronica Imanuel; Ointu, Bonny M. M.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membangun gedung vertikal seperti apartement dengan fasilitas kolam renang merupakan cara untuk menarik perhatian masyarakat. Namun bangunan yang dilengkapi dengan kolam renang memiliki massa yang sangat besar sehingga harus direncanakan mampu menahan gaya vertikal maupun gaya lateral yang diakibatkan oleh beban sendiri struktur maupun beban gempa.Struktur bangunan yang dimodelkan berupa gedung setinggi 10 tingkat dengan tinggi 42 m. Pemodelan yang diteliti yaitu bangunan tanpa kolam renang dan bangunan dengan kolam renang. Untuk letak kolam renang berada di lantai teratas gedung dengan dimensi kolam 24 m x 12 m dan kedalaman 2 m dengan posisi kolam berada di tepi bangunan. Untuk analisis gempa menggunakan analisis dinamik spektrum respons ragam. Untuk mempermudah pemodelan dan analisis gempa maka digunakan program SAP2000. Hasil output dari penelitian ini berupa displacement dan simpangan antar tingkat kedua bangunan.Dari hasil penelitian didapat bahwa dengan adanya penambahan kolam renang, maka respons struktur yang diberikan bangunan tersebut semakin besar Terjadi kenaikan yang sangat drastis untuk displacement dan simpangan antar tingkat dan pada bangunan dengan kolam renang mengalami efek torsional. Hal ini diakibatkan oleh massa air yang ada di dalam kolam yang sangat besar dan juga tekanan air yang menekan ke dinding kolam. Kata Kunci: Kolam Renang, Beban Air, Displacement, Spektrum Respons Ragam
PENGUJIAN TEKAN DAN TARIK BELAH BETON DENGAN AGREGAT DARI KEPULAUAN ARU Balsala, Onisimus S.; Manalip, H.; Ointu, Bonny M. M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material konstruksi yang umum digunakan dalam pembangunan infrastruktur. Campuran beton pada umumnya adalah air, semen, agregat halus (pasir), dan agregat kasar (kerikil), dan atau bahan tambahan lainnya. Campuran beton biasanya akan ditakar sesuai tuntutan struktur yang akan dibangun dan dihitung berdasarkan data karakteristik material yang telah diperiksa. Di Kepulauan Aru material pendukung beton yaitu agregat kasar dan halus ditambang dari laut dan karakteristik agregat serta mutu beton yang dihasilkan materialnya belum pernah diperiksa dan diuji. Untuk itu perlu melakukan penelitian ini guna memberikan masukan, bahan acuan dan informasi kepada pemerintah dan masyarakat Kepulauan Aru. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai pengujian kuat tekan  dan kuat tarik belah dengan kuat tekan rencana 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa yang hasilnya masing-masing adalah 23,07 MPa, 29,13 MPa, dan 37,31 MPa. Sedangkan untuk nilai kuat tarik belah diperoleh 10 % - 12 % dari nilai kuat tekan. Perhitungan proporsi campuran beracuan pada ACI 211.1-91 Standard Practice for Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete (American Concrete Institute) yang telah di modifikasi laboratorium, hasil kuat tekan yang diperoleh menunjukkan bahwa proporsi dengan rencana kuat tekan 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa belum optimum, yang berarti pembuatan beton dengan agregat dari Kepulauan Aru masih bisa direncanakan lebih tinggi dari 30 MPa. Kata kunci : beton, agregat, Kepulauan Aru, kuat eekan, kuat tarik belah
ANALISIS PORTAL STRUKTUR BAJA BERDASARKAN KONFIGURASI TIPE DAN VARIASI PANJANG LINK SISTEM EBF (ECCENTRICALLY BRACED FRAMES) Manope, Reivaldy F.; Manalip, Hieryco; Ointu, Bonny M. M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 9 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EBF merupakan sebuah sistem penahan gaya lateral untuk bangunan gedung berstruktur baja di mana sistem ini dapat juga diartikan sebagai suatu hybrid antara SRPM yang konvensional dan CBF. Kinerja link yang efektif menyerap beban lateral ditunjukkan dengan kelelehan yang mampu membentuk sudut rotasi inelastik yang cukup besar pada link, di mana penyerapan maksimum ini diharapkan terjadi pada saat struktur sudah mengalami deformasi yang besar akibat gempa besar, dengan tetap mempertahankan komponen-komponen struktur lain seperti balok, kolom, dan bracing berada dalam kondisi elastik. Penggunaan EBF akan menjadi lebih ekonomis apabila link yang telah rusak akibat gempa dapat diganti tanpa mengganti komponen struktur lainnya (balok, kolom, bracing) yang masih tetap elastik memikul beban gravitasi. Terdapat tipe-tipe geometri dari EBF yang mendeskripsikan posisi bracing yang diagonal yang terhubung dengan ujung link pada posisi-posisi yang vital untuk terjadi deformasi plastis. Analisis statik nonlinier merupakan prosedur analisis untuk mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa, dikenal pula sebagai analisis pushover atau analisis beban dorong statik. Kecuali untuk suatu struktur yang sederhana, maka analisis ini memerlukan komputer program untuk dapat merealisasikannya pada bangunan nyata. Analisis dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral statik pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan faktor pengali sampai satu target perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Biasanya titik tersebut adalah titik pada atap, atau lebih tepat lagi adalah pusat massa atap.Untuk hasil tinjauan parameter Target Displacement maka struktur yang menggunakan EBF Tipe K memliki sifat daktail yang lebih baik dibandingkan dibandingkan EBF Tipe V berdasarkan; sedangkan hasl tinjauan parameter Base Shear maka struktur yang menggunakan EBF Tipe V lebh menambah kekakuan struktur dibandingkan struktur yang menggunakan Tipe K. Pemasangan sistem penahan gaya lateral yang tidak searah tinjauan tidak memiliki pengaruh yang signifikan baik struktur yang dpasang EBF Tipe K dan Tipe V.  Semakin membesarnya panjang link, (rasio panjang link terhadap lebar bentang), maka struktur yang menggunakan EBF Tipe V semakin berkurang kemampuannya memikul aplikasi beban luar yang berarah lateral, dan hal ini justru berkebalikan dengan struktur yang menggunakan EBF Tipe K, di mana semakin bertambah besarnya panjang link, justru kekuatan untuk memikul beban luar arah lateral semakin bertambah. Kata Kunci : EBF, Link, Pushover Analysis, Baja, Tipe K, Tipe V, Statik Non Linear
KAJIAN UJI LABORATORIUM NILAI MODULUS ELASTISITAS BATA MERAH DALAM SUMBANGAN KEKAKUAN PADA STRUKTUR SEDERHANA Sehonanda, Olivia; Ointu, Bonny M. M.; Tamboto, Winny J.; Pandaleke, Ronny R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 12 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari segi struktur, rumah sederhana terdiri dari kolom praktis, balok, dan dinding bata. Namun fungsi dinding bata sebagai komponen non-struktural, mengakibatkan pengaruh kekuatan dan kekakuan dinding bata sering tidak diperhitungkan dalam perencanaan suatu bangunan. Pada kenyataannya dinding bata tersusun oleh material batu bata dan mortar yang memiliki nilai kekuatan dan kekakuan tertentu meskipun kualitas batu bata bervariasi tergantung kualitas bahan yang tersedia di suatu daerah, dan ketrampilan pengerjaannya. Hal ini dapat dilihat pada kenyataan dalam berbagai kasus gedung dengan pengaruh gempa, ternyata dinding bata ikut memikul beban lateral. Keretakan yang terjadi pada dinding bata menunjukkan terjadi transfer beban dari portal ke dinding bata.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan besar nilai modulus elastisitas bata merah dari beberapa produsen dan pengaruhnya terhadap kekakuan struktur yang dimodelkan dalam perhitungan menggunakan program SAP 2000.Dari hasil penelitian didapat nilai modulus elastisitas untuk Liwas 7906,174 MPa, Taas 1 6037,412 MPa, dan untuk Taas 2 nilainya 5325,806 MPa. Dan kemudian diaplikasikan pada program SAP 2000 untuk melihat besar perpindahan antara struktur dengan dinding dan tanpa dinding.Kata kunci : bata merah, Modulus Elastisitas, perpindahan, SAP 2000
ANALISIS PENGHUBUNG GESER BALOK KOMPOSIT PRACETAK DENGAN PLAT BETON Sumampouw, Franco Michael; Wallah, Steenie E.; Ointu, Bonny M. M.; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 7 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur beton pracetak banyak digunakan karena dapat dikerjakan dengan cepat, tepat dan efisien namun masih diperlukan komponen beton cast in situ contohnya plat sehingga balok dan plat harus disambungkan dengan penghubung geser agar struktur menjadi struktur komposit. Pada struktur komposit terdapat gaya geser horizontal yang timbul selama pembebanan. Penggunaan elemen komposit harus memiliki tahanan terhadap geser yang cukup pada bidang singgung agar tidak terjadi slip antara balok dan plat beton. Mekanisme transfer tegangan geser antara beton dipengaruhi oleh kekasaran dari permukaan, tahanan tekan dari beton dengan mutu yang lebih rendah, serta jumlah penghubung geser (shear connector). Analisis yang digunakan didasarkan pada Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung menurut SNI 2847-2013. Balok Komposit beton pracetak dan plat beton dimodelkan dalam balok dengan perletakan jepit-jepit dengan panjang bentang 4 meter dan plat selebar balok dengan penghubung geser (shear connector) berupa takikan dari balok beton dengan variasi bentuk, tinggi dan lebar. Tahapan analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak Structure Analysis Program (SAP2000).  Hasil analisis memperlihatkan bahwa penghubung geser (shear connector) memberikan pengaruh terhadap elemen balok, dalam menahan gaya geser yang terjadi antara balok pracetak dan plat beton. Penghubung geser yang ditakikan pada plat dengan bentuk yang berbeda walaupun memiliki luas penghubung geser dan jumlah penghubung geser yang sama akan menghasilkan tegangan yang berbeda. Penghubung geser pada balok komposit pracetak dan plat beton dengan bentuk persegi panjang merupakan penghubung geser yang paling efisien dilihat dari tegangan-tegangan dan lendutan yang dihasilkan.  Kata kunci: balok komposit, penghubung geser (shear connector), beton pracetak
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP HASIL PENGUJIAN HAMMER TEST PADA KOLOM BETON BERTULANG Sembiring, Andrew Yeheskiel; Wallah, Steenie E.; Ointu, Bonny M. M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hammer Test adalah pengujian mutu beton yang bersifat tidak merusak (non destructive test), hammer test bekerja dengan cara memukul permukaan beton yang akan di uji kemudian dari aksi tersebut akan di dapatkan nilai akibat dari pemantulan balik dari piston yang di pukulkan tadi, selanjutnya dari nilai pukulan balik tadi akan di olah menjadi data kuat tekan beton. Pada pengujian hammer test yang di lakukan pada bangunan beton bertulang, di dapati nilai karakteristik beton yang cenderung di anggap lebih tinggi jika di bandingkan dengan rata-rata kuat tekan beton yang biasanya di gunakan untuk merencanakan sebuah bangunan.Dari fenomena yang terjadi tersebut, peneliti menganggap hal itu bisa terjadi di akibatkan oleh beton yang sudah menjadi bangunan & sudah di bebani akan menjadi lebih kaku, sehingga nilai angka pantul beton yang didapat dari pengujian Hammer test menjadi lebih tinggi yang kemudian menyebabkan nilai kuat tekan beton menjadi lebih tinggi, tetapi hal itu juga belum bisa di pastikan karena pengujian hammer test biasanaya di lakukan jauh setelah bangunan tersebut selesai di buat sehingga nilai kuat tekan awal yang di uji di laboratorium biasanya sudah tidak ada.Pada penelitian ini di buat benda uji berupa kolom beton bertulang dengan ukuran penampang 15cm x 15cm dengan tinggi 100cm dan benda uji silinder ber diameter 10cm dan tinggi 20cm yang akan di bandingkan nilai kuat tekan dari masing-masing benda uji tersebut. Kemudian benda uji kolom beton bertulang juga akan di beri beban dan kemudian akan di lihat dan di bandingkan nilai kuat tekan dari kolom berdasarkan tiap variasi beban. Selain beban posisi pengujian juga di variasikan pada sepanjang sisi kolom, dimana di sepanjang sisi kolom di bagi menjadi 6 segmen untuk kemudian di uji dan di bandingkan.Kemudian hasilnya di dapat nilai kuat tekan beton menggunakan Hammer Test sudah menunjukan nilai  yang lebih tinggi dari hasil yang di dapat dari pengujian Compression Machine meskipun dengan tanpa penambahan beban, perbedaan kuat tekan yang di dapat sekitar 1MPa – 2 MPa. Pada penambahan beban juga di dapat hasil yang adalah berpengaruh yaitu penambahan beban mempengaruhi nilai angka pantul sehingga menaikkan hasil nilai kuat tekan yang di dapat menggunakan Hammer Test. Dan untuk variasi posisi pengujian di dapat posisi paling bawah yang memiliki nilai kuat tekan terbesar. Kata kunci : Mutu Beton, Hammer Test Kolom, Pembebanan, Kolom